hnf | Monolog

29 4 4
                                    

"PMR! Ada yang pingsan!!"seru siswi tersebut, yang berada didekat siswi yang pingsan

Seketika para siswa langsung menengok kearah sumber suara karena penasaran, sebagian ada yang lanjut bernyanyi, sebagian ada yang terus melihat

Tak lama PMR pun datang membawa Alat tandu, dan langsung menggotong siswi yang pingsan ke UKS

Aksara bergegas membantu dengan sigap menggotong siswi itu ke tandu, dan menuju UKS

"Dia baik sama gue, tapi dia juga baik sama siapapun"

Sastra beranjak dari tempat yang penuh kerumunan para siswa itu, entah mengapa ia ingin berjalan kemanapun yang bisa menjangkau keberadaan aksara

Berjalan ke lorong kelas tanpa ada tujuan akan kemana

Menengok kesana kemari hingga ia melihat aksara yang sedang berbincang dengan seorang siswi, yang ia ingat siswi itu ialah anak OSIS yang dirinya lihat beberapa Minggu lalu sedang bersama aksara saat itu dipinggir jalan

Melihat aksara tersenyum ramah seperti itu pada siswi lain, membuat pikirannya berkecamuk

Sastra sudah tahu bahwa lelaki itu memang ramah, harusnya itu tak mempermasalahkan dihati nya, tapi mengapa sekarang dia merasa gelisah?

"Dia ramah sama gue, tapi sekali lagi dia juga ramah sama siapapun"

Sastra menulis aksa disetiap detik dalam pikiran, tapi Aksa hanya menganggap pandangan sastra biasa saja, padahal terdapat binar rasa didalamnya.

Lalu, salah siapa? Sastra yang berlebihan dan tidak mampu mengontrol perasaaan, atau Aksa yang terlalu ramah dan terlalu menghargai setiap binar rasa yang ia dapatkan, yang akhirnya rasa itu tidak sampai kedalam hati nya.

Konsekuensi nya seperti ini, bila menyukai orang yang ramah, menghargai dan peduli pada siapapun

Mulai sekarang apa sastra harus menahan perasaannya agar tidak terlalu menerima keramahan Aksa? Ia harus mampu mengontrol perasaannya, kan?.

Tolong beri tahu sastra, untuk memulai dari mana.

Setelah mengamati dari jauh, Gadis itu berbalik tanpa mengikuti aksara yang kini berjalan entah kemana

"Lo kemana aja sih?"tanya Kayla setelah mendapati sastra disampingnya

"Kamar mandi bentar"jawab sastra

"Nggak ngajak-ngajak"ucap karin

"Kalian lagi asik gitu"ucap sastra

Karin menyengir "yuk nyanyi lagi!"

Kemudian mereka bertiga kembali bernyanyi dengan enjoy, Karin juga membuat vlog saat mereka bernyanyi sampai memori penuh akan ia jabanin, karena moment ini pasti akan jadi salah satu moment yang mereka rindukan.

Hingga tiba dipenghujung acara, lagu terakhir pun sudah dinyanyikan.


***


Sastra berjalan menyusuri rak-rak yang dipenuhi berbagai macam buku, perpustakaan.

Dia mengambil satu buku berjudul
'Aku mencintaimu dalam diam'

'Karena jatuh cinta bukanlah sebuah rencana'

Kalimat tersebut mendeskripsikan perasaan sastra kepada aksara, jatuh hati pada aksara itu ketidaksengajaan, yang pada dasarnya perasaan itu memang tidak bisa kita atur semau kita untuk berlabuh kemana, kan?.

Disudut perpustakaan, ia memilih duduk sembari membaca buku itu

Sastra juga membawa notebook berukuran sedang, didalam nya terdapat berbagai tulisan tentang perasaannya yang ia torehkan kedalam notebook itu, lalu memasang headset di kedua telinga

1819Archive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang