12. FLASHBACK (Edisi Revisi)

292 66 7
                                    

Wain saat ini tengah duduk terdiam menatap penuh amarah kearah depan. Disampingnya seorang ajudan berdiri dengan gagah.

"Your Grace semua yang terjadi kepada anda adalah ulah yang mulia putra mahkota. Dia yang membunuh orang tua Bukankah anda harus melakukan sesuatu?" Ucap sang ajudan.

Wain hanya diam, matanya masih menatap kearah depan. Tangannya mengepal erat sehingga kuku kukunya menembus kulit hingga berdarah. Tidak lama ia memgangguk pelan.

"Bukankah grandmaster Gyumin dan grandmaster Davin adalah orang yang cocok untuk itu?"

***
"GYUMIN!! DAVIN!!" saat ini Wain sedang berada di pusat akademi Xodiac. Ia tengah mencari dua orang temannya yang merupakan petinggi disana.

"Wain? Ada apa?" Gyumin dan Davin datang tergesa gesa menghampirinya. Mereka masih mengenakan jas lab usai melakukan penelitian.

"Kalian harus ikut denganku" ucap Wain sembari menarik tangan kedua temannya.

"Tapi kak. Biarkan kami setidaknya mengganti pakaian dulu" ucap Davin.

"DIAM!" mendengar bentakan Wain tersebut mereka berdua terdiam. Sebelumnya bahkan Wain tidak pernah menaikkan nada bicaranya kepada mereka. Mereka hanya berpikir apa yang sebenarnya terjadi kepada Wain.

Sesampainya di sebuah gedung tua dibelakang kediaman Wain,mereka berdua dipaksa masuk. Didalam sana terlihat ada banyak peralatan penelitian dan cairan cairan kimia berwarna-warni.

"Wain, apa maksudnya ini?" Gyumin memandang bingung ke sekeliling ruangan.

"Kalian berdua harus membuat racun mematikan untuk membunuh Lex" ucap Wain dengan nada dingin.

Mereka yang mendengar itupun terkejut. Ada masalah apa wain dengan putra mahkota itu. Sehingga ingin membunuhnya.

"Wain apa yang terjadi? Kenapa kamu melakukan itu?" Tanya Gyumin penasaran.

"Si keparat yang sudah membunuh kedua orang tuaku" jawab Wain.

"Huhh?" Davin dan Gyumin saling berpandangan. Mereka bingung dengan apa yang dimaksud oleh Wain.

"Kak Wain! Jangan gila! Jika kamu membunuh putra mahkota hidup mu tidak akan selamat" nasehat Davin.

"Diam kalian! Aku tidak butuh semua yang kalian katakan! Sekarang pergi dan buat racun itu!" Ucap Wain sambil mendorong mereka.

"Tapi Wain kami bahkan tidak pernah membuat racun!" ucap Gyumin yang masih berusaha menghentikan Wain.

Memang mereka tidak pernah membuat racun karena fantasia island adalah tempat yang sangat damai. Sangat jarang penduduk disana membenci orang sampai ingin membunuh dengan menggunakan racun

Tidak lama ajudan Wain datang. Ia membawa sebuah buku bersamanya dan sebotol kecil cairan berwarna merah.

"Pakai buku panduan ini untuk membuat racun itu dan ini bahan utamanya. Jika kalian berani membantah keluarga kalian yang akan menerima akibatnya" ucap Wain. Ia kemudian melangkah keluar diikuti oleh ajudannya.

"Dav! Gimana ini?" Gyumin panik. Ia tidak pernah berada di situasi ini sebelumnya.

"Hmm. Bagaimana kalau kita mengirim surat ke istana? Untuk memperingati kak Lex, Sing dan juga Leo agar berjaga jaga. Jadi meskipun kita membuat racun tidak akan ada yang terluka" ucap Davin.

FANTASIA ISLAND || XODIAC Where stories live. Discover now