✨ Lima

67 7 4
                                    

Typo bertebaran, huhu😭
Vote juseyoooo~~~^^

ΔΔΔΔΔ

"Bintang, kamu tau kan kenapa kamu Ayah panggil ke sini?"

Kini Bintang ada di ruang kerja ayahnya, Ayahnya Yuvan, dengan posisi yang lebih tua duduk membelakanginya.

"Emang kenapa, Om?" jawab Bintang dengan santai. Dia memang selalu memanggil ayahnya dengan panggilan 'Om' semenjak Mamanya menikahi pria itu.

Yang lebih tua hanya menghela nafasnya berat, menyadari bahwa anak tirinya itu belum bisa menerimanya dan Yuvan, "Ayah tau kamu masih belum menerima saya sebagai Ayah baru kamu. Tetapi tolong, terimalah Yuvan... Dia kehilangan Bundanya sejak dia berusia 6 tahun, Bintang..."

Bintang yang mendengar kata-kata Sang Ayah tersenyum pahit, "Ayah baru? Om bilang om jadi ayah baru saya? Ga akan, om! Satu-satunya ayah saya cuma Papa saya! Gaada yang baru! Dan Yuvan? Gaakan pernah saya mau menerima anak yang tidak seayah seibu dengan saya!" Bintang membentak pria yang duduk membelakanginya itu.

Kursi itu berputar, menunjukkan wajah Sang Ayah yang memerah karena menahan amarah. Namun, Bintang tetap menatap ayahnya itu dengan pandangan nyalangnya, seolah-olah dia sama sekali tidak memiliki rasa takut meskipun di dalam dia ingin pingsan saking takutnya.

PLAK!!!

Bintang memegang pipinya yang terasa panas, ia yakin tamparan Sang Ayah pasti akan membekas besok hari. Matanya mulai berkaca-kaca. Perih...

"Berani kamu membentak saya?! Saya sudah menjadi kepala keluarga ini, Bintang! Saya yang menafkahi kamu dan ini balasan kamu?" bentak Ayah pada Bintang.

Pada detik ini, Bintang merasa dirinya sangat kecil. Tidak ada nyali sedikit pun untuk dia membalas ucapan ayahnya.

Nampaknya Dewi Fortuna berpihak pada Bintang. Mama Bintang memasuki ruang kerja ayahnya setelah mendengar bentakan suaminya itu.

"Astaga, Bintang!" Mamanya terkejut bukan main melihat anak sulungnya yang menahan sakit pada pipinya. Tampak bekas merah yang jelas di pipi anaknya itu.

"Mas, kamu apa-apaan sih?! Marah gausah sampe main tangan dong! Bintang sekarang juga anak kamu, perlakukan dia seperti kamu memperlakukan Yuvan!" bentak Mama kepada Ayah sebelum kembali memperhatikan anak sulungnya.

"Bintang, kita ke kamar sekarang, ya..."

•••

"Ma, kakak jahat ya sama Yuvan?" tanya Bintang kepada Mamanya saat mereka tiba di kamar Bintang.

Sang Mama yang sedang mengolesi salep di pipi Bintang hanya bisa tersenyum tulus, "Kenapa kok Bintang mikir gitu hm?"

"Kakak udah berkali-kali Bintang marahin, Bintang maki-maki tapi Yuvan tetep baik sama kakak..." ucap Bintang terbata-bata. Tangisnya pecah di hadapan Mamanya.

"Bahkan sampai sekarang pun kakak belum bisa nerima Yuvan dan Om sebagai keluarga kita, Ma..." lanjutnya.

Mama Bintang mendengar ucapan putra sulungnya langsung memeluk putranya itu dengan penuh kasih sayang

"Bintang, menerima sesuatu itu perlu waktu... Kalo sampai sekarang kamu belum bisa terima itu ngga papa, wajar. Lagipula baru 3 tahun kan? Masih ada besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan... Take your time, nak..." ucap Sang Mama kepada Bintang yang terus menangis di pelukannya...

"Oh iya, gimana tadi first day in school-nya? Udah nemu gebetan belum?" tanya Mama kepada Bintang guna untuk menggodanya agar berhenti menangis.

"AH MAMA! Syut!!!" Bintang yang mendengar pertanyaan mamanya itu langsung tersipu malu. Wajahnya memerah.

Be My Star✨ || Binhao/Binneul FanFicWhere stories live. Discover now