16

129K 3K 1.2K
                                    

Wrong feeling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wrong feeling.
.
.

"Lima menit. Setelahnya kau boleh pergi dan aku akan melupakannya."

.
.

Malam itu Avandher benar-benar membiarkan Letta meninggalkan kamar hotelnya—berkat Valina, sepercik rasa bersalah itu tiba-tiba muncul. Lalu seolah sosok yang semalam bukanlah dirinya, paginya Avandher bersikap seolah tak pernah terjadi apa-apa di antara mereka. 

"As you wish, let's act like nothing happened."

Well, pria itu benar-benar menepati janjinya. Aura pria itu kian mendingin dan tak sentuh. Tak bisa tampik, suasana di antara mereka terasa semakin kaku sejak malam itu.

Harusnya Letta merasa lega, ya harusnya!

Nyatanya sebaliknya!

Letta tak baik-baik saja!

Letta merasakan ada sesuatu yang salah, namun tabu. Berdiri di jarak dekat dengan pria itu, entah kenapa berhasil membuat aliran darahnya berdesir lebih cepat.

Dirinya tak pernah merasa segugup itu pada siapapun—selain pada Avandher Gharnion, pria yang telah menciumnya dengan lancang dan melepaskannya dengan tatapan yang bahkan berhasil membuat Letta hampir tak tidur semalaman. Karena malam itu, pria itu nampak begitu kacau dengan tatapan lirihnya yang terasa hangat.

Bohong jika Letta tak memikirkan soal bagaimana jika ia berhenti saja. Karena rasanya benar-benar tak nyaman bekerja dengan pria yang telah mengambil mahkotanya.

Tapi bagaimana Letta menjelaskan ini pada neneknya? Tidak, Letta tak bisa berhenti sekarang! Setidaknya butuh beberapa tahun untuk Letta bertahan dengan pekerjaannya.

Lalu soal uang yang Avandher berikan, sehari setelah mereka kembali ke Seattle, Letta langsung mencairkan uang itu dan mengembalikan 900.000 dolar pada Avandher. Letta benar-benar belum menyentuh uang pria itu, karena ia hanya akan menggunakan itu untuk pengobatan neneknya. Namun kurang dari 10 menit kemudian, 900.000 dolar itu sudah kembali masuk ke dalam rekeningnya.

See! Letta benar-benar tak mengerti pria itu!

Dan hari ini, senin pagi, Letta berencana untuk menemui Avandher secara langsung. Letta tau semalaman bossnya itu berada di kantor, jadi Letta sengaja datang lebih awal dari jam kerja.

Di balik pintu ruang kerja Avan, Letta berdiri dengan tangan mengepal basah dan mengatur nafasnya— menyiapkan diri untuk menghadapi aura Avandher yang dominan.

Tok!

Tok!

Seperti biasa, Letta dengan sopannya mengetuk pintu menjulang itu, sebelum membukanya secara perlahan-lahan.

But, damn! 

Baru selangkah Letta melangkah masuk, detik itu juga langkahnya tertahan di tempat kala pemandangan intim dua insan di atas sofa itu menyambut indranya. Letta tergeming, ia benar-benar tak tau jika ada orang lain lagi di dalam.

THE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang