Rei menggeleng kuat-kuat, kedua tangannya digerakkan ke atas menutupi indra pendengarannya yang terkesan sudah muak, kakinya meringkuk mundur padahal sebenarnya ia sudah terdesak ke dinding di belakang. Suara yang terus-menerus membuat keributan dan memanggil namanya sungguh membuat Rei frustasi ketika harus menghadapi kejadian yang sama selama 3 bulan terakhir.
"Kalian membuat calon istriku ketakutan lho."
Suara berat itu membuat seluruh ingatan Rei berjalan mundur. Entah bagaimana awalnya, tapi yang jelas dia di-bully karena menolak pengakuan cinta seorang pria. Rei mengaku sempat menolak dengan kasar saat itu, karena pria tersebut selalu mengganggunya dan membuat Rei kesal setengah mati.
"Kemari-lah."
Sentuhan tangan yang lembut namun sangat mengikat membawa Rei ke dalam pelukan hangatnya. Rei yang masih ketakutan dengan semua yang baru saja terjadi, tidak punya pilihan lain selain berlindung di pelukan pria itu. Semua orang di sini hanya menuruti orang terkuat.
Izaya Orihara - Pria yang memiliki tinggi sekitar 190 cm dan memiliki banyak pengaruh di sekolah. Selain karena bakatnya sebagai atlet basket, ia juga dikenal sombong dan sangat pemilih. Lingkaran pertemanannya memang kurang baik, namun meski begitu, nilai akademisnya tidak pernah mengecewakan. Latar belakang Izaya sangat abu-abu, atau bisa dibilang hanya mereka yang mengetahui silsilahnya masing-masing.
"Kalian pergilah. Tinggalkan kami berdua." Izaya mengangkat tangan untuk memberikan jempol pada teman temannya tanpa diketahui Rei.
Tiga bulan lalu, ketertarikan Izaya pada seorang wanita sangat tinggi. Awalnya dia hanya berniat menjadikannya pacar, mengajak berhubungan seks lalu putus. Karena menurut Izaya, tidak akan ada wanita yang menolaknya. Namun segalanya berubah sejak wanita itu; Rei Takahashi, menolaknya dengan kasar karena Izaya memiliki lingkaran pertemanan yang buruk dan memiliki sifat yang kurang lebih sama buruknya.
"Bibirmu terlihat kering..."
Cup
Cup
Cup
Akhirnya, bukan sekedar ciuman, melainkan ciuman disertai lidah yang masuk ke mulut Rei. Gadis yang sudah lemas itu terlalu lelah untuk melakukan perlawanan. Izaya yang sedang membuka matanya merasa bangga saat melihat perlahan ia mampu menaklukkan wanita yang dicintainya. Lidahnya bergerak-gerak menghitung jumlah gigi Rei, bahkan sesekali menghisap lidah Rei yang sialnya kenapa rasanya candu sekali.
Beberapa menit di bawah kuasa sang dominan, Rei mulai menyadari bahwa seragam sekolahnya kini perlahan lepas dari tubuhnya. Tangannya hendak berusaha menghentikan, tapi Izaya menggigit bibirnya terlebih dahulu.
Izaya mengangkat tubuh Rei dan membawanya berbaring telentang di atas matras olahraga. "Ini sudah 3 bulan. Kita bisa melakukannya." Mata Izaya tak henti-hentinya memandangi bibir Rei yang kini memerah dan dipenuhi air liurnya.
VOCÊ ESTÁ LENDO
𝐎𝐍𝐄𝐒𝐇𝐎𝐎𝐓 𝐘𝐀𝐍𝐃𝐄𝐑𝐄
Mistério / Suspenseᴍᴇɴᴄᴇʀɪᴛᴀᴋᴀɴ ʙᴇʙᴇʀᴀᴘᴀ ᴋᴇᴊᴀᴅɪᴀɴ ʏᴀɴᴅᴇʀᴇ ᴅᴀʟᴀᴍ ꜱᴀᴛᴜ ʟᴀᴘᴀᴋ. "ᴋᴇꜱɪᴀʟᴀɴ ꜱᴇʟᴀʟᴜ ᴍᴇʟᴇᴋᴀᴛ ᴅᴀʟᴀᴍ ᴊɪᴡᴀ ᴍᴀɴᴜꜱɪᴀ, ᴛᴀᴘɪ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ɪʙʟɪꜱ." ᎳᎪƝƝᎪ ⅌ᏞᎪᎩ? ʏᴇꜱ N̶O̶ [Adult content] Piescesgirlonly