Fakta selama ini

153 9 0
                                    

Shakila merasa tubuhnya membeku mendengar itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shakila merasa tubuhnya membeku mendengar itu. Tanpa sadar dia menatap ke arah Narendra dengan satu langkah mundur. Perempuan itu menatap dengan raut penuh kecewa yang tidak dapat ditutup-tutupi.

"Kak, udah. Aku ngga mau ngungkit itu lagi".
Ucap Sara dengan tersendat. Gadis itu memegang lengan sang kakak yang masih terlihat emosi.

"Lo punya bukti?"
Shakila tidak mau percaya begitu saja. Tidak mungkin Naren melakukan itu.

"Bukti? Gue bahkan punya saksi mata. Jeff tau semua kejadian itu".
Kini Shakila semakin terkejut. Dia menatap ke arah Jeff yang tanpa sadar mengangguk sebagai tanda persetujuan.

"Kak, Lo ngga bisa nuduh gitu aja. Ngga mungkin Naren ngelakuin itu".
Erlan angkat bicara. Dia tidak percaya dengan semua perkataan dari Ikal.

"Gue kenal Naren, dia bukan cowok yang bakal ngerusak cewek gitu aja".
Ucap Dante membela Naren. Sedangkan cowok yang sejak tadi menjadi bahan pembicaraan hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Terserah kalian mau percaya atau ngga. Asal kalian tau, dia udah buat adek gue hancur. Seharusnya sejak awal gue hancurin hidup Lo".
Ucap Ikal penuh tekad dengan tangan yang menunjuk ke arah Naren.

"Sha, sebelum Lo dimanfaatin sama ini cowok, lebih baik Lo jauh-jauh. Gue ngga sadar ternyata selama ini Naren yang Lo maksud itu Naren yang sama. Naren si cowok yang terlihat baik di depan tapi busuk di belakang ".
Ucap Ikal dengan tajam. Laki-laki itu menarik paksa Sara yang sejak tadi hanya bisa terdiam menangis.

Tanpa sadar Naren menarik sudut bibirnya melihat kepergian kakak beradik itu. Kini dirinya menatap Shakila yang tidak berkata apapun. Perempuan yang belum lama menjadi pacarnya itu pasti sangat kecewa.

"Sha".
Panggil Sabil yang sejak tadi mengamati kejadian itu. Anak kedua dari keluarga Jordana itu tidak akan ikut campur. Dia hanya akan mendukung keputusan sang adik nantinya.

"Pulang. Mama sakit. Dia minta kita untuk pulang".
Perkataan kakaknya tentu saja membuat Shakila tersadar. Sudah terlalu lama dia melarikan diri, hingga tidak sadar dengan kondisi mama yang sangat dia sayangi.

Sadam yang juga sejak tadi terdiam, cukup terkejut dengan perkataan sang kakak. Dia tidak tahu menahu masalah itu.

Sejak tadi Shakila berusaha untuk menunggu pembelaan dari Naren. Namun cowok itu tetap saja diam. Menerima semua perkataan yang diberikan oleh Ikal. Bagaimana Shakila akan yakin jika Naren tidak berusaha membela dirinya sendiri.

Shakila menatap sekali lagi pada Naren sebelum akhirnya perempuan itu mengikuti langkah kak Sabil dan kakak iparnya pergi. Sadam segera merangkul pelan pundak sang adik. Biana yang paham hanya mengikuti langkah atasannya itu. Melewati Jeff yang hanya terdiam tanpa berkata apapun. Semua terlalu membingungkan untuk Shakila. Dia butuh sendiri untuk saat ini.

Erlan dan Dante mendekat ke arah Naren. Temannya yang terdiam itu pasti memikirkan banyak hal saat ini.

"Gue tau itu bukan Lo. Temen gue ngga mungkin melakukan hal rendahan seperti itu".
Erlan menepuk pelan bahu temannya. Dia tidak akan mudah percaya dengan perkataan orang lain. Dia percaya pada Naren.

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now