Nabila sedari tadi tersenyum senyum sendiri seperti orang gila. "heh bil! Sadar lo ga kesurupan kan?"ucap Citra yang memegang dahi Nabila. Nabila yang mendengar perkataan Citra langsung mendengus kesal.
"apaan si lo. Kesurupan apaan coba"kesal Nabila yang sedang mencari buku reverensi untuk tugas bahasa indonesia di perpustakaan.
Iya benar, Nabila dan Citra sedang berada di perpustakaan sekolah. Untuk mencari bahan materi nanti persentasi. "dari pada lo ngomong ga jelas, mending lo cari buku buat bahan tugas kita!"ucap Nabila.
Citra menghela nafasnya "iya, iya deh ibu Nabila"kata Citra. Nabila yang mendengar nya memutar kedua bola matanya dengan malas.
"oh iya, lo ga kabarin si Adiba? "celetuk Citra yang duduk di kursi perpustakan.
Nabila menengok ke arah Citra dan duduk di sebelah Citra "kabarin Adiba?" Citra menganguk.
Nabila mengkerutkan dahi nya bingung apa yang di katakan oleh sahabatnya ini "buat apa?"tanya nya. Citra menghela nafas, karna kesal Nabila tidak konek dengan ucapan nya "maksud gue, lo gamau bilang makasih gitu ke si Adiba? Kan selama ini dia yang ngajarin lo ngaji!"tutur Nabila kesal sembari memakai nada yang sedikit keras.
Nabila menepuk pelan dahinya "astagfirullah, gue lupa Cit"Ucap Nabila dan Citra hanya bisa geleng geleng kepala.
"apa gue telepon aja ya? Terus gue ajak dia main ke mall bareng kita?"pikir Nabila bertanya pada Citra.
Citra hanya menganguk nganguk kepala saja, karna Citra sudah cape sama Nabila. "lo mah nganguk doang ih! Ngomong coba citraaa"kesal Nabila yang ucapan nya tak di gubris oleh Citra.
Citra menoleh ke arah Nabila, dan menghela nafasnya "iya iya bil, yaudah sono telepon. Ini juga jam istirahat kan? Pasti si Adiba juga lagi istirahat" ucap Citra dan Nabila langsung membuka handpone nya mencari kontak Adiba.
"Assalamualikum diba"
"Wa'alaikumsalam"jawab Adiba yang ada di sebrang sana.
"ada apa ka, tumben telepon?"tanya Adiba bingung.
"gue mau bilang makasih sama lo"
"makasih karna apa ka?"
Nabila menjeda sejenak.
"karna lo udah ajarain gue belajar ngaji"
"oalah karana itu, iya ka sama sama"
"oh iya gimana tadi? Lancar?"tanya Adiba di sebrang sana.
"alhamdulillah, lancar dib. Ini Juga berkat lo"
"hehe ka, bisa aja. kan itu juga karna kaka bisa!"
"emm.. Lo pulang sekolah free ga?"
"free ka, kenapa?"
"sebagai tanda terimakasih gue ke lo gimana kalau hari ini kita jalan jalan ke mall?"ajak Nabila antusias.
"emm.. Gimana ya ka, aku izin dulu sama umma"
"yaudah lo izin dulu aja, ntar kalau di bolehin langsung chat gue ya! "
"iya ka siapp"
"ka udah dulu ya, aku ada guru"
"Assalamualikum"
"Wa'alaikumsalam "
"udah?"tanya Citra di balas anggukan oleh Nabila.
🍫
Kini bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 2 menit yang lalu, para murid berdesak desakan keluar sekolah seperti sedang ngantri sembako. Berbeda dengan Nabila yang sedang berkutat dengan tugas kelompoknya. Sebenarnya ia sudah menyiapkan materi untuk menjadi bahan persentasi minggu depan. Tapi, karna ia satu kelompok dengan seorang cowo yang bisa di sebut carmuk (cari muka) di depan guru.
Jadilah bahan materi Nabila tidak di pakai bahkan jadi terbengkalai "lo si ki, kenapa coba pake segala di ganti bahan materinya?. Kan si Nabila udah ada, terus gue liat juga bagus"ucap Ayu teman sekelompok Nabila yang jengkel pada sikap Zaki.
Nabila mendengus kesal, dirinya sudah tidak lagi selera berbicara. "apaan si, bagus dari mananya coba?. Yang si Nabila bikin itu kurang komplit"elak Zaki yang tak mau di salahkan dan merasa dirinya paling benar.
"udahlah yu, ga apa apa"ucap Nabila yang menengahi.
"ga apa apa gimana sih bil! Gue tau lo nyari bahan materi ini dari semalam kan?"
"udah deh ga usah banyak drama! Kalian tuh tinggal nurut apa kata gue aja susah amat sih?"ucap Zaki yang membuat Nabila dan Ayu geleng geleng kepala.
"bukan manusia ini orang"batin Ayu yang sangatt amat kesal.
"kalian tuh beban tau ga?"ucap Zaki. Ayu yang sudah merasa muak hanya bisa diam. Dan Nabila juga hanya bisa pasrah mengikuti perkataan Zaki. Dan mengerjakan tugasnya.
Zaki bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Nabila "lo, gausah caper kalau jadi cewe!"ucap Zaki membingungkan Nabila dan Nabila pura pura tak mendengarnya.
"Ngapain coba pake hijab? Haha pasti kan lo itu mau caper ke guru baru itu iya kan?"lanjut Zaki membuat emosi Nabila memuncak namun, Nabila masih bisa menahan nya.
"dasar lo perempuan murahan!"
BRAK
Nabila yang tak bisa menahan emosinya lagi mengebrak mejanya, dan beranjak dari duduknya. "lo jantan apa betina?"tanya Nabila mode serius dan muka nya sudah dengan emosi.
Zaki terkekeh geli mendapatakan pertanyaan seperti itu. "ya jantan lah! Pake nanya"ucap Zaki tanpa dosa sembari terkekeh.
"emang si lo dasarnya tukang caper!, kan bapak lo selingkuh di tambah ibu lo yang masuk rumah sakit jiwa. Jadi nya kurang kasih sayang makanya caper!"
PLAK
Nabila menamparkan tepat di bagian pipi Zaki dengan keras. Demi apapun ia tak apa di hina asalkan tidak dengan keluarganya.
"aws.. "ringis Zaki yang merasakan kesakitan.
"lo Cowo tapi lemes? Dasar BANCI!" ucap Ayu yang membuka suaranya.
"gue tau lo pinter ki, tapi percuma kalau pinter ga punya atitude!"ucap Nabila yang mengambil tasnya, ia sudah muak dengan ucapan Zaki hari ini.
"lo boleh hina gue! Tapi engga sama keluarga gue!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Belum Sempat Memiliki
Teen FictionNabila menangis sesegukan, ia tak tahu harus berbuat apa?. Ia hanya takut dengan takdir. "tuhan, jika hidupku semenyakitkan ini mengapa engkau mentakdirkanku terlahir ke dunia?"ucap Adiba menghapus jejak air matanya. Tiba tiba ada tangan yang membe...