chapter 28

17.7K 572 6
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.

Setelah beberapa menit menunggu, ustadzah Fara pun mulai menampakkan batang hidungnya didepan kedua pria itu. tapi kedua pria itu terheran karena tidak melihat keberadaan gadis yang dicarinya. dimana Xavia?

" Ustadzah, dimana mbak Xavia? " tanya Gus Arsha penasaran karena belum melihat batang hidung sang kakak.

" Maaf Gus, saya tidak melihat Xavia berada didalam kamar asramanya, " jawab ustadzah Fara yang membuat mereka semakin khawatir dibuatnya.

" Tidak ada? ustadzah sudah benar mencarinya bukan? " tanya Gus Arsha sekali lagi.

" Na'am, biasanya di waktu-waktu yang seperti ini Xavia sedang berada di dalam asrama bersama temannya atau mungkin sekedar menunggu teman-temannya datang, " jelas ustadzah Fara.

Kedua pria itu bingung bukan kepalang. bagaimana jika Xavia kenapa-napa? habislah mereka jika Anthony mengetahui nya.

" Saya akan mencari nona Alber, " sahut John dengan sedikit panik dan mulai berlarian kesana kemari untuk mencari keberadaan sang anak dari majikannya.

" Kalau begitu terimakasih ustadzah. saya pergi terlebih dahulu. assalamualaikum, " pamit Gus Arsha kepada ustadzah Fara sebelum akhirnya menyusul langkah John untuk mencari Xavia.

" Waalaikumussalam, " jawab ustadzah Fara dengan dahi yang mengernyit heran akan tingkah kedua pria itu.

Kembali kepada kedua orang pria berbeda umur ini. mereka berlarian dengan tergopoh-gopoh. suara lantang mereka keluarkan dari bibir mereka demi gadis bermarga Alber itu. mereka berharap segera ada sahutan dari gadis tersebut.

" MBAK XAVIA! "

" NONA MUDA ANDA DIMANA? INI SAYA! " teriak John terus menatap kesana-kemari.

" NONA! ADA TUAN ALBER DISINI! " ucap John lanjut berteriak memanggil nona muda nya.

Bermenit-menit lamanya mereka habiskan hanya untuk sekedar mencari keberadaan Xavia. setiap ruangan bahkan sudah mereka masuki. ya, mungkin saja. dan bermenit-menit lamanya itulah, membuat para manusia yang berada di kediaman kyai merasa cemas menunggu kehadiran mereka yang tak kunjung tiba.

Anthony yang memang pada saat ini suasana hatinya sedang campur aduk pun merasa ada sesuatu yang tidak beres terjadi pada putrinya.

Entah memang dia saja yang terlalu khawatir, atau mungkin benar jika putrinya sedang tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Karena rasa rindu yang sudah melingkupi seluruh tubuhnya dan rasa tidak sabar yang dimiliki Anthony, akhirnya pria bermarga Alber itu memutuskan untuk menyusul mereka dengan diikuti seluruh orang yang ada di ruangan itu.

Dan disinilah akhirnya, mereka berpapasan dengan John dan juga Gus Arsha yang dimata mereka terlihat sedang menyembunyikan sesuatu kepada mereka.

" Dimana putriku? " tanya Anthony dengan nada dingin kepada tangan kanannya.

John hanya terdiam mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Anthony. ia sudah siap jika harus menerima kemarahan majikannya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang