Clingy

1.7K 182 4
                                    

Mark dan Jisung kini sedang berada di psikolog, dia adalah salah satu saudara sepupu Mark.

"Mark, dia memiliki pannic attack"

"Kalian harus benar-benar menjaganya, kerumunan, kebisingan, stress mungkin saja memicu pannic attacknya"

"Apa yang harus kita lakukan Hyung?" Tanya Mark.

"Jisungie, apa yang membuatmu nyaman?"

"Berada di sekitar member" Jawab Jisung takut-takut.

"Baiklah, jangan pernah jauh dari Hyungmu, arra?"

Jisung mengangguk.

"Apakah ada yang bisa mengalihkan perhatianmu?"

"Ya, aku suka mendengarkan musik"

"Baiklah, ketika kamu berada di tempat yang ramai pasanglah eraphonemu dan jangan menjauh dari hyungmu, mengerti?"

"Aku mengerti" Jawab Jisung.

~~~
Hari demi hari mereka lalui dengan kesibukan mempersiapkan album baru. Pagi, siang dan malam mereka bekerja keras untuk album kali ini.

"Makan Jie" Mark menyodorkan sekotak makanan kepada Jisung.

"Gomawo Hyung" Jisung tersenyum.

Jisung senang karena sekarang hubungannya dengan Mark menjadi lebih baik, tapi jika sudah seperti ini apakah waktunya semakin sebentar?

"Hyung, apakah Hyung bahagia?" Tanya Jisung.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?" Mark menyendokkan makanan ke mulutnya.

"Ani, hanya penasaran"

Mark kemudian menghentikkan aktivitasnya. Dia tampak berpikir.

"Entahlah" Jawab Mark singkat.

"Hyung tidak bahagia?"

"Tidak juga"

"Lalu, hyung bahagia?"

"Molla" Jawab Mark singkat.

"Hyuuuung, mana bisa seperti itu" Jisung mengerucutkan bibirnya, dia merasa frustasi, kenapa Mark tidak menjawab pertanyaannya dengan benar.

Mark tertawa melihat tingkat Jisung, dia sangat menggemaskan.

"Aigoo, kamu sangat menggemaskan, cepat habiskan makananmu"

Jisung mendengus kemudian kembali melanjutkan aktivitas makannya.

Jika dipikir-pikir Taeil Hyung sudah lama tidak menemuinya, apakah dia sibuk?

Setelah makan siang mereka bersiap untuk melakukan rekaman lagu.

"Kamu gugup?" Tanya Renjun.

"Sedikit" Cicit Jisung, dia menggosokkan kedua tangannya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Santai saja, sejauh ini kamu sudah melakukannya dengan baik" Chenle mencoba menenangkan Jisung.

Sejauh ini rahasia diantara Chenle dan Jisung masih tersimpan rapi, Chenle benar-benar memegang janjinya untuk menjaga rahasia diantara mereka berdua. Meski terkadang Chenle menanyakan hal-hal yang aneh.

"Jie, apakah malaikat makan?"

"Apa kalian bisa teleportasi?"

"Apa kamu pernah pergi ke Bulan?"

Dan pertanyaan-pertanyaan aneh lainnya, tentu saja Jisung tidak pernah menjawab pertanyaan Chenle.

Jisung menyandarkan kepalanya di bahu Jaemin, menunggu giliran.

"Hyuuung, aku lelah" Jisung merengek. Ketika aktivitas mereka padat seperti ini Jisung akan menjadi satu-satunya orang yang manja, dia akan menempel kepada Hyungnya.

"Istirahatlah sambil menunggu giliranmu"

"Aku ingin melihat pantai" Ujar Jisung tiba-tiba.

"Aish, yang benar saja"

"Tapi aku benar-benar lelah Hyuuung"

"Kita tidak punya waktu Jie, kita sibuk" Jaemin berkata lembut.

"Kita liburan ketika promosi telah berakhir, gimana?" Ajak Haechan.

"Cool" Jawab Jisung sumringah.

"Hyung ikut" Timpal Renjun.

Jisung mengangguk bersemangat.

"Hyung ikut juga?" Tanya Jisung kepada Jaemin.

"Hyung terlalu malas untuk bepergian"

"Aish, yang benar saja"

"Jeno Hyung ikut?" Jisung mengaihkan pertanyaannya kepada Jeno.

"Hyung akan diam saja di dorm"

"Jeno Hyung ga seru!"

"Chenle ayo ikut!!" Ajak Jisung.

"Orang tuaku akan datang, aku tidak bisa" Jisung sudah menekuk wajahnya.

"Mark Hyung?" Tanya Jisung pelan.

"Mian aegi" Mark menolak dan mengusap rambut Jisung.

Jisung menjadi murung.

"Sudahlah tidak apa Jie, kita pergi bertiga saja, Hyung janji liburannya akan seru" Ucap Haechan.

Jisung mengangguk lemah. Dia ingin sekali pergi berlibur lengkap bertujuh, dia ingin membuat kenangan sebanyak-banyaknya dengan semua Hyungnya.

~~~
Jisung sedang merebahkan tubuhnya di kamar, Jaemin sedang memasak di dapur.

Tiba-tiba dia dikagetkan dengan kedatangan Taeil.

"Sunbae!!"

"Kenapa baru menemuiku?"

"Sepertinya kamu bahkan tidak ingin bertemu denganku" Jawab Taeil.

"Aniiii, kenapa berkata seperti itu.

"Sunbae, kenapa akhir-akhir ini aku sering melihat potongan masalalu, tapi aku tidak tahu itu masalalu siapa"

Muka Taeil menegang.

"Apa yang kamu lihat?"

"Entahlah, terkadang aku melihat seorang anak yang menangis, terkadang aku melihat seseorang yang sedang memaki"

"Semuanya terlalu samar, aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas"

"Jisung, jangan melewati batas" Jawab Taeil.

"Hah?" Jisung tidak mengerti.

"Kamu datang ke bumi hanya untuk menjalankam tugas, tidak lebih dari itu"

Jisung menganggukan kepalanya, sejujurnya dia tidak mengerti apapun.

"Jangan melewati batas Jisungie"

Kemudian Taeil menghilang, meninggalkan sejuta pertanyaan di benak Jisung.

Tbc.

Hai, apa kabar?
Gimana ceritanya? Maaf kalau bosenin dan pendek yaaa

Jangan lupa vomen 💚

Angel Last Mission | NCT DREAM | PARK JISUNGWhere stories live. Discover now