V

147 13 0
                                    

Hanya suara musik yang terdengar dari mobil tetsebut, tidak ada satupun yang memulai pembicaraan. Hingga ada suara "bagaimana dengan tidurmu Jake? Apakah mimpi indah?" tanya Sunghoon kepada Jake. Jake menjawab pertanyaan Sunghoon "tidurku sangat nyenyak bahkan aku bermimpi indah"

Aku hanya tersenyum mendengar jawaban Jake. Jake sangt lucu hari ini, dia menggunakan sweater yang kebesaran hingga tubuh mungilnya tenggelam. Astaga kenapa ada mahkluk seimut Jake, Sunghoon sangat gemas sekarang.

"bagaimana tidur Sunghoon? Apakah bermimpi indah juga seperti diriku?" tanya jake. Aku menoleh ke arahnnya sebentar dan berkata "tidurku sangat nyenyak tetapi sepertinya tidak ada bunga tidur yang datang ke diriku."

Jake menatap diriku dan langsung menoleh ke arah jendela, Jake kenapa? Kenapa wajahnya merah? Apakah di terkena demam? Aku sangat panik sekarang.

"Jake kenapa dengan wajahmu? Kenapa sangat merah? Apakah kamu demam?" tanyaku bertubi-tubi. Aku sangat khawatir dengan kondisi Jake. Aku berpikir dia sakit, jika dia sakit Sunghoon tidak akam mengajaknya menonton pertandingan dirinya.

Jake tersenyum "astaga Sunghoon memperhatikan diriku" batin Jake "aku tidak apa-apa Sunghoon" ucapku untuk menenangkan Sunghoon yang khawatir. "kamu baik-baik saja? Aku aku mengantarkanmu pulang jika kamu tidak enak badan. Aku tidak akan memaksa dirimu untuk menonton diriku." ucapku cemas. Lagi-lagi Jake menggeleng "sudah aku katakan diriku baik-baik saja Sunghoon, fokuslah menyetir"

-

Kami sudah sampai ketempat pertandingan, aku menyuruh Jake supaya duduk di depan biar mudah melihat diriku yang sedang bertanding Jake menuruti perkataanku dan langsing mencari tempat duduk di paling depan.

Pertandingan bentar lagi akan di mulai, aku menuju ruang ganti untuk mengganti pakaianku. Setelah berganti aku langsung menuju ke lapangan tempat di mana timku berada.

"hai bro" ucap yang ada dihadapanku Jay Park temanku anak campuran Korea-Amerika. "hai juga Jay, dengan siapa kita akan bertanding?" tanyaku, aku belum tau melawan dengan siapa. Jake hanya menggelengkan kepalanya yang sudah paham dengan temanya itu, dia tau Sunghoon malas mencari info lawannya.

"kita melawan Treasure" ucap jay dan lanjut berkata "aku heran dengan dirimu di universitas kamu selalu memegang handphone tetapi tidak mencari info lawanmu" aku hanya menghela nafas "aku memegang handphone hanya untuk bertukar pesan Jay" "dengan kekasaihmu?" ucap Jay penasaran, tentu saja aku menggelengkan kepala. Aku tidak memiliki kekasih.

Bunyi peluit sudah terdengar, kami bersiap-siap untuk memulai pertandingan.

-

Kemengan dipegang oleh timku Enhypen dengan skor 7-3. Aku sangat senang, aku segera berganti pakain dan menuju ke arah Jake. Jake memberikan minuman dingin, aku langsung menerimanya dan meminumnya.

"wah tadi kamu sangat keren Sunghoon" ucap Jake memuji diriku. "terima kasih Jake" balas diriku, Jake hanya menanggapi dengan senyumannya

Jika biasanya setiap pertandingan aku pulang sendiri tetapi sekarang tidak, ada Jake yang ada di sebelahku. "Jake mau ke taman sebentar?" tanyaku ke Jake. "baiklah aku mau" balasan Jake membuatku membelokkan arah mobilku ke taman.

Duduk bersebelah di bangku taman ntah kenapa membuat hatiku berdebar-debar. "Jake" aku menoleh ke arah Sunghoon menunggu setiap bait kata yang akan di ucapkan "Jake mungkin ini terlalu singkat dalam setiap pertemuan kita, tetapi aku ingin mengatakan apa yang ada di dalam hatiku. Jake, i love you, mau menjadi kekasihku?" Aku menatap mata Sunghoon entah kenapa aku sangat senang. Kata-kata yang aku tunggu akhirnya terucapkan dari bibir manisnya. Aku mengangguk kecil menanggapi perkataannya. Sebuah kecupan mendarat di bibirku, hanya sebatas kecupan tidak lebih.

Aku memeluk Sunghoon "i love you too hoonie"

Aku memeluk Sunghoon "i love you too hoonie"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑺𝒕𝒐𝒓𝒚 - 𝑺𝒖𝒏𝒈𝒋𝒂𝒌𝒆Where stories live. Discover now