Chapter 2: The Beginning

5.6K 588 162
                                    

☆☆☆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

☆☆☆

Pete sampai di ruang interview pukul setengah sebelas.

Ia terlambat nyaris satu jam.

Oleh karena itu saat ia datang, beberapa orang yang dipanggil juga seperti Pete sudah akan pulang. Pete langsung dicegat sekuriti di bagian gedung karena makhluk seperti Pete masuk tanpa membawa alat pengenal. Itu berarti dia harus punya 'kepentingan' atau izin jika masuk ke perusahaan ini.

"Interviewnya sudah selesai. Khun Kinn dan timnya bubar, apalagi Khun Kinn yang sedang sibuk," ucap sekuriti itu.

Tapi dari chat Pete dengan Porsche sekitar dua puluh menit yang lalu, Pete tahu jika Kinn sibuknya agak lain. Dia bersama Porsche, dan berkat temannya itu Pete punya kesempatan untuk menyusul. Yah, sekali-kali dia menggunakan jalur teman seperti ini.

Toh kata Porsche dia hanya bisa membantu 'jalan'nya, siapa yang diterima itu tergantung Kinn dan timnya.

"Itu, pak. Saya dipanggil Khun Kinn untuk interview susulan," ucap Pete yang berusaha menelpon Porsche.

Kenapa bisa manusia ini malah sulit dihubungi saat Pete sudah di sini?

Biasanya jika sedang chat dengan Pete, setengah detik saja langsung dibalas. Lebih gesit dibanding admin gosip panas. Tapi saat Porsche di dalam ruangan Kinn, kenapa temannya malah sepi senyap?

"Interview susulan apa? Kau pikir ujian?" Sekuriti itu menahan kerah belakang Pete saat omega itu nekat ingin masuk.

"Pak! Saya serius ... Ini bukti chat saya dengan Porsche!" tunjuk Pete pada ponselnya.

"Mana ada orang yang mau melamar kerja tanpa bawa berkas."

Apa-apaan!

Pete menunjuk dengan nafsu pada bahunya. "Ini lihat berkas ..."

Eh ... Mana tasnya?

Seingat Pete dia menggantung tas itu di bahunya. Pantas saja saat Pete lari tadi tidak berat! Pete menoleh pada sekuriti tadi yang terlihat jengkel.

Sial sekali hari ini!

"Tapi saya sungguh dihubungi Porsche untuk data ..."

Sekuriti itu kini menariknya agak kuat.

"Jangan mengganggu keamanan di sini! Ayo keluar," ucap sekuriti itu yang membuat Pete semakin putus asa.

Dia berpikir ingin membanting sekuriti ini agar bisa masuk ke dalam, tapi takut dikira antagonis. Lagipula kan tidak lucu jika Pete malah dibawa ke penjara setelah ini. Time sialan akan kenyang menertawakannya jika itu benar terjadi.

"Tapi Pak, dibaca dulu chatnya," paksa Pete yang menunjukkan room chatnya dengan Porsche.

"Jangan membodohi saya, di zaman sekarang chat seperti ini bisa di edit. Lagipula siapa yang tahu jika kau cuma memakai nama Porsche, padahal yang chat orang lain."

Home Sweet Home | VEGASPETEWhere stories live. Discover now