30. makan malam

5.1K 197 9
                                    

Jangan lupa follow,vote and komen ya!

Buat yang udah follow dan komen terimakasih sekali🙏

Tandai yang typo atau kata-kata nya kurang tepat dan tidak nyambung.

Happy reading

°°°🖤°°°

Dari tadi Kalea sudah mondar-mandir hampir sepuluh kali, dia semulanya sedang santai mengganti pakaiannya namun tiba-tiba suara deringan telpon mengganggunya.

Telpon yang dia terima dari Xian, Xian mengajaknya untuk makan malam bersama keluarga besarnya.

Dari sanalah kegugupan dalam diri Kalea semakin menjadi-jadi, dia takut akan keluarga besar Xian, dia gugup, dan beberapa alasan lainnya.

Dress yang akan dia gunakan nanti malam sudah dikirimkan Xian, dress berwarna coklat yang sangat cantik menurutnya.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh tiga puluh menit, acara akan dimulai jam delapan sedangkan Kalea masih belum bersiap, dengan segera dia berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

°°°🖤°°°

Pilihan Xian memang tidak pernah salah, dia kagum dengan penampilan Kalea yang jauh lebih cantik dari biasanya.

"Cantik" ucapnya tepat dihadapan Kalea.

Kalea mengangkat kepalanya terkejut "apa?" Tanyanya kembali pada Xian.

"Kamu cantik" jujur Xian, pernyataan Xian mampu membuat Kalea blushing, karena dia tau Xian adalah tipe orang yang gengsian namun tadi Xian malah memujinya secara terang-terangan.

Kalea juga sangat kagum melihat penampilan Xian dengan balutan kemeja putih dan celana hitam, dia tidak memakai jas luaran. Terkesan pakaian santai namun jika Xian yang memakai nya maka itu terlihat sangat mahal.

Tidak mau berlama-lama didepan rumah Kalea, Xian membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan tuan puteri nya masuk.

Perjalanan didalam mobil terasa hangat, Xian mengajak Kalea mengobrol kan hal-hal random tentang jalanan, sekolah, langit serta bulan yang malam ini sangat indah.

Hal itu Xian lakukan agar Kalea tidak terlalu gugup, dan benar saja cara tersebut ampuh membuat gugup Kalea sedikit menghilang.

Sampailah mereka didepan sebuah rumah besar bernuansa coklat, itu adalah rumah nenek dan kakek Xian.

Sedari mereka turun mobil sampai didepan pintu, Xian tidak pernah melepaskan rangkulan tangannya pada pinggang Kalea. Hal itu membuat hati Kalea tidak tenang.

"Xian lepasin" dia sedikit menepis tangan Xian namun Xian malah mengeratkan rangkulannya.

"Malu nanti dilihat" Kalea kembali berbicara namun Xian malah menutup rapat-rapat telinga nya dan menganggap Kalea hanyalah angin lalu yang ucapannya tidak pernah dia dengar.

Xian berjalan menuju lift, dia menekan tombol tiga, saat pintu lift terbuka betapa terkejutnya Kalea karena disana sudah ramai sekali orang. Apakah keluarga Xian sebanyak ini?

Beberapa anak kecil sedang berlari-larian, kumpulan para wanita tua dan muda sedang mengobrol di sebuah sofa yang melingkar, disana juga ada bunda. Dan bapak-bapak, mereka sedang menikmati makanan sambil meminum kopi sesekali mengobrol.

OBSESSED WITH KALEA (END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant