Há Algo Inacabado Entre Nós

674 107 23
                                    

Satu bulan kemudian...

"Nanti bicarakan di kantor saja ya? Aku cukup kerepotan sekarang, aku sedang dalam perjalanan pulang dari belanja bulanan, lagipula____

Xiaozhan diam, ponselnya bahkan terjatuh saat melihat siluet seseorang di kejauhan.












Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Pria itu, dari samping terlihat mirip dengan mendiang Wang Yibo dalam versi dewasa. Tubuhnya tinggi semampai, bahu lebar serta serta caranya berjalan sama persis, Xiaozhan masih mengingat dengan baik sosoknya.

"Wang Yibo....

Buru-buru di ambilnya ponsel yang sempat terjatuh, susah payah berlari mengejar sosok itu, berharap laki-laki itu betulan Wang Yibo nya.

"Hei! Tung___

Brak!

Terlalu bersemangat mengejar sosok yang ia yakini suaminya, Xiaozhan lupa kalau jalanan sedang ramai, bahunya di tabrak pejalan kaki lainnya, barang-barang bawaannya jatuh berserakan.

"Sial!"

Sosok itu hilang di antara kerumunan, Xiaozhan mengumpat dalam hati tapi tiba-tiba ingat, dia tidak sedang berhalusinasi kan?

"Lihat, sepertinya aku berhalusinasi lagi. Haruskah aku mulai datang ke psikiater? Tapi aku mana ada waktu?"

Di pungutnya barang-barang yang jatuh berserakan, sambil sesekali mengumpati kebodohannya sendiri.

"Bagus, jadi aku sudah mulai gila sekarang? Lima tahun menduda, dan sekarang mulai tidak waras dan melantur kalau baru saja aku melihat suamiku?"

Sial sekali hari ini, baru saja ia mendapat laporan bahwa salah satu karyawan cabang waralabanya melakukan penggelapan uang, dan sekarang ia harus membereskan kekacauan akibat ulahnya sendiri.

Buang-buang waktu!

"Ini milikmu?"

Xiaozhan mengangkat wajah saat melihat tangan seseorang terulur, memberikan sebuah apel yang mungkin itu miliknya.

"Oh iya, terima____

Tangan itu masih menggantung, masih menunggu si pemilik apel menyambut ulurannya.

Xiaozhan berdiri, ada sedikit getar di kaki saat netranya menangkap dengan jelas sosok yang sempat hilang di kerumunan.

"Bukan milikmu?" Tanya laki-laki itu lagi.

Tuhan, tolong jangan permainkan hidupku. Tolong jaga kewarasanku, kenapa setiap hari bayangannya kian jelas di ingatan?

"Jadi memang bukan punyamu?"

Laki-laki itu hendak pergi, meletakkan apelnya begitu saja. Tapi gerakan Xiaozhan tidak kalah cepat, buru-buru ia meraih tangan itu, menggenggam sekencang yang ia bisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Until Tomorrow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang