Clay Craftsmen

370 18 27
                                    

Seorang pengerajin tanah liat sedang fokus membuat mahakaryanya. Dengan tangan kotor dan celemek kotor, ia begitu fokus berkutat pada bongkahan tanah liat di depannya.

Di sisi lain, seorang gadis menatap lekat jari lentik kekasihnya itu asik bergerak membentuk-bentuk. "Aku memang terlalu liar" gumam gadis itu dengan pipi memerah malu.

Saat asik melamun, tiba-tiba tepukan di pundak menyadarkan. "Eonni lihat apa?" tanya pengerajin tadi yang tiba-tiba sudah berada di depan gadis itu.

"A-aku tidak lihat apa-apa. Btw, udah jadi tekonya?"

"Sudah" ucap senang pengerajin itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya. "Aku akan membersihkan diri dan kita kembali ke dorm"

Saat akan pergi, tangan pengerajin itu ditahan oleh gadis itu. "Biar aku bantu"

"Eh?"
.

Sang pengerajin kita duduk diam di dalam bathub, sedangkan sang kekasih sedang menyirami tubuhnya dengan air hangat.

"Jihyo Eonni..." panggil pelan sang pengerajin.

"Hm? Ada apa Tzu?"

"Bisa ku pakai sabun milik mu? Aku ingin wanginya menempel padaku"

Jihyo terkekeh pelan lalu mengambil sabun miliknya dan mulai mengoleskannya ke seluruh tubuh Tzuyu.

Elusan lembut Jihyo lakukan pada setiap inci tubuh Tzuyu. Tangan kecil Jihyo itu menyingkirkan noda clay di tubuh Tzuyu.

Di sisi lain, Tzuyu menggigit bibir bawahnya guna menahan rangsangan dari dalam tubuhnya. "Ga bisa aku diginiin" batin Tzuyu.

Tzuyu menahan tangan Jihyo untuk berhenti membersihkan tubuhnya. "Ada apa Tzu?"

Dengan cepat Tzuyu mencium bibir Jihyo. Shower di tangan Jihyo langsung terjatuh. Tzuyu mengangkat tubuh Jihyo untuk masuk ke dalam bathub dan duduk di atas pahanya.

Tangan Tzuyu bergerak cepat melepas semua pakaian Jihyo. "Mph~" desah pelan Jihyo saat tangan lebar Tzuyu mulai menggerayangi tubuhnya.

Tzuyu melepas tautan keduanya dan menatap mata Jihyo. "Biarkan aku memuaskan mu. Aku tau tadi aku terlalu lama mengabaikan mu" ucap Tzuyu sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Jihyo dan menariknya untuk semakin mendekat.

Jihyo melingkarkan tangannya ke leher Tzuyu dan menampilkan senyum miringnya. "Kalau begitu lakukan sekarang. Aku merindukan jari-jari mu"

Keduanya kembali menyatukan bibir mereka. Tangan kiri Tzuyu digunakan untuk menahan pinggang Jihyo dan yang kanan perlahan masuk ke dalam celana pendek sang kekasih.

"Jika kamu benar-benar akan perkataan mu, kira-kira apa yang harus ku lakukan sekarang, Eonni?" tanya Tzuyu sambil menggerakkan pelan jari-jarinya.

"Eung~ please..." mohon Jihyo dengan mata terpejam.

Tzuyu tersenyum tipis lalu mencium pipi Jihyo. "Aku akan menjadi maknae mu yang baik, Eonni" ucap Tzuyu dan mulai melakukan pekerjaannya.

Suara Jihyo menggema didalam kamar mandi. Tzuyu tersenyum melihat ekspresi wajah Jihyo. Ia berjanji untuk hanya dia yang boleh melihat ekspresi Jihyo ini.

"Suka Eonni?"

"Eum~ sangat" ucap Jihyo agak kesusahan.

"Ada permintaan lagi, Eonni?"

"Tre-treat me like your clay" ucap Jihyo terbata-bata.

"My clay?" tanya Tzuyu dengan sudut bibir naik sebelah. "Okay. Aku akan turuti"

Tzuyu menurunkan Jihyo dari pangkuannya lalu  menarik pelan kedua kaki Jihyo untuk bertumpu pada pahanya.

Jihyo menahan tubuhnya dengan tangan di belakang dan menunggu hal apa yang akan Tzuyu lakukan.

"Ah~" desah pelan Jihyo saat jari jemari Tzuyu masuk ke dalamnya.

"Bukankah clay harus di bentuk seperti ini?" tanya Tzuyu sambil menggerakkan 2 jarinya seperti membentuk clay.

"Oh my-Tzu!!" mata Jihyo terpejam erat. Mulutnya tak berhenti memanggil nama Tzuyu.

"Lalu, untuk meratakannya, bukankah harus begini?" Tzuyu mengeluarkan jarinya dan mengelus pelan.

"Tzu~ please..."

"Bukankah Eonni yang minta?"

"Ta-tapi aku hampir mencapai puncak ku tadi. Please..."

Tzuyu terkekeh pelan. "Okay okay. Prepare yourself, Eonni"

Secara mendadak Tzuyu memasukkan jari-jarinya dan menggerakkannya dengan cepat. "Akh!!" tubuh Jihyo tersentak kaget. "A-astaga" ucap Jihyo di sela-sela desahannya.

Tak lama kedua kakinya mengejang hebat. Tak berselang lama, tubuhnya terasa lemas. Tzuyu langsung menahan tubuh Jihyo sebelum sang kekasih terjatuh ke kamar mandi.

Tzuyu perlahan membawa Jihyo keluar kamar mandi lalu membaringkannya ke atas kasur. Tzuyu mulai memakaikan pakaian untuk Jihyo.

"Kita pulang 30 menit lagi. Jadi Eonni beristirahatlah. Mengerti?" Jihyo mengangguk dan membungkus dirinya dengan selimut.

Tzuyu memberikan kecupan kilas di pipi Jihyo lalu berjalan keluar setelah memakai pakaiannya.
.

"Kami pulang!!" teriak Tzuyu dengan teko di tangannya. "Jeongyeon Eonni, ini teko mu" ucap Tzuyu sambil memberikan teko buatannya.

"Uwa!! Terima kasih Tzu" balas Jeongyeon.

"Kekasih mu itu kenapa?" tanya Nayeon melihat Jihyo nampak sedikit lemas.

"Biasa, kelelahan menunggu ku" jawab Tzuyu. "Aku bawa Jihyo Eonni ke kamar dulu"

Tzuyu akhirnya menbopong Jihyo masuk ke kamarnya. "Eonni masih kelelahan?"

"Hm. Sangat"

"Maafkan aku karena itu" Jihyo hanya membalasnya dengan anggukan pelan.

Jitzu oneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang