(04) Malam Panjang~

373 16 3
                                    

Cyya!

Biasakan Vote sebelum membaca-!

~~~~~

Mello bergidik ngeri mendengar suara Muichiro yang seperti itu, Muichiro pun terkekeh lalu mendusel di ceruk leher Mello.

Lalu dia pun mencium dan sedikit menggigit nya sehingga memunculkan tanda kemerahan yang biasa di sebut 'Kiss Mark'

Wkwkwk

Mello merasa ada yang jangal, lalu dia pun hanya diam setelah itu, "kamu tidak mau makan?" tanya Muichiro tiba-tiba.

"Ngak deh belum laper" ucap Mello sambil memegang perutnya, "ya udah sii, atau mau aku ambilkan susu coklat kesukaan mu?" tanya Muichiro.

"Ya udah deh boleh, tapi awas gak usah yang lain!" ucap Mello sembari cemberut, "iya iya.. Yakali aku ganti dengan yang di impor dari ku, males juga" ucap Muichiro.

Mello agak bingung dan cukup tidak mengerti dengan apa yang di katakan si bang Mui, lalu dia pun hanya bergidik.

Muichiro pun bangkit lalu langsung turun ke bawah untuk mengambil kan susu, coklat kesukaan si istri.

Tak lama Muichiro pun kembali lalu memberikan nya kepada Mello, Mello pun tersenyum lalu mengambil nya setelah itu dia langsung meminumnya, tidak ada yang aneh ini benar benar susu coklat kesukaan nya.

Muichiro pun duduk di samping Mello.

Malam nyaa..

Mello benar benar seharian memakai pakaian itu, akhh sangat dingin tapi adem cuy tapi dingin.. Akh gimana sih

Au lah intinya malam ini dingin buanget

"Mello" Mello merasakan di panggil pun menatap Muichiro yang baru saja selesai mandi.

w

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


w

owwww tamvan sekalih

Mello pun tiduran dan mengambil bukunya lalu membaca buku tidak feduli dengan Muichiro.

Muichiro yang kesal pun menatap Mello, ingat dia menahan mati matian untuk menunggu malam.

Dia pun menyimpan handuk nya itu dan menghampiri Mello dia pun menyingkirkan buku yang sedang Mello baca.

"Gak baik lho baca buku sambil Tiduran" Mello pun menatap Muichiro lalu bangkit tapi Muichiro langsung mengambil tangan Mello dan mengunci pergerakan Mello.

Tangan Muichiro tak tinggal diam tangannya masuk kedalam kemeja Mello, lalu Muichiro pun mencium Mello.

Lidah Muichiro menelusuri setiap inci di dalam mulut Mello lalu tangan Muichiro tak tinggal dia dia mengelus pinggang dan perut Mello perlahan hingga Mello merasakan desiran aneh.

Tangan yang tadi mengelus pinggang Mello pun dia mengeluarkan nya dan melepaskan kancing kemeja Mello satu... Dua.. Tiga.. Kancing sudah di lepas sembari terus menelusuri setiap inci di dalam mulut Mello hingga lidah Muichiro pun membelai lidah Mello.

Mello mengerang halus dan meremas yukata Muichiro karna tak bisa mengimbangi.

Sambil masih mencium Mello, Muichiro pun mulai melepaskan yukata nya juga.

Muichiro yang merasa Mello sedikit mencakar lehernya pun melepaskan ciumannya, Mello menutup mulutnya dan mengatur nafasnya.

Selagi Mello mengatur nafas nya Muichiro melepaskan Yukata nya itu tapi baru setengah ygy.

Muichiro pun mendekat lagi lalu mencium leher Mello dan menggigit nya hingga sedikit berdarah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Muichiro pun mendekat lagi lalu mencium leher Mello dan menggigit nya hingga sedikit berdarah.

Mello mengerang lagi tapi dia langsung menutupi mulut nya, "tidak perlu di tutup, biarkan aku mendegar suara mu" ucap Muichiro.

Muichiro pun memberikan lagi tanda kepemilikan nya di leher Mello, di tulang selangka Mello lalu di bahu dan di dada.

"Boleh?" tanya Muichiro dan menatap Mello dengan mata Lustfull, atau.. Penuh nafsu.

Mello pun mengangguk pasrah, Muichiro sedikit tersenyum lalu berbisik di telinga Mello, "jangan di tahan lepaskan saja" ucap Muichiro.

"Dan.. Terimakasih" setelah mengatakan itu Muichiro pun mencium dan menggigit lembut cuping telinga Mello.

-----




Day With Husband [Muichiro Tokito]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang