𝐠𝐢𝐥𝐚

108 16 8
                                    

hai semua! maaf baru up lagi 🍭

Pagi ini Airin terbangun dengan tubuh dan wajah yang berkeringat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Airin terbangun dengan tubuh dan wajah yang berkeringat dingin.Ini bukan hal baru memang, tapi untuk beberapa kali ia tidak mengalaminya lagi namun sayang malam ini mimpi itu kembali lagi.

Tak ingin menganggu Reno yang pulas dengan tidurnya, Airin keluar untuk mengambil air putih.Cukup lama Airin berdiri didepan lemari es yang terbuka sampai akhirnya ia minum dan kembali ke kamar dan masuk ke kamar mandi.

Airin menatap dirinya sendiri di kaca kamar mandinya.Matanya berkaca-kaca serta hidungnya memerah.Cewek itu membasuh wajahnya dengan air mengalir yang terasa dingin karena sekarang baru jam 2 pagi.

Sepertinya air tidak juga membuat matanya berhenti mengeluarkan air mata.Airin berulang kali mengusap wajahnya kasar menghapus air mata.

"Sialan, gue gak pantes apa hidup bahagia?" Gumam Airin lalu berjongkok dengan wajah yang ia tutup dengan kedua tangannya.

"Kenapa masih muncul di mimpi gue?!" Gumam Airin lagi.

Ubin yang dingin, ruangan yang lembab membuatnya kembali teringat kejadian itu.Cewek itu kembali menangis, ia menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara yang bisa membangunkan Reno.

"Gu—gue kotor"

Diluar sana Reno membalik tubuhnya yang tadinya membelakangin Airin.Ia berniat memeluk istrinya itu tapi yang ia dapati hanya kasur kosong.Cowok itu melihat kesekeliling kamarnya yang gelap, hanya ada secercah cahaya dari sela pintu kamar mandi.Oh di kamar mandi.

Cowok itu berniat kembali tidur namun ia urungkan saat mendengar suara air shower dari kamar mandi.Ia melirik jam yang ada dinakas, masih jam setengah tiga.

Perlahan Reno bangkit lalu mengetuk pintu kamar mandi pelan serta memanggil nama Airin."Rin, lo kok mandi?"

Awalnya tidak ada jawaban yang mendadak membuat cowok penakut ini merinding.Ditambah hujan yang turun lebat sekali sekarang.

"Rin?"

"Ke—kenapa, No?" Suara Airin pelan dari dalam.

Reno mendekatkan telinga di daun pintu."Kamu kenapa mandi jam segini?"

"Pengen aja"

Terdengar tidak beres.Cowok itu tidak menjawab, ia memilih duduk bersandar di daun pintu."Kamu mimpi lagi?" Tanya Reno tepat sasaran.

"Iyaa"

Tak lama membuka pintunya dan Reno bangkit dan menatap Airin yang keluar dengan tubuh basah, mata sembab dan bibir yang bergetar.Tanpa berkomentar ia membawa sang istri kedalam pelukan yang artinya tubuhnya akan basah tapi ia tidak peduli.

Ia mengusap kepala hingga punggung Airin pelan, mencoba memberi ketenangan yang mungkin bisa membantu.Sedangkan Airin kembali menangis didalam pelukan Reno.

𝙥𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝙥𝙖𝙧𝙩𝙣𝙚𝙧 ; 𝙢𝙞𝙣𝙧𝙚𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang