EPISODE 2 (HAL YANG SEBENARNYA)

24 4 0
                                    

Pagi ini seluruh dewan direksi berkumpul di ruang rapat salah satu perusahaan properti terkemuka itu. Semua menantikan akan apa yang akan diumumkan oleh sang ceo utama perusahaan tersebut. Sang ceo yang baru saja kembali dari perjalanan dinasnya ke hongkong tersebut datang untuk membawa sebuah pengumuman penting bagi kelangsungan perusahaan tersebut. Desas desus yang beredar bahwa sangat ceo akan segera pensiun dan mungkin ini sekaligus mengumumkan calon penerus masa perusahaan tersebut.
Tak lama setelah semua dewan direksi berkumpul, sang ceo tuan Lee akhirnya datang beserta asisten pribadinya. Wonwoo yang termasuk dalam jajaran para direksi tersebut segera berdiri setelah ceo sekaligus tuan Lee datang.
Tak lama kemudian tuan Lee menyuruh mereka semua untuk segera duduk. Tanpa basa basi tuan Lee segera memberikan pengumuman penting untuk kelangsungan berjalannya perusahaan ini.
"Seperti yang kalian dengar tentang desas desus bahwa saya akan pensiun?" Tuan Lee melihat keseluruhan ruang rapat untuk melihat reaksi yang akan mereka berikan dan semua dewan direksi pun mendengarnya dengan seksama.
"Ya itu benar, dengan ini saya akan mengumumkan bahwa saya Lee hyun bin, ceo dari perusahaan ini akan segera pensiun! Sekaligus saya akan umumkan di sini, penerus yang akan menlanjutkan perusahaan ini adalah anak saya Lee dokyeom. Dia akan segera kembali dari Amerika untuk melanjutkan kerajaan bisnis ini." Jawab tuan Lee dengan tegas sekaligus dengan senyum bangga yang terpancar di wajahnya saat menyebutkan nama Lee dokyeom namanya anaknya yang akan menjadi penerus kedepan perusahaan ini.
Semua yang ada di dalam ruang tersebut terkejut dengan pengumuman yang diberikan oleh tuan Lee. Mereka tak menyangka bahwa tuan Lee akan menunjuk anak keduanya yang akan menjadi penerus nanti. Semua di dalam ruang tersebut terheran-heran karena kenapa bukan wonwoo anak pertama yang menjadi penerusnya.
Banyak dewan direksi mulai berbisik-bisik sekaligus melihat bagaimana reaksi dari wonwoo sendiri. Mereka menyangka mengapa bukan wonwoo yang menjadi penerusnya padahal wonwoo sendiri sudah bekerja di perusahaan itu cukup lama dan performa dari wonwoo untuk kemajuan perusahaan tersebut sangatlah membantu dan patut di perhitungkan.
Kalian pasti penasaran bagaimana dengan reaksi wonwoo saat sang appa mengumumkan hal tersebut? Wonwoo hanya bisa diam tak memberikan reaksi apapun. Namun nyatakan kedua tangan wonwoo sudah mengepal di bawah meja. Menahan semua gejolak perasaan yang ada di dalam dirinya.
Tuan Lee tak sengaja bertatapan mata dengan sang anak di ruang tersebut, sempat terjadi kontak mata beberapa. Mungkin dari pandangan orang-orang wonwoo seperti tak memberikan reaksi apapun atas pengumuman yang diberikan oleh tuan Lee, namun nyatanya di mata tuan Lee sorot mata yang wonwoo berikan sudah menjelaskan dengan jelas bahwa anaknya tersebut terluka dengan pengumuman yang diberikan oleh tuan Lee.
Tuan Lee langsung melepaskan kontak matanya dari wonwoo karena sejujurnya dia tak tega melihat sorot mata anaknya tersebut. Sebenarnya dia tak tegang membuat pengumuman ini, tuan Lee sendiri tahu bagaimana kinerja wonwoo selama bekerja di perusahaan ini yang sudah hampir 5 tahun bersamabya membangun perusahaan ini. Namun nyatanya tuan Lee harus kembali mengikuti wasiat dari mendiang ayahnya untuk memberikan pada penerus keluarga Lee perusahaan tersebut. Tuan Lee sendiri masih merasa bersalah kepada wonwoo perihal kejadian kemarin hingga tuan Lee tak bisa menatap lama-lama sorot mata sang anak.
