"Heung..."
Mata seorang wanita dengan perlahan terbuka, kepalanya yang masih pusing memaksa dia tidak terlalu banyak bergerak. Merasakan jika ada yang aneh, wanita itu menatap furnitur bahkan suasana kamar yang tidak lagi sama. Ruangan tidur dominan berwarna pastel, kini berubah menjadi hitam putih yang membosankan.
"Sudah bangun?"
Wanita itu menoleh ke asal suara. Betapa terkejutnya mendapati jika yang ada didepan pintu adalah mantan suaminya. Tidak! Yang lebih membuatnya tidak percaya adalah, mantan suaminya sudah sekitar 3 tahun lalu diberitakan meninggal dunia.
"Gin! Kau masih hidup?" Hitoshi Gin - Nama mantan suami yang sudah dia kira meninggal itu tersenyum manis, dan berusaha mendekatkan diri kepada sang wanita - Takara Aina.
Aina meringsut mundur. Kabar bahwa mantan suaminya itu masih hidup bukan membawa kebahagiaan bagi Aina, melainkan musibah lain yang akan membawanya ke neraka. Alasan keduanya bercerai hanya satu, karena Aina tidak kuat dengan sifat cemburuan, pukulan, bentakan, posesif serta tempramen buruk milik Gin.
"Mau kemana hm?" Gin mengusap pipi Aina dengan sangat lembut, seakan Kairi adalah benda rapuh yang mudah rusak. "Kau tau Yomesan? Aku sangat merindukanmu yang cantik dan keras kepala ini." Gin meraih setiap helaian rambut Aina, menarik nafas rakus setiap wewangian yang keluar dari rambut wanitanya.
3 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Gin menahan setiap perasaannya yang menggebu gebu. Kabar kematian pria itu sepenuhnya adalah rekayasa, tak lain hanya ingin memberikan kebebasan sebentar pada Aina.
"Dimana anakku Gin!" Aina mencengkram erat kerah kemeja milik Gin. Nurani ibu Aina mengatakan jika sang anak sudah benar benar merindukan dirinya. Ah, selama menjalin hubungan suami istri dengan Gin, Aina melahirkan satu anak berjenis kelamin laki laki. Aina memberi nama anak laki lakinya Raiden.
"Gin! Dimana Rai? Kau tidak melakukan hal buruk pada anakku kan?" Aina bertanya dengan tidak sabaran, dia sangat mengkhawatirkan putranya. "Gin? Anakku-"
"Kuso Kurae!" [Tutup mulutmu] Gin mencekik leher Aina dengan kuat, mata pria itu memancarkan aura kecemburuan. Sejak awal mengetahui kehamilan Aina, Gin sudah tidak suka karena berpikir yang ada didalam perut wanita itu hanya akan menjadi benalu. Perhatian dan kasih sayang Aina akan terbagi menjadi dua, yang jelas tidak disukai oleh Gin -Si maniak egois. "Kenapa kau menanyakan bocah laki laki yang terus bersamamu tiga tahun terakhir dan mengabaikan ku yang sudah tiga tahun tidak kau temui hm?"
Aina tidak habis pikir dengan pemikiran mantan suaminya ini. Aina tau jika Gin sedang merasa cemburu, tapi itu yang membuat Aina tidak habis pikir. Kenapa harus cemburu pada anak laki laki kandungnya sendiri?!!
"Aku sangat merindukanmu melebihi apapun di dunia ini Aina. Kau juga merasakan hal yang sama kan?" Gin menciumi pipi Aina, tidak sadar jika cekikannya dileher wanita itu akan berakibat sangat fatal. "Mengangguk jika kau menginginkan kabar terbaru Rai, Yomesan."
YOU ARE READING
𝐎𝐍𝐄𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓 𝐘𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐄
Mystery / Thrillerᴍᴇɴᴄᴇʀɪᴛᴀᴋᴀɴ ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ᴋᴇᴊᴀᴅɪᴀɴ ʏᴀɴᴅᴇʀᴇ ᴅᴀʟᴀᴍ ꜱᴀᴛᴜ ʟᴀᴘᴀᴋ. "ᴋᴇꜱɪᴀʟᴀɴ ꜱᴇʟᴀʟᴜ ᴍᴇʟᴇᴋᴀᴛ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴊɪᴡᴀ ᴍᴀɴᴜꜱɪᴀ, ᴛᴀᴘɪ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ɪʙʟɪꜱ." ᎳᎪƝƝᎪ ⅌ᏞᎪᎩ? ʏᴇꜱ N̶O̶ [Adult content] Piescesgirlonly