26. Yang Tajir Pak Rasya, Bukan Gue!

221 8 0
                                    

Setelah Mama Mertua Raline pulang, Raline bisa melanjutkan mengerjakan tugasnya dengan tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah Mama Mertua Raline pulang, Raline bisa melanjutkan mengerjakan tugasnya dengan tenang. Tanpa harus ada gangguan ataupun mendengarkan ocehan omelan Mama Mertuanya. Yah, meskipun tugas mengumpulkan tugasnya sudah terlambat tiga jam yang lalu, karena ada tamu yang tak diundang datang mengacau. Tetapi setidaknnya dia masih bisa mengumpulkan tugasnya meskipun nilainya tak sesuai dengan harapan tetapi setidaknya dapat nilai lah ketimbang tidak mendapat nilai sama sekali alias kosong.

"Jam sembilan."

Raline yang hendak masuk ke kamar langkahnya pun terhenti karena perkataan Rasya. Wanita cantik itu menoleh kearah sumber suara tadi dengan menyeritkan alisnya. "Jam sembilan? Maksud Pak Rasya apa?" tanya Raline.

"Waktu tambahan," jawab Rasya. Pria itu langsung pergi masuk ke dalam kamarnya. Dan Raline masih bingung dengan maksud perkataan Rasya. Tetapi beberapa saat kemudian dia baru menangkap maksud dari ucapan Rasya tadi.

"Makasih Pak Rasya!" teriak Raline dengan antusias, akhirnya dia diberi waktu tambahan yah meskipun waktunya setengah jam dari sekarang. Tetapi Raline bersyukur karena setidaknya si Dosen killer alias suaminya masih punya sedikit hati dan rasa iba didalam hatinya. Sementara didalam kamar Rasya, pria itu diam-diam tanpa sadar sudut bibirnya terangkat, karena melihat kelakuan istrinya. Dan Raline bergegas menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tentunya dengan semangat empat lima. Semangat yok Lin! Hehehe.

******

Sementara dipagi harinya, di kampus Bina Bangsa tepatnya dikelas Raline, kini matkul yang diampu oleh Rasya. Didepan kelas Rasya sedang menjelaskan materi kuliahnya, tetapi Pandangan seketika terbidik pada Raline yang dari tadi tidak mendengar penjelasannya tadi. Seketika Rasya melempar spidolnya kearah Raline, dan tepat pada kening Raline.

Tuk!

"Oiiiits!" pekik Raline sambil menggosok-gosok keningnya yang merasakan sakit karena ada yang melempar spidol kearahnya.

"Woy siapa sih jail banget, main lempar-lempar spidol dijidat gue! Emang jidat gue papan sasaran anak panah apa!" pekik Raline seketika Nada Yang duduk didekatnya kemudian menyenggol lengan Raline.

"Ehem, jadi Raline Anindika. Coba kamu jelaskan ulang apa yang saya tadi sampai tadi."

Raline terperanjat dari lamunannya, ketika namanya disebut dengan lengkap. Dan wanita cantik itu tersadar kalau dia lagi dikelas, ketika Nada menyenggol lengan Raline lalu pandangannya kearah sumber suara tadi yang memanggilnya tadi. Seketika pandangan Raline bertemu dengan Rasya, lalu Rasya menatap tajam dengan tatapan mengintimidasi kearah Raline. Raline pun gelagapan dia dari tadi tak mendengarkan penjelasan dari Rasya dan dia tak tahu mau memberi penjelasannya bagaimana.

Sementara didalam kelas semua pandangan mata tertuju pada Raline. Dan Raline hanya mendapatkan tatapan perihatin yang diberikan oleh teman-temannya, mereka tahu aturan dikelas Rasya apabila tidak mendengar atau memperhatikan materi yang disampaikan dengan baik, maka Rasya akan menegurnya dengan ucapan yang sangat amat menyayat hati apabila sampai tidak bisa menjelaskan apa yang ditanyakan tadi.

Terjebak Pernikahan Dini  [ SELESAI ]Where stories live. Discover now