DAIVA 09

237 15 0
                                    

"Berhenti di sana!"

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Berhenti di sana!"

Suara familiar menghentikan langkah Daiva dan Keyva. Daiva, menatap Priya dan antek-anteknya dengan pandangan jengah.

"Lu lagi."

Priya berkacak pinggang. "Ngapain lu ke sini?"

"Bukan urusan Lo." Daiva hendak melewati Priya, tetapi antek-antek gadis itu menghalangi mereka.

"Minggir."

"Minggir? Kata itu pantas ditujukan buat lo, bitch!"

Andai saja Daiva tidak melihat sosok sang adik, sudah dipastikan dia akan menerjang Priya. Sayangnya diantara para penghuni kantin ini terdapat Ghava yang tengah menatap tajam ke arah dirinya.

Keyva menggenggam lengan Daiva, gadis berbando polkadot lilac itu menyembuhkan tubuhnya di balik tubuh Daiva. "Va, mending kita keluar aja deh."

"Lo takut?"

"I-iya gue takut! Lagian siapa yang ga takut, lo harus tahu di sini ada peraturannya! Gue ga mau di hukum!"

Sebagai anak pemilik sekolah bisa saja dirinya keluar masuk secara bebas ke kantin elite ini, tetapi masalahnya dia tidak terlalu suka memanfaatkan kedudukan itu dan lagi ada Keyva yang sepertinya terhalang peraturan. Oh satu lagi! Tatapan tajam Ghava membuat Daiva tidak bisa bergerak bebas.

Daiva mengembuskan napas, gadis itu mencoba meredam kekesalannya walau sebenarnya ingin sekali membuat keributan. "Lo benar, kita balik."

Keyva yang berada di balik punggung Daiva mengangguk semangat. Sementara Priya memincingkan matanya melihat Daiva dan Keyva berbisik.

"Ngapain kalian bisik-bisik, buruan pergi dari sini!"

"Cih! Sabar Mak lampir, gue sama temen gue bakal pergi."

Priya semakin meninggikan dagunya, gadis itu tersenyum penuh kemenangan. "Heh, bagus deh kalau lu tahu tempat."

Daiva tersenyum nakal, pasti gadis sombong dihadapannya ini merasa senang. "Terserah, tapi sebelum itu...."

Pandangan Daiva beralih pada tempat para anggota Divodas berkumpul. Gadis itu menarik napas panjang dan kemudian, "NILAM LU MILIK GUE! MULAI BESOK, GUE BAKAL SELALU ADA DI SAMPING LO! OK BYEE SEMUA!"

Usai mengucapkan kalimat panjang yang membuat seluruh penghuni kantin elite gempar, Daiva pergi diikuti Keyva di belakangnya.

"ARGH CEWEK SIALAN! AWAS LO DAIVA!!" Priya kesal, gadis itu menatap punggung Daiva yang perlahan menjauh dengan penuh permusuhan. Kini dikepalanya dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan, bisa-bisanya Daiva menyukai miliknya.

~ꕥ~

"Lo dengar?" Tanya Aydin merasa takjub.

Kavin yang duduk tepat di sisi kiri Aydin mengangguk-anggukkan kepalanya, lelaki itu sedikit tertawa. "Dia bilang, boss miliknya. Kayaknya bakal ada hal seru di sekolah ini."

DAIVAजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें