(03) All Day

238 10 13
                                    

Di sisi Mello

Aduhh... Akhhhh kak shino laknat banget sihh pake ngasih baju kek begindonng.. Bunting aku kak.. Seharian pake baju kek begini

Padahal baru hari ke dua nikah.. Syaitan memang. Pengen rasanya aku teriak tapi kak shino maksa dia pengen aku buru buru nyusul dia

Si emang dasar.. ~ batin Mello.

Mello bingung setengah mampus dan malu juga deg degan.

Kalian pasti sudah tidak asing dengan pakaiannya, iya everybody ini baju dinas buat mas suami..

Ehhehehe

Bukan baju kaya dres gitu kok, jadi itu tuh kemeja transparan, tau kali, tapi warna item gak transparan transparan amat.

Mello menggunakan kemeja itu dan celana pendek se atas paha, Dan dia melirik jam masih jam 9 lhoo.

Astaga.. Shinobu memang sangat ingin Mello segera menyusul, lagi pun Kanao dan Aoi juga sudah punya anak.

Kanao 1 berumur 4 tahun trus Aoi juga satu tapi dia mah udah ngandung lagi anak ke 2.

Jadi secara di Butterfly Family itu cuma Mello yang belum beranak, buset beranak gak tuch.

Nah jadi Mello hari ini benar-benar akan menjadi gadis yang ngegoda sang suami, ckckckck.

"Aihh ini masih pagi lhooo" ucap Mello, dia bingung lalu dia pun bulak balik gak jelas, tiba-tiba pintu di ketuk.

Mello langsung tuh keringat dingin, dia benar-benar makin panik dan bingung, pas mau jalan ke kasur tiba-tiba pintu nya ke buka.

Mello menoleh ke arah Ambang pintu di sana ada Muichiro yang cengo sambil menatap Mello.

Telinga Muichiro memerah lalu tak lama pipi nya juga ikut memerah lalu dia menelan salivanya.

Mello benar-benar menggoda nya ini mah, "A-hallo.. " ucap Mello cukup ragu, kenapa sii gitu harus ke ciduk mana pas lagi masih agak siap siap.

Muichiro berdehem canggung lalu dia menyenderkan bahu nya di pinggir ambang pintu setelah itu dia msuk ke kamar dan langsung mengunci pintu nya.

Keringat dingin terus bercucuran dari pelipis Mello dia bahkan sudah mengusap nya, benar-benar waktu yang tidak pas.

Muichiro diam sejenak menatap Mello dengan wajah dingin, entah kenapa dia ini, "Hmm?" ucap Muichiro dia pun mendekat ke arah Mello.

Sedangkan Mello hanya diam di sana dengan wajah yang panik abis tapi gak panik panik amat juga pipi nya itu lho yang udah kaya kepiting rebus.

Mello menatap Muichiro balik lalu menyengir, "Dapat pakaian seperti ini dari mana hm?" ucap Muichiro dia menarik tangan Mello lalu memegang pinggang Mello .

"Pas lihat begini aku.. Ah tidak" ucap Muichiro dia pun langsung mengangkat Mello, Mello terkejut bukan main.

Muichiro mendudukkan Mello di atas kasur lalu dia pun mendekat kan wajah nya ke wajah Mello satu tangan Muichiro untuk menopang tubuh nya dengan meletakkan nya di sebelah paha Mello dan Tangan sebelah nya lagi memegang pinggang Mello.

"Dari mana?" tanya Muichiro lagi, dia menaikan satu kaki nya ke atas kasur, "Dari mana sayang?" tanya nya lagi.

Sedangkan Mello tidak bisa ber Word Word.

"D-d-dari.. Kak Shino! Iya kak Shinobu!" ucap Mello dengan begitu kaku, "iya kah?" tanya Muichiro dia semakin mendekat kan wajah dan juga mengelus pinggang Mello yang begitu lembut di balik kemeja transparan itu.

"I-iya.. " jawab Mello.

[Danger Zone On]

Muichiro mendorong pelan tubuh Mello hingga dia berbaring lalu Muichiro pun juga mendekat kan tubuh nya dengan Mello satu tangan nya itu menopang tubuh nya.

Dan yang satunya lagi masih memegangi pinggang Mello, Muichiro pun berbisik, "Aku tegang lho.. " bisik nya.

Seketika pipi Mello langsung merah, benar benar merah, Muichiro yang melihat nya terkekeh lalu membelai pipi Mello.

Muichiro perlahan mulai mencium bibir Mello dengan lembut walau lama kelamaan semakin menuntut.

Tangan yang tadi membelai pipi Mello pun turun ke leher Mello yang begitu lembut dan mulus dia pun membelai nya sebentar lalu turun ke bawah.

Muichiro membuka dua kancing paling atas kemeja Mello lalu dia menyikap bagian bahu nya lalu memegang leher Mello.

Muichiro semakin memperdalam ciumannya itu semakin dalam dan semakin dalam, Mello yang mulai kehabisan nafas pun menepuk dada Muichiro.

Muichiro melepaskan Ciuman nya lalu mengelap ujung bibir Mello, setelah itu dia pun bangkit dan menarik Mello kepelukan nya.

Mello sedikit kaget, Muichiro membalikkan badan Mello menjadi Mello membelakangi Muichiro.

Muichiro meletakkan kepala nya itu di bahu Mello lalu nafas nya itu begitu lembut dan hangat di leher Mello.

Muichiro mencium leher Mello dengan lembut lalu dia sedikit menjilatnya lalu turun ke bawah yaitu di bahu Mello dia mencium dan sedikit menggigit nya.

Tangan Nya tak tinggal diam tangan nya itu dia masukan ke dalam pakaian Mello dia sedikit meremas lembut eem... Apa ya sebut nya.. Breast aja lah.

"Mnh.. " Mello mengeluarkan suara itu dia benar-benar merasakan sesuatu yang beda, Muichiro yang mendengar suara itu pun langsung meninggalkan bekas di leher Mello.

Muichiro terus melakukan hal yang sama membuat Mello mengerang.

[Danger zone off]

Beberapa menit kemudian..

"Aa-- Muichiro.. Emhh~ sudah-enough" ucap Mello , Muichiro pun melepaskan gigitan nya itu dan mencium leher Mello.

Dia pun membuka mata nya lalu menatap Mello Muichiro mengeratkan pelukan nya lalu mengigit daun telinga Mello.

Pipi Mello udah kaya tomat aja sekarang benar-benar merah, Muichiro pun tersenyum lalu mendusel di leher Mello.

"Geli.. " ucap Mello, "geli? Ahh maaf.. Aku terlalu bersemangat" ucap Muichiro, Mello memegang pipi Muichiro dan sedikit mencubit nya.

"Jangan cubit dong" ucap Muichiro Mello pun mengelus nya lalu melepaskan tangan nya dari pipi Muichiro.

"Gila aku lemes.. " ucap Mello, Muichiro menyengir lalu cekikikan, "aku suka lihat kamu pakai baju ini" ucap Muichiro.

Mello hanya diam saja, "hmm.. 'Jawab mello kesal.

" pokoknya seharian ini pakai baju ini ya..

~~~~~
Hayoo whatsapp breee, maaf low update ai lagi mager nich

Dan bingung aja gituuu soalnya banyak juga cerita yang aku bikin selain yang ini, mampir lah ke yang lain guys, asik juga kok!

Day With Husband [Muichiro Tokito]Where stories live. Discover now