9

6 1 0
                                    

Main Story
Bab: 9
[Separatis & Redupnya Keperkasaan]
Keempat pemuda yang harus menempuh perjalanan yang cukup jauh, hanya termenung dan diam sambil melihat lingkungan disekitarnya melalui jendela kereta kuda, keadaanya masih dipenuhi pohon yang asri dan rimbun, cuaca lembab, udara segar, kicauan burung, jalanan berlumpur yang membuat kereta kuda sedikit bergoyang, sesekali terlihat beberapa burung candrawasih berterbangan.

Tidak ada yang membuka mulut, semuanya diam dalam pikiran mereka sendiri.

"Semoga aku bisa mendapatkan bulu burung Goumbruk dengan mudah tanpa adanya pertumpahan darah atau perlawanan." Batin Esther sambil berharap akan hal itu terjadi.

"Kedua orang didepan ku ini....mungkin bisa menjadi objek atau target latihan ku dalam penilaian." Batin Yusta sambil melihat kedua orang itu.

'Appraisal'
Name: Darius Neles
Race: Human
Age: 16
Status: Patron Of Goumbruk's Blessings
Job: Priest
Constellation: The Mighty Bird, Goumbruk
Rank: Silver
Heal Point: 95/100
Mana Point: 17/25
Title: The Forest Protector, Wasur
Skill: Light
Blessing: Protection

Name: Fadlan Gharamatan
Race: Human
Age: 15
Status: Patron Of Goumbruk's Blessings
Job: Priest
Constellation: The Mighty Bird, Goumbruk
Rank: Bronze
Heal Point: 98/100
Mana Point: 24/25
Title: The Forest Protector, Lorentz
Skill: Light
Blessing: Protection

Yusta menganga melihat status kedua orang itu, sangat berbeda dengan miliknya dan Esther.

'Self Appraisal'
Name: Esther Viagrather
Race: ???
Age: 17
Status: ???
Job: Aventura
Constellation: Unknown
Rank: (None)
Heal Point: 100/100
Mana Point: 47/50
Title: ???
Skill: Elemental & Swordmanship
Blessing: ???

Name: Yusta Yusrizal
Race: ???
Age: 9
Status: ???
Job: Spy & Aventura
Constellation: Unknown
Rank: (None)
Heal Point: 100/100
Mana Point: 10/30
Title: (None)
Skill: Appraisal
Blessing: (None)

Biasa saja, mungkin ia harus membiasakan diri untuk tidak terkejut apabila bertemu dengan orang yang paling tinggi akan kekuatan dan kekuasaan.

Dan yang paling ia benci adalah, panel statusnya yang menunjukkan tanda ???

Padahal ia sangat ingin tau apa yang dibalik tanda tanya itu.

Esther yang bosan melihat hutan terus-menerus, beralih atensi nya ke arah Yusta dengan wajah....sebal?

Esther tidak ambil pusing dan kembali menatap hutan yang semakin lama, semakin terlihat mencekam.

Dan benar saja, tiba-tiba kereta kuda yang mereka naiki berhenti secara mendadak dan membuat mereka bingung.

"Emm, pak? Apakah kita telah sampai atau bagaimana?" Tanya seorang pemuda mengenakan sarung dan topi sorban, Fadlan Gharamatan.

"Kita masih di tengah hutan, Fadlan." Jawab seorang pemuda berpakaian Gereja Nazaraya, Darius Neles.

Esther keluar dari kereta kuda untk melihat apa yang terjadi dan rupanya ada sekelompok orang-orang radikal yang masyarakat sekitar menyebutnya OPM (Organisasi Papuana Merdeka).

Mereka terkenal akan aksi separatisnya dan suka membuat kerusuhan, tidak heran jika mereka masuk dalam kategori KKB (kelompok Kriminal Bersenjata).

Esther mendengus kesal karena perjalanannya diganggu terus, terasa deja vu.

Fadlan dan Darius turun dari kereta kuda dan paham apa yang akan mereka harus lakukan.

Menyingkirkan KKB itu dari pengaruh masyarakat lokal.

Darius maju kedepan dan mulai menggunakan skillnya.

'Hoʻouka kaua keʻa māmā (Serangan salib cahaya)' muncul beberapa salib di sekitar Darius dan mengelilinginya, kemudian tangan Darius mengarah ke depan dan salib-salib cahaya itu mulai ke arah yang dituju olehnya.

The Tales Of Journey Esthersजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें