Doyoung

83 9 1
                                    

"Aa!" Panggil gue.

"Dih ada maunya ni anak pasti," kata Doyoung.

"A, tolongin gue deh," kata gue trus menutup pintu kamarnya.

"Gue ngga siap diusir dari rumah atau disuruh tidur di luar," kata gue berbisik.

"Hah mang kenapa?"

"Botol tupperware bunda yang biasa gue bawa ilang," bisik gue lagi.

"MAMPUUUSSS!!!" Gue langsung membekap mulutnya trus dia menepuk tangan gue.

"Ish, jangan teriak lagi tapi," dan dia mengangguk.

Dia kemudian ketawa meledek gue, "kok bisa ngga ada?"

"Kan gue nonton lu basket tuh di fakultas lu 3 hari yang lalu, pas lu udahan gue langsung berdiri aja tuh. Pas di motor gue kaga pegang lagi tu botol, gue pikir di tas kan ga taunya ngga ada, besoknya gue balik ke fakultas lu nyari botol ke security atau tukang bersih-bersih eh udah ngga ada,"

"Besok-besok kalungin deh," katanya.

"Bantu cari dulu yang sama," kata gue.

"Iyaudah cari di online aja,"

"Kalau cari di online gue ngga minta tolong lu, biar cepet biar keliatan sama persis. Nanti bunda keburu nyadar kalau botolnya ngga ada,"

"Yaudah besok pulang kuliah,"

"Oke, love you,"

"Hhmm,"

Emang ada-ada aja gue kok bisa lupa dan ketinggalan tuh botol, bener kata Doyoung besok gue kalungin aja tuh botol.

-

"Ade, ini sarapannya jangan lupa," kata bunda ke gue.

"De, sekalian ini punya Aa," kata bunda nyodirin paper bag 1 lagi.

"Makasih bunda," kata gue mencium pipinya.

"De, botol kamu ngga dicuci-cuci perasaan," kata Bunda dan gue membeku sedikit, Doyoung yang lagi menerima paper bag isi sarapannya cuma nyengir ke arah gue.

"Udah ade cuci bun semalem, udah ade isi lagi juga ada di tas," kata gue ngeles.

"Oo oke, kamu bawa apa A?" Kata bunda ke Doyoung.

"Aku bawa mobil ya bun, mendung,"

"Oke sayang, hati-hati ya,"

"Jalan dulu bunda," kata gue dan Doyoung.

Gue sebel banget liat muka Doyoung yang keliatan ngeledek gue karena bunda nanya Tupperwarenya, pas masuk mobil ketawanya pecah.

"DIEM NGGA?!!!" Kata gue mukul dia pelan.

"Ketar ketir tuuuhh," ledeknya.

"Udah jalan Young," kata gue.

"Siap tuan putri,"

-

Kelas gue selesai jam 1 dan kelas Doyoung selesai jam 3, alhasil gue bengong dulu di kantin fakultasnya.

"Ray, ayo!" Teriaknya manggil gue, gue berlari kecil kearahnya.

Kita pergi ke suatu tempat yang emang jual Tupperware banyak banget, tapi kayaknya keberuntungan ngga berpihak ke gue karena botol yang gue ilangin ngga ada stocknya.

"Gimana dong Doy? Ngaku aja apa gue?"

"Kata gue sih bunda ngga bakalan marah,"

"Tau dari mana?"

"Yaa feeling aja, paling lu diceramahin dikit doang,"

"Ah lu mah, gue kan tetep takut,"

"Lebih takut ngasih tau Tupperware ilang dari pada ngasih tau ipk,"

"Ipk gue mah ngga pernah kecil makanya ngga takut," kata gue.

"Yaudah makan dulu ayo laper, nanti kita ke toko yang 1 lagi di mall sebelah," katanya merangkul gue yang sudah lemas ngga berdaya ini.

-

"Aa!"

"Mmm," dia menpause kegiatan main PSnya.

"Temenin deh," kata gue.

"Apaan?"

"Ke kamar bunda,"

"Yaudah ayo," katanya kemudian mendorong pundak gue buat jalan di depan, pas udah di depan pintu kamar ayah dan bunda gue membeku.

Tangan Doyoung dengan cepet ngetuk pintu dan gue reflek langsung ngejitak dia.

"Ray sumpah gue kok dijitak? Gue tinggal ya," katanya dan gue langsung menarik tangannya.

"Aa atau ade? Masuk aja nak," suara ayah terdengar.

Doyoung buka pintu sambil gandeng gue, "Bun, ada yang mau pengakuan dosa," katanya dan gue langsung digiring dia supaya berdiri di depannya sementara dia nyender di pintu.

"Kenapa? Pengakuan dosa apa?" Kata Bunda melihat kita dari cermin karena dia lagi skincarean.

"Bun, ade minta maaf," "mmm --- itu, ade --- ngilangin botol Tupperware bunda," kata gue dan gue liat bunda memberhentikan aktifitasnya.

"Oh, kirain apa," kata bunda berbalik.

OH OH OH! OH DOANG??!! GUE UDAH EXPECT BAKAL DIMARAHIN KAYA YANG GUE BACA DI TWITTER!! Karena katanya ibu-ibu lebih sayang Tupperwarenya dari pada anaknya sendiri.

Gue nengok ke Doyoung yang ada dibelakang gue dan anaknya cuma nyengir.

"Ayah pikir pengakuan dosa apa?" Kata ayah ketawa kecil.

"Bunda masih punya banyak, jangan diilangin lagi tapi. Dikalungin aja kalau bisa," kata bunda sambil berdiri dari duduknya. "Kaya anak kecil aja kamu ini teledor" kata bunda lagi sambil menagkup pipi gue.

"Emang kembar sama aja kelakuannya," kata bunda.

"Hah gimana bun?" Tanya gue bingung.

"Aa juga pernah ngilangin Tupperware bunda, tempat makan,"

"Pantesan dia kemaren pas kemaren nemenin aku cari Tupperware, dia bilang bunda ngga bakal marah. Ternyata pernah ngilangin juga?" Kata gue.

"Lu seneng ya liat gue cemas menderita ketakutan gegara ngilangin Tupperware bunda?" Kata gue ke dia dan dia menjulurkan lidahnya meledek gue dan langsung lari keluar kamar.

"Ini pertama dan terakhir kalinya ya kamu ngilangin barang, lebih teliti lagi ya ade," kata ayah.

"Iya ayah, aku nyamperin Aa dulu kalau gitu. Good night muah," kata gue pamit.

Gue lari ke kamarnya kemudian memukulnya dengan guling, "bener-bener ya lu, seneng kan lu ngeledekin gue?" Kata gue.

"Seengaknya makasiiih, aw! Gue udah usaha nemenin lu nyari ampe 3 tempat yaa! A! Aw Rayoung! Emang lu aja yang ngga beruntung," katanya sambil ketawa.

-
KimRayoung IGS update!

-KimRayoung IGS update!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sibling Tale - TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang