19. Come to Terms

251 35 10
                                    

Setelah grasak-grusuk nggak karuan akhirnya Gyumin menemukan sebuah benda yang mungkin bisa membantunya melepas ikatan di kakinya. Benda itu terasa seperti potongan seng yang tajam. Tapi Gyumin tidak menghiraukan itu. Yang terpenting baginya adalah keluar dari ruangan gelap itu.

Ctakk

Ikatan di kakinya pun terlepas meski harus terluka karena seng yang berkarat itu. Dia mulai beranjak berdiri dan mencoba untuk berkeliling mencari jalan keluar.

Setelah beberapa kali meraba ruangan gelap itu akhirnya Gyumin menemukan sebuah engsel pintu. Setelah berkali-kali mencoba membuka pintu itu dia menyadari kalau pintu itu terkunci.

"Ah Gyumin bego. Kan lu lagi di culik. Ya kekunci lah pintunya" Gumam nya. 

Gyumin berusaha untuk keluar dari tempat itu. Dia mencoba untuk mengamati sekitarnya. Ternyata ruangan gelap itu berisi peralatan penelitian yang sudah terlihat sangat kuno. Tapi berkat itu pula Gyumin mulai sedikit demi sedikit mengenang dirinya dikehidupan sebelumnya. Andai saja pada saat itu dia memiliki kemampuan untuk mencegah Wain , mungkin akhir kisah mereka akan berbeda.

Masih teringat olehnya saat pertama kali dia memiliki ruangan penelitian pribadi ketika berusia 18 tahun. Teman temannya yang mana anak anak dari bangsawan itu Bersama sama membangun sebuah laboratorium untuk nya. Sungguh kenangan yang tidak akan dia lupakan. Sejenak dia mengamati ruangan itu.

"Loh? ini bukannya emang labor gue?" gumamnya.

Belum sempat Gyumin memeriksa sekeliling, dia dikejutkan oleh penampakan seorang pria bertubuh besar di hadapannya.

"Siapa lo? Mau apa lo di sini?"

Pria itu tidak menjawab pertanyan Gyumin dia justru berjalan mendekat. Dengan tersenyum lebar dia berkata.

"Welcome to the dark"

"Hah?" belum sempat Gyumin mencerna kata-kata orang itu, pria itu sudah dengan cepat menhantamnya. Sehingga penglihatannya menjadi gelap. Ah malang sekali nasib beliau ini.

Sementara itu disisi lain, terlihat Wain, Beomsoo dan Davin tengah kebingungan mencari Gyumin. Mereka berjalan menyusuri tempat yang tadinya mereka lewati. Tapi mereka sama sekali tidak melihat keberadaan bujang satu itu.

"Loh?? ini bang Gyu kemana?" Davin kebingungan melihat lihat sekitarnya.

"Eh? itu bukannya gelang punya Gyu?" ucap Beomsoo ketika melihat sebuah gelang berbandul clover .

"Eh? iya ya? tapi dia dimana?"

Mereka mengedarkan pandangan kesekeliling berharap dapat menemukan petunjuk tentang Gyumin. Sampai akhirnya mata mereka menangkap sebuah pemandangan yang cukup aneh. Dimana semak belukar di sekitar mereka telihat seperti disibak secara paksa oleh seseorang? Atau mungkin orang itu diseret secara paksa kedalam semak itu.

"Bang??" Davin menoleh kearah Beomsoo dan Wain.

Sungguh saat itu mereka sudah tidak bisa berpikiran positif lagi. Apa yang terjadi pada Gyumin?

Di sisi lain terlihat Hyunsik sedang mencoba untuk mengobati Leo. Dia menggunakan beberapa tanaman yang diyakini sebagai obat.

"Bang, lo yakin itu obat? Nggak ngasal kan lo?" tanya Zayyan penuh curiga.

"Yee, enggaklah bisa dibunuh Lex gue kalo adeknya kenapa - napa," jawab Hyunsik.

"Adohh sakit bang! Pelan-pelan dong ihh" ucap Leo saat lukanya tidak sengaja ditekan Hyunsik.

"Sabar elah. Lebay banget lo"

"Bangg~~"

"Udah ihh Leo. Diem deh lagi diobatin juga"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FANTASIA ISLAND || XODIAC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang