12 - 13

11 1 2
                                    

Main Story
Bab: 12
[Dibawa paksa oleh para Banaspati]
Setelah kejadian itu, Si Duo membawa Minase bersama dengan Jhon kerumah Minase yang tentu saja dengan arahan Jhon.

Esther yakin jika nama Jhon hanyalah nama samaran, namun ia mengabaikan hal itu dikarenakan tidak penting baginya.

Dirumah Minase, ada adiknya yang bernama Hasani Minahasaraad, seorang gadis berambut pink dengan beberapa helaian berwarna ungu, bermata oranye dan hitam, mengenakan celana biru pendek dengan ikat pinggang yang miring 45°, berbaju hijau dengan beberapa sobekan hingga perutnya terlihat sepenuhnya.

Hasani menopang tubuh kakaknya itu lalu membawanya ke kamar, hingga tinggal Si Duo dan Jhon lah yang tersisa.

Esther merasa aneh dengan gaya tampilan dari Hasani ini, terutama Esther yang sangat heran, pada awalnya saat ia bangun, ia berusaha bersikap biasa saja melihat gaya penampilan berpakaian orang-orang.

Namun, semakin lama. Esther ingin sekali bertanya perihal, mengapa model gaya berpakaian mereka sangat berbeda dengan era modernitas.

Seperti pakaian tradisional, pakaian modern, dan hingga pakaian yang sangat aneh.

"Apa yang kau pikirkan anak muda?" Tanya Jhon karena ia melihat Esther memegang dagunya sendiri.

"Aku hanya bingung dan aneh karena gaya pakaian seperti tidak mengikuti tren sekarang." Jawab Esther.

"Aneh? Apa maksudmu anak muda?"

"Ada yang berpakaian tradisional, modern, aneh bahkan abstrak."

"Hm? Kau seperti orang asing dari dunia lain yang tidak tau tentang dunia ini." Raut wajah Esther berubah, keningnya mengerat dan ada keringat dingin yang jatuh, "Apa tebakanku benar? Kalau begitu, aku tetap menutup mulut perihal ini." Lanjutnya.

Esther terbungkam diam, ia berpikir jika identitasnya ketahuan, maka ia akan dalam bahaya, maka dari itu ia akan berusaha beradaptasi dan merahasiakan identitasnya.

Yusta yang sedari awal dicuekkan, ia mendengus kesal, Yusta tau kalau Esther ingin dirahasiakan identitasnya, namun ia tidak tau kalau Esther berasal dari dunia lain.

Itu membuat Yusta menganggap Esther sebagai orang yang unik dan menarik.

Si Duo pergi dari rumah Minahasaraad dan menuju ke Guild untuk melaporkan Questnya telah selesai, sesampainya. Si Duo melaporkan apa saja yang terjadi dan mendapatkan upah atau hadiah dari Quest tersebut.

Sebelum Si Duo membawa Minase ke rumahnya, mereka sempat memanggil para penjaga hutan untuk membawa para pemburu dan Corbuzier diserahkan kepada Guild.

Si Duo segera menuju ke pulau Kalamanthana untuk bisa segera ke Region Hindustan.

Si Duo menempuh perjalanan Beberapa hari untuk menuju ke ibukota provinsi Sulabes selatan, yakni Juppakasara.

Singkatnya, Si Duo telah sampai disana dengan menempuh menggunakan becak.

Si Duo menaiki sebuah kapal kayu yang akan segera menuju kota pelabuhan Balikpapan, di provinsi Kalamanthana timur, tempat calon ibukota Negara Nusantara, bernama Dwipantara.

Jarak pelayaran itu membutuhkan waktu sekitar beberapa jam hingga 1-3 hari.

Di atas kapal, Si Duo mulai mengulik informasi yang bisa diambil, seperti.

"Kudengar jika bandit terkenal, Corbuzier. Dikalahkan oleh 3 orang saja."

"Luar biasa! Aku penasaran, siapa ketiga orang itu."

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now