07

490 57 12
                                    

Title : Troll and Chaser

Seribu kelelawar hidup beterbangan di dinding dan langit-langit, sementara seribu lainnya melayang di atas meja membentuk awan-awan hitam gelap, membuat lilin-lilin di dalam labu bergoyang. Makanan makanan tiba-tiba muncul di piring emas, seperti waktu pesta awal tahun ajaran baru.

Kath disibukan memilih milih makanan apa saja yang harus dimakannya, dia sudah berniat tidak akan makan banyak karena nanti malam akan memasak Indomie.

Profesor Quirrell terburu-buru masuk Aula, turbannya miring, wajahnya diliputi kengerian. Semua anak mengawasinya ketika dia tiba di kursi Profesor Dumbledore, bersandar lemas ke meja, dan berkata dengan tersengal-sengal, "Troll-di ruang bawah tanah-saya pikir Anda harus tahu."

Kemudian dia merosot ke lantai, pingsan.

Aula geger. Perlu beberapa ledakan mercon ungu dari ujung tongkat Profesor Dumbledore untuk membuat ruangan tenang kembali.

"Prefek," gelegar Profesor Dumbledore, "bawa kembali anak buah kalian ke asrama masing-masing, segera!"

Percy senang sekali.

"Ikut aku! Berkumpul, kelas satu! Tak perlu takut troll kalau kalian mengikuti perintahku! Berada dekat dekat di belakangku!"

"Bagaimana troll bisa masuk?" tanya Harry pada Ron.

"Mana aku tahu, mereka kan makhluk-makhluk konyol," jawab Ron. "Mungkin Peeves yang memasukkannya sebagai lelucon Hallowe'en."

Kath dan Ben saling pandang, "Bukan Peeves, tapi kita." Bisik Kath pada kakaknya.

"Ayo pura pura panik, atau mereka akan curiga pada kita." Bisik Ben. Seketika kedua anak itu langsung berteriak pura pura panik dan ketakutan seperti anak anak yang lain, padahal dalam hati mereka senang bukan main.

"Aku baru ingat-Hermione." Teriakan Ron begitu kencang sampai sampai membuat Kath berhenti. "Kenapa dia?" tanya gadis itu.

"Dia tidak tahu tentang troll ini, Hermione ada di toilet. Bagaimana kalau Troll itu ada disana dan menerkamnya?!" Teriak Ron panik, Harry langsung ikutan panik dan menyambar tangan Ron untuk menyelamatkn Hermione.

Kath yang merasa bertanggung jawabpun mengikuti mereka dari belakang, kalau korbannya orang lain sih dia tidak akan peduli. Tapi ini adalah temannya sendiri.

Sampai di kamar mandi anak perempuan, Kath melihat Ron dan Harry yang sedang bertarung dengan Troll, sementara Hermione bersembunyi dibawah wastafel, menangis ketakutan.

"Bodoh!" seru Kath saat melihat Harry memasukan tongkatnya kedalam Troll. "Itu akan membuatnya semakin marah tau! Lepaskan tongkat itu dari idungnya atau nanti kau tidak akan punya tongkat lagi!"

Harry tidak mendengarkan, dia naik keatas punggung Troll yang membuat mahluk itu semakin mengamuk.

Kath menyelamatkan Hermione terlebih dahulu, "Oi Troll bau yang jelek dan hijau!" teriak Kath, mahluk itu mengaum dan kemudian dia mengeluarkan tongkatnya dan merapalkan mantra yang langsung membuat Troll itu tertidur, kebetulan para Professor datang.

Snape membungkuk di atas si troll. Profesor McGonagall memandang Kath, Ron dan Harry. Kath belum pernah melihatnya begitu marah. Bibirnya sampai putih. Harapan memenangkan lima puluh angka untuk Gryffindor langsung lenyap.

"Apa sebenarnya maksud kalian?" tanya Profesor McGonagall, dengan nada dingin penuh kemarahan. Harry memandang Kath, yang masih berdiri dengan tongkat mengacung ke atas. "Kalian beruntung tidak terbunuh. Kenapa kalian tidak berada di asrama?"

Snape melempar pandangan tajam ke arah Harry yang menatap lantai. Dalam hati dia berharap Kath menurunkan tongkatnya.

Mendadak terdengar suara lemah dari dalam bayang-bayang. "Maaf, Profesor McGonagall... mereka mencari saya."

𝐒𝐈𝐑𝐈𝐔𝐒 𝐃𝐀𝐔𝐆𝐇𝐓𝐄𝐑  ⇄  𝑯 . 𝘪𝘮𝘢𝘨𝘪𝘯𝘦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang