Someone from the Past

421 63 10
                                    


( Someone from the Past )

"Oi! Xiao Zhan, kau dengar aku?" suara seseorang terdengar tampak mulai kesal setengah mati karena pembicaraannya yang panjang lebar diabaikan oleh sang pendengar yang sayangnya sedang tak fokus, dan sayangnya pendengarnya itu adalah tokoh utama dari cerita ini. Iya, siapa lagi kalau bukan Xiao Zhan.

Pria manis yang kini menggunakan kaca mata tipis itu hanya melamun sambil memandangi ponsel yang diletakannya di dekat nampan set menu makan siangnya hari itu- tak sadar bahwa teman kerjanya saat itu benar-benar kesal lantaran diabaikan.

"Oi!!" pemuda yang duduk berhadapan satu meja dengan Xiao Zhan akhirnya benar-benar marah dan menggebrak meja untuk menyadarkan teman sejawatnya itu dari lamunan

"Tsk! Apa yang kau lakukan YuBin!" Xiao Zhan justru balik marah saat itu-masih tak sadar dengan raut kesal teman makan siangnya itu.

Keributan yang muncul di meja mereka itu sempat mengundang perhatian orang-orang yang memang sedang ada di kafetaria untuk istirahat siang, namun segera diredakan oleh teman satu divisi dari pria berkacamata itu yang dengan sangat ikhlas meredakan emosinya dan kembali duduk dikursinya-kembali bersikap cool dan melanjutkan acara makannya tadi.

YuBin hanya bisa menggeleng kesal melihat Xiao Zhan yang tampak linglung memandangi makan siang dan juga ponsel-nya bergantian. Hal itu sudah diperhatikannya sejak pagi-entah apa yang ada dalam pikiran sahabatnya itu.

"Hahh! Kenapa dia tak juga menelponku?!" akhirnya Xiao Zhan mengeluh kesal sambil menusuk-nusuk tumisan daging sapi di nampan makananya dengan sumpit.

"Kenapa tak kau saja yang menelponnya?" akhirnya YuBin tahu alasan kenapa sahabatnya itu melamun sepanjang pagi-ternyata suaminya belum juga menelpon sejak pagi.

Jika kalian berpikir Xiao Zhan terlalu berlebihan hanya karena Wang Yibo tak juga menelponnya, memang dia berlebihan nyatanya. Tapi itu semua ada alasannya. Sudah dua hari ini Yibo tidak pulang karena harus melakukan persiapan akhir pembukaan store barunya di kota lain dan kesibukan lain-nya untuk persiapan booth-nya disebuah pameran. Intinya, ia kesepian karena biasanya Yibo selalu ada di pagi hari saat ia membuka mata dan menemaninya tidur, bahkan pasangannya itu biasanya akan menelepon setiap tiga jam sekali saat ia bekerja, tapi sekarang...ia tak mendengar suaranya sejak pagi, itu membuatnya uring-uringan dan tentu saja khawatir.

"Aku tak mau mengganggunya..."

Mendengar jawaban dari Xiao Zhan membuat YuBin hanya bisa memutar bola matanya jengah, masih melanjutkan makan-nya, tak mau ambil pusing dengan sifat sahabatnya yang plin-plan itu.

"Apa dia tak tahu kalau aku mulai pusing saat ini?"

"Kau pikir dia vitamin penambah darah untuk anemia-mu 'huh?"

Pertanyaan dari pria bersurai cokelat gelap itu sepertinya tepat sasaran hingga membuat Xiao Zhan diam dan tersipu malu macam gadis SMU yang malu-malu saat senior incarannya menyadari eksistensi-nya. Ia berpikir kenapa bisa punya teman yang bodoh sepertinya, dan kondisinya yang sedang dimabuk asmara itu sangat menjengkelkan.

"..."

-piip...piipp...

"Ah!"

Belum sempat YuBin membuka mulutnya untuk bicara, suara ponsel Xiao Zhan membuyarkan apa yang hendak diucapkannya sementara sahabatnya itu langsung menyambar ponselnya dan menjawab telepon dengan cepat.

"Halo..." Xiao Zhan mulai bicara, mengabaikan sekelilingnya " Iya. Tentu saja aku bangun tepat waktu...iya, aku baik-baik saja meski kau tak melakukannya pagi ini..."

Newlywed's Life [ END ]Where stories live. Discover now