6. YOU AND ME

457 26 3
                                    

Ada janji manis, semanis permen kapas berwarna merah jambu. Dahulu ia dan sang tercinta yang menyepakati untuk membuat itu. Hari-hari dilalui bersama, semenjak menuliskan bersama di atas birunya langit, tanggal cantik di mana mereka telah resmi saling menyatukan cinta, terikat dalam hubungan yang diharapkan bisa mengikat perasaan satu sama lain erat.

"Kak Mark, aku pikir kita lebih baik jangan buat janji dulu. Takutnya terhalang sesuatu dan itu membuat Kakak mendapatkan kendala untuk mewujudkannya."

Haechan berkata dengan sedikit rasa takut yang bermenit lalu telah tersemat lekat di dalam hati, namun meski takut, senyuman manis itu tak pernah surut dari paras indahnya.

"Memangnya kenapa? Aku cukup bisa diandalkan bila itu soal mengikat dan menepati janji." Mark dengan ketidakraguan yang akan selalu ia curahkan deras kepada Haechan. Tangannya menggenggam sang kekasih, lembut sambil sesekali memberi usapan sayang.

Haechan menggeleng dengan mata sengaja ia pejamkan, angin bertiup cukup kencang hingga menyebabkan helaian rambutnya beterbangan, berantakan dan mengenai matanya. Tapi beruntung ada si pacar yang dengan setia menata, menepikan rambutnya untuk diselipkan di balik telinga, Haechan hanya memberi senyum tipis pada afeksi yang ia dapatkan.

"Dingin, ya? Mau ke dalam saja?" Tanya Mark sambil mulai membawa tubuh sang kekasih ke dalam dekapan, begitu erat sampai itu menyebabkan suara erangan tipis terlontar dari bibir ranumnya.

"Haha, maaf." Mark meminta maaf, melepaskan keeratan itu sambil membawa Haechan untuk mundur, menepi dan terbaik mungkin lebih baik masuk ke dalam rumah saja. Bertepatan dengan Haechan yang hanya sendirian di rumah, Mark datang kemari untuk menemaninya, Johnny antara rela dan tidak rela, tapi karena anaknya sendiri yang menginginkan ini maka Johnny tidak bisa berkutik ataupun mengajukan protes -kecuali jika Johnny berminat untuk kembali didiamkan oleh Haechan sebab telah memberi batasan yang dirasa terlalu berlebihan.

Johnny harus sadar jika Haechan sudah bukan bayi kecilnya lagi, usia telah beranjak dewasa, dan lagipula bersama Mark bukanlah untuk melakukan sesuatu yang buruk ataupun berbahaya.

"Tapi kepalamu sangat kecil, aku jadi gemas." Imbuh Mark, membawa Haechan masuk ke dalam rumah, menutup pintu balkon, dan mulai hanyut bersama dalam hangat di bawah satu selimut yang sama.

"Apa-apa diriku selalu buat Kakak gemas, iya kan?" Haechan memberi kerlingan. "Kakak suka aku sejak kapan, mengaku dengan jujur."

Mark terlihat seperti sedang berpikir, sudah jelas sedang mengais memori.

"Percaya tidak percaya, tapi itu pada saat pertama kali kita bertemu."

Haechan tidak merasa heran namun entah kenapa jawaban dari sang kekasih tetap membuatnya terkejut, tidak menyangka bahwa itu telah dimulai dari sejak pertama mereka bertemu. Sejujurnya, Haechan saja tidak terlalu ingat kapan pastinya pertemuan mereka dahulu.

"Kenapa diam saja? Jangan bilang kau tidak ingat?" Mark menautkan kedua alisnya, tidak percaya, tapi bukan berarti ia kecewa, hanya baginya cukup megejutkan bahwa di sini ternyata hanya dirinya saja yang terlalu mendamba pertemuan pertama mereka.

Haechan keluar kekehan.

"Iya. Memangnya kapan? Aku lupa-aduuhh! Jangan digigitt!" Haechan berseru protes, hidungnya digigit oleh Mark. Cemberut tipis, menyebalkan, sudah dapat nyeri dari gigitan masih ditambah bonus rasa basah dari sedikit liur yang tertinggal di sana.

"Kakak! Merah -ish! Jangan cubit pipi juga, jangan pegang-pegang wajah nanti jerawatan!" Haechan mendengus kesal, sungguhan kesal. Ia tak masalah Mark menyentuh wajahnya, tapi itu harus ada sentuhan romantis, bukan hanya sekadar dalam maksud mengusilin. Haechan sungguh kesal dan tidak terima, dirinya sendiri saja jarang menyentuh kulit wajah jika tidak memiliki hal yang perlu, takut kena jerawat selain fakta dia memiliki kulit yang cukup sensitif.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

WRITE IT ON THE SKY LINE (MARKHYUCK/MAHAE)Where stories live. Discover now