"Pengumuman resmi atas penerus ku nanti akan dilaksanakan sesegera mungkin sekaligus pengumuman tentang pernikahan anak saya tersebut." Semua di ruangan tersebut kembali dikejutkan dengan pengumuman yang diberikan oleh tuan Lee. Dan setelahnya pertemuan tersebut berakhir dan mereka semua kembali ke ruangan kerja mereka termasuk wonwoo, namun sebelum wonwoo meninggalkan ruangan itu asisten pribadi ayahnya yaitu Lee Jihoon yang juga merupakan sepupu jauhnya memberikan kabar bahwa wonwoo setelah pertemuan ini untuk segera datang ke ruangan tuan Lee.
Wonwoo yang mendengar hal tersebut segera menuju ke ruangan sang ayah. Setelah tiba di sana, wonwoo melihat sang ayah duduk di balik meja kebesaran yang sedang menandatangani beberapa dokumen penting lainnya.
"Ada apa tuan anda memanggil saya kemari." Wonwoo berdiri persis di depan meja sang ayah.
"Appa minta maaf. Appa-"
"Anda tak perlu minta maaf tuan. Anda tak punya salah sama saya." Dengan cepat wonwoo memotong perkataan dari sang ayah.
"Wonwoo-ya kenapa kau memanggil appa dengan sebutan itu? Panggil saja aku dengan appa."
"Tapi anda sendiri yang menyuruhku untuk memanggil seperti itu bilang di kantor. Apa tuan lupa?" Wonwoo kembali menjawab dengan mencoba menahan amarah di dalam dirinya. Tuan Lee yang sadar akan hal itu pun kembali merasa bersalah karena pernah melarang wonwoo untuk memanggilnya dengan sebutan 'appa' bilang berada di kantor. Tuan Lee mencoba untuk tersenyum sebisa mungkin.
"Appa paham, appa memanggilmu ke sini untuk berbicara soal tadi. Kau pasti sudah dengarkan adikmu dokyeom akan menjadi penerus perusahaan appa. Appa mohon kamu bisa membimbing adikmu kan? Appa hanya bisa mengandalkan saat ini wonwoo-ya." Mohon tuan Lee kepada sang anak. Wonwoo yang dengar itu hanya bisa diam saja dan tak memberikan respon apapun. Setelah sekian lama akhirnya wonwoo hanya memberikan respon dengan mengangguksn kepalanya.
setelahnya wonwoo kembali ke ruang kerjanya yang ternyata dia sendiri sudah di tunggu soonyoung untuk membahas beberapa pekerjaan dan ada yang akan melakukan pertemuan dengannya.
"Wonwoo-ya, kau dari mana saja? Aku sudah menunggumu dari ini. Ini ada berkas yang harus-" Belum sempat soonyoung menyelesaikan pembicaraan, wonwoo langsung memotong pembicaraan.
"Bisakah kau keluar soonyoung-ssi? Tolong tinggalkan aku sendirian dan jadwalkan kembali semua pertemuan hari ini." Wonwoo langsung duduk di kursi kebesaran di dalam ruangan tersebut. Soonyoung yang paham akan situasi pun memilih untuk keluar dan mengikuti perintah yang telah wonwoo berikan.
Di dalam ruangan tersebut wonwoo mencoba melonggarkan dasi yang dia gunakan. Dia merasa seperti tercekik hingga susah bernafas rasanya, walaupun wonwoo telah melonggarkan dasinya tapi dia masih merasa sesak di dadanya hingga akhirnya dia menepuk dadanya dengan kepalang tangannya.
"Harusnya aku tak mengharap lebih. Aku hanyalah anak angkat, apa yang bisa aku harapkan" Gumam wonwoo sambil menatap awan cerah dari ruang kerjanya tersebut.

THE LIES -  JEON WONWOOWhere stories live. Discover now