11

148 20 2
                                    

Waktu sangat cepat berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu sangat cepat berlalu. Kini liburan telah usai dan tiba untuk kembali ke rutinitas biasanya.

Tak terasa kini Vixa dan Eliza sudah memasuki masa yang baru. Sekolah menengah atas sudah menunggu mereka. Pun dengan teman-teman yang pastinya baru juga.

Pagi ini dengan seragam baru mereka sudah selesai bersiap-siap dan siap menyambut kisah baru. Setelah menyelesaikan sarapan, Vixa pamit pada Farida akan berangkat dengan temannya. Sedangkan Eliza pagi ini seperti biasanya, ia mungkin akan diantarkan oleh supir pribadinya.

"El mau bareng aja gak?" tanya Vixa sebelum berangkat.

"Kan dijemput naik motor, gimana bisa bareng?" tanya Eliza yang kebingungan, "atau lo mau ikut dianter supir juga?" sambung Eliza.

"Gue sama Ricky, kalo lo mau bareng gue bisa minta tolong Harzan ke sini dulu."

"Gak usah lah, nanti ngerepotin. Gue bareng supir aja, udah ditunggu tuh," Eliza menunjuk mobil yang sudah siap mengantarnya.

"Ya udah deh, hati-hati El," Vixa melambaikan tangannya.

"Lo juga hati-hati," Eliza berjalan memasuki mobil.

Vixa sempat menunggu beberapa saat sebelum akhirnya Ricky menjemputnya.

Sesampainya di sekolah, karena sudah tertera di pengumuman untuk kelas apa yang mereka masuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di sekolah, karena sudah tertera di pengumuman untuk kelas apa yang mereka masuki. Para murid baru langsung menuju kelasnya masing-masing.

Yang berangkat memang Eliza lebih dulu, tapi yang sampai di sekolah justru Vixa dulu. Mungkin karena mobil yang ditumpangi Eliza sempat terjebak macet.

Vixa memasuki kelas barunya. Baru ada beberapa orang yang mengisi tempat duduk. Vixa memilih untuk duduk di bangku ketiga, tepat di tengah-tengah. Dari kanan, kiri, depan, ataupun belakang Vixa tepat ada di tengah. Karena Eliza yang belum sampai, Vixa menaruh tasnya sendiri tepat di depan tempat duduknya sekarang untuk Eliza. Vixa tidak ingin berjauhan dengan Eliza, itu sebabnya ia memilih tempat duduk di depannya untuk Eliza.

Satu persatu siswa mulai mengisi tempat duduk yang tadinya kosong. Perlahan kelas yang awalnya sepi kini terlihat cukup ramai.

The Allenora'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang