Lebih baik begini

215 9 2
                                    

Di rumah sakit Reva langsung ditangani dokter.

"Semoga tidak terjadi apa-apa" ujar raphel sangat khawatir.

Ia berdiri sambil mondar-mandir didepan UGD.

"Revaaa!" Teriak reiga yang baru saja sampai dirumah sakit itu.

Raphel yang mondar mandir itu langsung menyerangnya dengan pertanyaan.

"Kau gila?! Kau ingin membunuhnya?! Ujar raphel marah.

Ia hendak meninju reiga namun dokter sudah keluar dari ruang UGD.

"Bagaimana dengan Reva dok?" Ujar reiga khawatir.

"Bagaimana keadaan istri saya dokter?!" Ucap raphel yang juga sangat khawatir.

Dokter pun mengatakan kondisi Reva.

"Pasien baik-baik saja, mungkin karena sudah minum obat alergi jadi hal ini tidak terlalu serius. Besok mungkin sudah boleh pulang." Ujar dokter itu.

"Terimakasih Dok" ujar reiga syukur.

Raphel langsung masuk ke dalam ruangan Reva.

"Hei" teriak reiga.

"Pak, silahkan isi formulir untuk menginap dibagian administrasi dulu." Ujar suster yang mendampingi dokter.

Reiga pun pergi ke bagian administrasi.

Di dalam ruang UGD.

"Kamu baik-baik saja? Ada yang sakit? Jangan terluka." Ujar raphel sangat khawatir.

"T-t-tuan raphel? " *Mencoba untuk duduk.

"Istirahatlah, jangan terlalu banyak bergerak." Ujar raphel lembut.

"Anda masih memperlakukan saya dengan baik, ya" ujar Reva sendu.

"Kamu masih istri saya" jawab raphel

"Terimakasih" balas Reva lagi.

"Anda sudah tidak lagi memakai masker ya?" Tanya reva.

"Sudah saatnya berubah kan?" Balas raphel datar.

" Ya, mungkin lebih baik begini" ujar Reva sambil menatap raphel.

"Kamu jangan dengarkan kata butler" ujarnya raphel lagi

Hal itu memang sedikit membuat Reva kaget.

"Anda tau ya?" Tanya Reva sambil membuang muka.

"Saya tidak semudah itu kalah" balas raphel sedikit memohon.

"Saya tidak mau menjadi beban anda tuan raphel, saya meninggalkan anda karena keinginan hati saya sendiri" ujar Reva yang membuat raphel sedikit kesal.

"Saya butuh beban!" Teriaknya keras.

Reva sedikit kaget dan tak percaya perkataan raphel barusan.

" Saya sudah sempurna dari segi harta, kekuasaan dan kamu bisa liat keluarga calisto berada dipuncak sekarang. Jadi maukah anda jadi beban saya? Habiskan lah harta gunakan lah kekuasan saya" ujar raphel yang semakin membuat Reva bingung

Reva pun tertawa tak percaya
"Hahaha, kenapa anda sampai mengatakan hal semanis ini pada saya tuan. Andakan tidak mencintai saya" ujar Reva yang masih tertawa

Raphel hanya diam ia memang tidak tau bagaimana perasaannya terhadap Reva. Ia yang sedari kecil tak tau bagaimana yang namanya perasaan cinta.

"Terimakasih telah mengatakan hal ini pada saya tuan Raphael, saya senang sekali meskipun hanya ucapan saya tetap berterima kasih. Jadi silahkan urus surat cerai kita. Saya tidak akan menyulitkan Anda kedepannya lagi" ujar Reva

Istriku tersayang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang