Chapter 20

19 13 4
                                    

[TANDAIN KALAU ADA TYPO]

__________

tepuk tangan meriah terdengar, lapangan upacara tersebut penuh dengan murid  yang kini telah merasakan panas terik matahari, upacara hari Senin telah selesai namun seperti biasa ibu kepala sekolah selalu menginformasikan beberapa kejuaraan yang telah diraih murid-murid berprestasi

"oke anak-anak saat ini ada teman kalian yang sedang dikirim dari sekolah untuk lomba kejuaraan,pasti beritanya sudah menyebar ya...siapa dia???" tanya ibu kepala sekolah tersebut

"AKSARAAAAA" teman-teman satu kelas laki-laki itu berteriak kompak memanggil namanya,Kadita hanya menoleh dan mendengarkan apa yang dibicarakan oleh ibu kepala sekolah,beliau meminta untuk selalu mendukung, menyemangati,dan mendoakan Aksara agar pulang kembali membawa kejuaraan

ada rasa yang bergejolak di hati Kadita,ia bangga pasti,bahkan amatlah bangga,Aksara ada seseorang yang masih amat kental namanya di hati Kadita,bahkan sudah di katakan,bahwa melupakan tak semudah menghapus kertas

cinta itu masih ada,Kadita yakin,hanya bagaimana cara menyamarkan nya saja yang harus di pahami

Beberapa minggu ini gempa bumi sering terjadi, walaupun tidak sedahsyat pada tahun 2006,namun yang namanya bencana alam,semua makhluk pasti akan ketakutan

seperti pagi ini cuaca cerah dan udara segar,padahal semalam ada gempa bumi yang membuat mereka ketakutan,untung saja tidaklah terlalu besar magnitudo nya

dan ia berharap ia sekeluarga,teman, sahabat dan juga laki-laki itu,Aksara,selalu selamat dan terlindungi

Upacara berakhir pun Informasi yang di sampaikan oleh ibu kepala sekolah,mereka murid-murid kembali kedalam kelas,hari ini angin terasa kencang,udara pun ikut dingin walaupun cerah menyilaukan mata

"auhhh cape banget"keluh Netta yang kemudian gadis itu duduk di kursinya usai menyalakan kipas angin "pantes gak lihat Aksara dari kemarin ternyata lagi lomba toh Dit?" Netta mengipasi dirinya, ya memang udara dingin,namun mereka baru saja di jemur ya pasti panas

Kadita ikut duduk dan membuka botol minumnya serta meminum air putih yang ia bawa dari rumah "baru tau kemarin sih aku,karna Keysha tiba-tiba dateng nyindir-nyindir tapi gak tau juga berapa hari lombanya"jawab Kadita

wajah Netta langsung berubah masam "kenapa sih si kekey itu selalu cari masalah!!!sebel aku tuuuu"gerutu Netta,ia membanting buku tulis tipis yang dijadikan kipas tambahan

"kenapa sih Netttt"Khalisa masuk,ia tidak masuk bersama teman-temannya tadi karena ada mendapat panggilan dari guru organisasi, Netta menggelengkan kepalanya "gak papa Kha!!panas!"

Khalisa menggelengkan kepalanya,sudah biasa pada perilaku Netta yang suka ngambek,untung saja ia tidak depresi duduk disamping Netta,jika sampai depresi kan gawat

___________

pukul dua pagi mata lelaki itu langsung terbuka,bergegas keluar dari balik pintu kamar hotel yang sedang ia singgahi, terburu-buru hingga langkahnya dengan langkah orang-orang yang ikut berlari bertabrakan,mencari jalan evakuasi paling dekat

kini daerah tersebut terguncang hebat oleh gempa bumi,tepat pada pukul dua pagi ini, lelaki itu berhasil menapakkan kakinya di luar jangkauan hotel yang kini sudah amat rusak, pelipisnya mengalir cairan kental berwarna merah,serta lengan kanan atasnya pun sama,tertancap paku dan beberapa kaca yang sempat menimpanya

