22【DANSA】

164 55 2
                                    

Apa cuma Noona yang merasa makin akhir cerita makin asik alurnya?
  
 

Apa cuma Noona yang merasa makin akhir cerita makin asik alurnya?     

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
Tiga buah lampu hias menyala. Seperti namanya, biasanya lampu itu hanya dijadikan hiasan. Tapi kali ini merekalah yang menjadi penerang utama.

(ilustrasi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ilustrasi)

Hanya tiga lampu redup itu yang menyinari ruang utama vila. Bayangkan luas ruang utama dibanding cahaya yang ada. Tentu tidak sebanding, tapi itu kehendak Heeseung dan Jay.

Keduanya sedang menatap nanar 2 buah lilin biasa di atas piring kosong serta bertuliskan angka 18 dari spidol.

Hingga menit ke-4 setelah Jay menyalakan lilin, belum ada suara selain bunyi jarum jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga menit ke-4 setelah Jay menyalakan lilin, belum ada suara selain bunyi jarum jam. Tak lama, keduanya mulai bersenandung.
    
    

"Seng-il chugha hamnida. Seng-il chugha hamnida. Sarang haneun Heeseung-Jeongsaeng. Seng-il chugha hamnida"

"Seng-il chugha hamnida. Seng-il chugha hamnida. Jigueso ujueso, jeil sarang hamnida. Koch boda do gobge, byeol boda do balge. Saja boda yong gamhage, Happy Birthday to Us"

Hening lagi, hingga akhirnya Jay melirik Heeseung yang tengah melamun menatap lilin.

"Ayo kita buat harapan" Heeseung berkata tanpa melirik Jay.

ᴄʀʏsᴛᴀʟ ғʀᴀɢʀᴀɴs || 𝐄𝐍𝐇𝐘𝐏𝐄𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang