[2] Identity

363 36 1
                                    

Dunia begitu luas tanpa kalian ketahui....
Banyak yang mengatakan 'dunia itu sempit'. Yaps sempit jika kalian bertemu dengan sang takdir namun tidak untuk orang yang di takdir kan tak bersama, dunia akan terus meluas hingga tak ada celah untuk kalian bertemu.
Jangan percaya pada kata 'sempit', jika kalian tak mengetahui rahasia dunia yang begitu banyak pintu.

___

Zhang Narendra, begitulah teman-temannya memanggil si pria manis yang tengah duduk di kursi belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhang Narendra, begitulah teman-temannya memanggil si pria manis yang tengah duduk di kursi belakang.

"Kau yakin dia baik-baik saja ? Sudah seminggu dia masih tak menoleh saat Ku panggil". Itu suara wanita bernama Yuka salah satu teman dekat pria bernama Narendra.

"Naren sekarang sangat berbeda, kalian tau kan dia sedikit pendiam, biasanya berisik dan suka mengatur". Cibir Isabel.

"Sudah-sudah, Naren seperti itu semenjak ia ijin ke toilet tapi malah berada di belakang sekolah dekat tanah kosong itu". Ucap Tora menengahi.

"Bukannya tempat itu memang angker ya, banyak penunggu nya, keknya Naren kesambet jin deh terus Jin nya nempel di tubuh si Naren". Saut Yuka asal.

"Kalian tau cerita alumni sekolah ini yang hilang selama seminggu gak ? Setelah ketemu alumni itu malah punya kepribadian ganda, sering gonta ganti jati diri berasa di tubuhnya banyak jenis manusia". Ucap Isabel yang langsung dapat geplakan dari Yuka.

"Sembarangan !!, Jangan ngadi-ngadi deh .. serem tau....". Yuka udah kesal banget dengar Isabel ngomong yang enggak-enggak, pasalnya dia trauma banget sama cerita begituan tapi tadi dia barusan juga bahas tentang jin.

"Ren, kantin yuk !". Ajak Yuka yang sudah duduk di samping Narendra.

Narendra hanya menoleh datar ke arah Yuka yang membuat wanita cantik itu sedikit merinding melihat ekspresi wajah Narendra yang menurut nya seram.

"Kita duluan ya, entar kalian nyusul aja". Teriak Isabel yang sudah menarik tangan Tora.

Yuka mendengus kesal, mengapa harus dia yang membawa Narendra.

"Ren udahan ya melamun nya, lapar nih, masa Kau gak lapar sih, yuk deh ke kantin nanti lanjut lagi ngelamun nya di kantin". Yuka masih terus membujuk Narendra dan untungnya pria itu bangkit namun dengan wajah yang masih datar, Yuka mah sebenarnya pengen kabur aja karena dia takut kesambet juga.

Di saat mereka sudah berada di kantin, Yuka berdiri seperti seorang pelayan.

"Buruan pesanan kalian apa, biar ku pesankan". Ucap Yuka.

Tora dan Isabel memberitahukan pesanan mereka seperti biasa kepada Yuka, sekarang Yuka dihadapkan lagi dan lagi oleh Narendra yang melamun part 2, tiada hari tanpa melamun.

Yuka menepuk jidatnya.

"Ini bakalan lama, aku pesankan yang sering di pesan Naren ajalah ya, malas nanyak Aku darah tinggi nanti". Ucap Yuka sambil mendengus.

STAR & SKY [BinHao] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang