PAST AWAY #02 (END)

16 1 0
                                    

Mataku melotot dan langsung tertuju pada pintu masuk.
Aku melihat ada seorang lelaki yang muncul setelah pintu selesai terbuka, entah mengapa aku teringat kejadian kelam di malam itu yang membuatku trauma dan refleks membuat mulutku berteriak dan mengucapkan kata kata kasar  untuk membuatnya pergi dari sini. Raut wajahnya terlihat kaget dengan sedikit ketakutan dia menuruti apa yang kukatakan dan berjalan mundur serta menutup pintu itu. Aku tidak tahu kenapa kepalaku jadi sangat pusing dan bayangan mataku menjadi buram bahkan tanpa sadar aku tertidur lagi.

   Malam harinya samar samar aku terdengar bunyi ketukan tepat di balik pintu, namun aku masih tidak punya tenaga untuk bangun yang akhirnya aku tertidur lagi. Keesokan paginya , aku merasakan ada alat bantu kompresan yang tertempel pada keningku,sepertinya kemarin malam aku demam tinggi, dan juga di meja kecil sebelah kananku ada sepiring potongan buah buahan segar.

   Namun saat aku menoleh kearah  kiri tempat tidur alangkah terkejutnya aku melihat ada seorang pria yang sedang duduk dan tertidur. Aku hanya memandangi wajahnya, dan mengagumi akan ketampanannya, aku juga berfikir ternyata dia adalah orang yang baik, dia tidak menyentuhku sama sekali. Dia hanya merawatku setelah menyeelamatkanku saat itu, mungkin nanti setelah dia sadar aku akan mengucapkan terima kasih dan pergi dari sini. Namun sesaat kemudian dia sadar dan yang kulakukan bukannya bangun malah pura pura tertidur, aku sedikit mengintip , dia hanya memandangku sebentar mendekat kearah wajahku, mengelus rambutku dan mengucapkan "cepat sembuh ya" setelahnya dia pergi meninggalkanku. Tanpa sadar wajahku memerah, aku malu,jantungku berdebar sangat cepat.

  Malam harinya entah kenapa aku menunggu pintu kamar ini dibuka, apa aku mulai merindukannya, kemarin seharian dia tidak menemuiku. Aku mendengar bunyi pintu dibuka dengan semangat aku menoleh dan berharap dia mengunjungiku, tapi ternyata bibi itu lagi yang masuk dan membawa beberapa makanan dan obat untuk diminum, hatiku kecewa, sudah 2 hari dia tidak mengunjungiku, aku sejenak berfikir apa dia sudah bosan denganku, dan sekarang dia menelantarkanku begitu saja.

Besok paginya, aku bangun lebih awal , namun kali ini aku tidak berharap dia akan dating menemuiku, tanpa disangka bunyi pintu dibuka dan aku terkejut dia muncul , sayangnya aku melihat ekspresinya seperti orang depresi, wajahnya sangat suram, apa yang terjadi padanya.

Perlahan dia berjalan kearahku, pandangannya kebawah dia tidak melihat kearahku. Dia duduk di lantai agak jauh di depan tempat tidurku. Aku berusaha untuk memulai pembicaraan. "terima kasih sudah menolongku, dan aku minta maaf atas apa yang sudah aku lakukan 2 hari yang lalu aku membentakmu dan mengusirmu" setelah aku mengajaknya bicara, dia menjawab nya
"maafkan aku , apakah aku menyeramkan? Apa aku buruk? Apa kau takut padaku atau tidak nyaman denganku?"
"tidak kamu sama sekali tidak menyeramkan, kamu orang baik, awalnya aku mengira kamu sama jahatnya denganmereka namun aku salah , kamu juga tidak buruk, kamu justru sebaliknya, kamu...." Aku sejenak berhenti dan tidak melanjutkan ucapanku.
"aku..apa? Pasti aku sangat buruk sampai sampai kamu tidak ingin mengucapnya"
"tidak sungguh, kamu mempesona, sangat mempesona"
"bohong... itu semua bohong"
"apa yang sebenarnya terjadi padamu? Sepertinya kau tidak dalam suasana yang baik, tolong ceritakan kepadaku"

James wu hanya diam selama beberapa menit tidak meresponku, kemudian dia mulai berbicara.
" apa kamu bisa ku percayai?"
"iya, kamu bisa"
Aku berusaha untuk meyakinkannya.
" ibu ku meninggal."
Dia hanya mengucapkan kata kata yang singkat namun kenapa hatiku rasanya hancur, dan meraskan apa yang dia rasakan.
"2 hari ini aku minta maaf aku tidak mengunjungimu dan menelantarkanmu, aku sibuk mengurusi pemakaman ibuku" dia menceritakannya sambil terisak dan menahan tangis.
"aku turut berduka untukmu"
"Apa aku boleh mengatakan hal jujur kepadamu?"
Aku mengangguk dan siap mendengarkannya berbicara.
"kata kata terakhir yang kuterima dari ibuku saat dihari ulang tahunku dia bilang "nak, ibu sudah capek selama ini menahan kesakitan, tolong lepaskan ibu dari penderitaan ini, ibu ingin hidup bebas, ibu doakan semoga kamu segera mendapatkan gadis yang selama ini kamu cari, ibu merestui kalian berdua"
Aku tidak tahu bahwa itu akan menjadi kata kata terakhir darinya.

PAST AWAY || [CERPEN]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن