19

2.5K 304 39
                                    















Happy Reading
••















Perusahaan johnny sudah benar-benar bangkrut, tidak ada yang tersisa sama sekali. Bahkan kini johnny menjual rumahnya demi melunasi hutang. Dan memilih tinggal di rumah yang lebih kecil. Ten tentu saja frustasi mendengar kebangkrutan suaminya, ia yang selalu di manja sejak kecil, dengan segala keinginannya yang selalu tercapai. Dan kini tiba-tiba ia jatuh miskin. Tentu saja ia sangat tersiksa.

Bukan itu saja cobaan yang di dapatkan oleh Ten, bahkan saat ini ia harus mendapatkan kabar bahwa johnny ternyata mengalami sebuah gagal jantung yang entah sudah berapa lama di alami oleh suaminya.

Ten semakin frustasi dengan semuanya,apalagi kemiskinan yang harus ia rasakan di saat ia selalu mendapatkan banyak kemewahan.

Jika Ten dan johnny menderita, maka haechan bahagia. Kandungannya sudah memasuki usia ke delapan. Satu bulan lagi anaknya akan segera lahir. Bahagia? Tentu saja, setelah ini ia juga akan meminta mark untuk menceraikannya.

Karna seberapa besar mark menyesali perbuatannya, Haechan akan tetap pada pendiriannya. Memilih untuk selesai. Dan pergi. Karna niat awalnya memanglah seperti itu, terdengar jahat. Namun haechan juga tak sanggup lagi jika harus menerima sakit lagi.

"Aku dengar bahwa ayah sakit" Mark berujar saat ia memasuki kamar sembari membawa tas kerja dan juga jasnya.

"Lantas, kenapa kau mengatakannya kepadaku?"

"Tidakkah kau kasihan? Dia orang tua mu"

"Ibuku sudah meninggal jika kau tau"Balas haechan dengan cepat.

"Ku pikir kau sudah memaafkan mereka"

"Aku memaafkannya, tapi bukan berarti aku harus bersikap iba pada mereka. Maaf sudah cukup, Aku tidak mau mendengar kabar mereka lagi. Karna melihatnya, selalu mengingatkan diriku pada luka dulu"

Mark menghela nafas mendengarnya,ia membuka kedua kancing teratasnya.

"Bagaimana keadaan anak-anak?" Memilih mengalihkan pembicaraan,Memandang perut haechan yang terlihat sudah begitu besar.

"Baik, bulan depan aku melahirkan"

"Baguslah, aku senang mendengarnya. Sebentar lagi mereka akan melihat dunia" balas mark dengan senyumannya.

"Dan setelah itu kita akan bercerai" sahut haechan sembari mengusapi perutnya.

"Setelah bercerai, bisakah aku menemui anak-anak?"

Haechan terdiam beberapa saat,"entahlah."

Mark tak menjawabnya, ia tau bahwa haechan pasti tak akan membiarkan dirinya untuk menemui anak-anaknya. Namun mark juga sadar bahwa ini adalah hukuman untuknya karna ia terlalu banyak melukai haechan.

Jika saja dulu mark tidak pergi ke canada, jika saja dulu mark mampu menjaga haechan dan jika saja mark tau jika jaemin adalah kakak dari haechan. Namun semuanya sudah terlanjur. Semuanya sudah terjadi, Nasi sudah berubah menjadi bubur.

Mark kini terdiam di atas balkon memandangi haechan yang sedang duduk bersantai di gazebo bersama dengan jeno yang tengah menyuapi dirinya buah-buahan. Ada sebuah rasa cemburu dan iri di hatinya. Namun mark memilih memendamnya, Karna nantinya haechan mungkin akan bahagia bersama jeno. Pria yang mencintai haechan sangat dalam.

pregnant[GS]Where stories live. Discover now