kejadian itu amatlah cepat,tangannya terangkat menyentuh dadanya,dan syukurlah jantungnya masih berdetak walaupun amat cepat, guncangan hebat tersebut masih amat ia rasakan,mungkin ini akan menjadi suatu peristiwa yang membuat nya trauma, terutama ketika ia menatap kosong ke arah depan dimana kini bagian hotel yang ia tempati untuk tinggal sejenak telah amat rusak

bantuan datang,banyak korban jiwa yang kini telah di lentangkan dan di tulis riwayat kematiannya,bahkan bukan hanya korban jiwa namun korban dengan luka berat dan luka ringan,lelaki itu masuk dalam luka berat karena perdarahan yang amat banyak

matanya kosong memandang,jika bukan karena tuhan mungkin kini ia juga termasuk dalam catatan riwayat kematian,tidak dapat di ungkapan dengan kata-kata,bahkan untuk mengucapkan satu kata pun berat,hatinya benar-benar terguncang seperti satu jam yang lalu

syukurlah ia masih hidup,Tuhan menolongnya, kepekaannya menolongnya, laki-laki itu duduk dengan satu perawat yang kini sedang mengeluarkan beberapa kaca dari lengan kanan atasnya,Ia Aksara.. laki-laki berumur tujuh belas tahun,yang dikirim oleh sekolah untuk lomba

salah satu perawat lain datang,meminta identitas dirinya,dan dengan menahan rasa sakit ia menjawab beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh perawat tersebut,kini lokasinya sudah aman,jauh dari jangkauan gedung,namun ia dan yang lain tentu harus tetap berjaga-jaga takut jika gempa susulan datang

____

"KEMBALIKAN ANAK SAYAAAA!!!!ANAK SAYA YANG KALIAN KIRIM UNTUK LOMBA!!!!SAMPAI HARI INI TIDAK ADA KABAR DARI ANAK ITU!!!!KEMBALIKANNNNN"
pagi ini ramai di depan gerbang wanita paruh baya yang sedang berteriak histeris,semalam adalah kejadian yang paling mengerikan bagi Kadita,kota yang sedang ditinggali Aksara mengalami gempa bumi dengan magnitudo yang besar

orang tua mana yang tidak histeris jika anaknya diambil, apabila jika tidak sedang bersama oleh nya,memang benar,kota Kadita mendapatkan dampak dari gempa bumi tersebut, walaupun tidak separah yang didapat dari kota seberang

para guru dan ibu kepala sekolah menenangkan wanita paruh baya itu,suami nya pun ikut menenangkan sang istri walaupun dihatinya pasti juga khawatir terhadap putra mereka

sekolah Kadita akan mengirim bantuan untuk kota yang terkena gempa bumi,apalagi salah satu murid mereka masih berada di lingkungan kota itu dan sampai sekarang belum ada kabar yang diterima dari tim penyelamat

dari sekolah mereka akan mengirim bantuan tenaga manusia,yaitu tim PMR walaupun mereka masih SMA namun mereka dipercaya oleh guru dan ibu kepala sekolah,dari pemerintah pun tidak hanya sekolah Kadita yang akan mengirim,namun beberapa sekolah dan sekolah Kadita terpilih menjadi salah satunya karena Aksara lah alasannya

selain mengirim tenaga manusia, sekolah akan mengirim bantuan berupa sembako bahan pangan,dan pakaian bersih,serta obat-obatan yang diperlukan,Rumah sakit kota Kadita pun mengirim beberapa perawat serta dokter yang di percaya

namun sebelum itu beberapa anak PMR harus di seleksi,karena tidak semua bisa masuk dalam daftar nama-nama yang akan dikirim, walaupun mereka sudah tau beberapa materi untuk penolongan pertama,namun mereka harus tetap banyak berlatih dan terjun langsung ke lapangan

seperti hal nya Kadita,yang pasti dan akan masuk dalam daftar nama pengiriman bantuan,karena pelatih PMR yang memilihnya langsung,begitupun pelatih PMR sekolah Kadita pun akan di ikut sertakan


____

TBC

Camera [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang