PART 15 END

175 17 4
                                    

Kembalinya Kalila ke unit apartment di sambut dengan Gavin yang menunggunya di depan pintu sambil bersandar ke dinding dengan kakinya menghentak-hentak pelan tanda bahwa ia khawatir karena Kalila tiba-tiba menghilang apalagi ponselnya tidak aktif.

Setelah keluar dari lift, matanya langsung tertuju pada Gavin dan Kalila berlari kecil ke arahnya, "Gavin!"

Baru saja Gavin hendak memeluk gadis itu tapi Jordan lebih dulu menghalanginya hingga yang di peluk Gavin bukanlah tujuannya melainkan Jordan, namun kemudian ia mendorong Jordan menjauh, "Ngapa sih lo, Bang?" omelnya pada Jordan.

"Lo yang ngapain! Kalau gini caranya gue gak bisa tinggalin Kalila buat lo."

"Nye nye nye." ledek Gavin yang mendapat geplakan di lengannya dari Kalila, tapi pada akhirnya Kalila tertawa melihat keributan mereka berdua.

"Mampus aja sini lo!" Jordan membalasnya dengan merangkul leher Gavin dengan erat membiarkan laki-laki itu sampai terbatuk-batuk karena ulah Jordan.

"Udah udah, abang juga nih aku bilang gak usah lebay." kata Kalila yang membukakan pintu apartment selebar mungkin lalu keduanya masuk bersamaan.

"Tuh denger adeknya bilang apa, kayak pernah mergokin kita lagi kissing aja." ucap Gavin asal yang lagi-lagi mendapat pukulan keras dari Kalila.

Sedangkan Jordan terdiam mencerna apa kata Gavin juga reaksi Kalila tadi, "Jangan-jangan.."

"Gak usah nethink, Bang!"

Jordan menatap Gavin tajam, kalau saja tidak ditahan ia sudah melayangkan pukulan untuk cowok itu sekarang juga apalagi dengan ekspresi Gavin yang sangat menjengkelkan itu.

"Kalian stop dulu deh, aku mau nanya." pandangan gadis itu tertuju pada ponsel, Gavin dan Jordan yang menyadarinya menghentikan aksi mereka lalu beralih menghampiri Kalila yang tengah duduk dengan ponselnya itu.

"Kak Kaivan bentar lagi ulang tahun?"

"Oh iya." jawab Jordan.

"Abang sama yang lain mau kasih kejutan gak?"

Jordan tertawa pelan, "Gak pernah, tapi kalau lo mau boleh aja nanti gue kasih tau bocah buat ramein."

"Boleh Bang."

●●●

Dua hari kemudian.

Sesuai rencana, hari ini adalah hari jadi Kaivan, sementara Kalila mengajaknya ke toko buku dengan alibi mencari sesuatu di sana lalu Avangers Gang serta Gavin dan Galen menyiapkan kejutan kecil di dalam basecamp.

Mereka memang tidak seperti ini sebelumnya, hingga terjadilah keributan diantara mereka, "Ini gimana sih cara bikin surprise nya?" tanya Jordan polos sambil menyalakan api untuk lilin-licin kecil di atas kue tart.

"Ini juga surprise, lo gimana sih." kata Samudera membalas ucapan Jordan.

"Maklum kagak pernah kayak gini dia." sahut Sabiru.

"Lo juga ya anjir." bela Jordan tak mau kalah.

"Ya biasanya kan yang ulang tahun traktir buat kita bukan kayak gini." balas Sabiru lagi.

"Pemerasan." cibir Gavin.

"Diem lu bocah." balas Sabiru.

"Mereka udah jalan kesini kata Lila." kata Ricky, lagi-lagi Gavin dibuat kesal sembari berdecak, "Kok ke lo si ngabarinnya?"

"Mampus lo Lila berpaling." kata Galen yang mendapat persetujuan dari Sabiru dengan mengarahkan tangannya bertos ria, "Tim Ricky Lila."

"Sumpah di sini pada jahat."

IMPACT | KGVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang