sadarkan diri

37 22 4
                                    

Mata Nabila mulai terbuka perlahan. Rasanya pening sekali dan kepala serasa ditusuki duri, Nabila merubah posisinya menjadi duduk. "Kamu sudah sadar nak?" Umma Dina yang memasuki kamar Adiba.

Nabila menyirit bingung dan memegang pangkal hidungnya. Aneh dia bisa ada di kamar Adiba. "Minum dulu" Ucap Umma Dina yang menyodorkan air putih kepadanya.

Setelah meminum air tersebut ia menaruh gelasnya dinakas. " Umma, kok saya bisa ada disini?" Tanyanya yang masih bingung. Umma Dina menghela nafasnya sejenak, sembari tersenyum memegang tangan Nabila.

"Kamu abis kecelakaan nak, terus yang bawa kesini Alfa dan Adiba. Mereka ga sengaja ketemu kamu pas kejadian" Jelas Umma Dina. Nabila memejamkan matanya sejenak, ah iya ia baru ingat, jika ia menabrak pohon dan jatuh tak sadarkan diri. Nabila memegang kepalanya yang terasa pening. Umma Dina yang melihatnya merasa khawatir dengan keadaannya.

"Masih pusing?, bentar ya Umma ambilkan obatnya dulu yang tadi sudah dikasih dokter" Ucap Umma Dina yang berjalan keluar kamar Adiba untuk mengambil obat Nabila.

Sesaat Umma Dina pergi, Adiba memasuki kamarnya. "Eh ka Nabila udah sadar?" Kaget Adiba yang baru sadar jika Nabila sudah terbangun dari pingsannya. Ia berjalan ke arah Nabila dan duduk di samping Nabila. "Cepet sembuh ya ka, diba sedih liatnya" Kata Adiba sembari memeluk Nabila. Nabila membalas pelukan Adiba sembari mengusap punggung Adiba dengan hangat.

"Makasih ya dib lo udah nolongin gue, kalau gaada lo sama pak Alfa gatau lagi nasib gue" Ucap Nabila sembari tertunduk sedih. Adiba tersenyum sembari mengelus elus punggung tangan Nabila. "Sama sama ka, ini semua berkat Allah" Ucap Adiba.

Umma Dina mengambil obat Nabila di lemari ruang tamu. Tapi saat hendak pergi ke kamar Adiba kembali, Umma Dina melihat putra sulungnya yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Umma Dina duduk di samping putranya. "Eh Umma" Kaget Alfa saat sadar kehadiran Ummanya.

"Kamu kenapa bang, Kok mukanya kaya khawatir banget?" Tanya Umma Dina. Alfa memejamkan matanya sejenak, sedari tadi Alfa tidak bisa tenang sebab memikirkan Nabila yang belum sadarkan diri.

"Emm, Umma abang mau nanya" Ucap Alfa, Umma Dina tersenyum.

"Na-nabila udah sadar um-mma?" Tanya Alfa gugup, Umma Dina terkekeh geli melihat putranya yang gugup.

"Umma kok malah ketawa, abang nanya loh Ummaa"

Umma Dina tersenyum terkekeh. " Alhamdulillah bang, Nabila sudah sadar. Baru tadi, ini Umma mau kasih Nabila obatnya yang tadi dikasih dokter" Jelas Umma Dina yang dibalas anggukan paham oleh Alfa.

"Alhamdulillah" Ucap Alfa yang lega mendengar kabar bahwa Nabila sudah sadar.

Umma Dina kembali lagi ke kamar Adiba. "Ini obatnya, diminum dulu biar ga pusing lagi" Kata Umma Dina. Nabila langsung mengambil obat yang diberikan oleh Umma Dina dan meminumnya. "Makasih ya Umma, maaf merepotkan" Ucap Nabila yang tak enak hati sudah banyak merepotkan keluarga Adiba. Umma Dina menggeleng kepalanya pelan. "Sama sama, Umma ga ngerasa di repotin kok. Umma anggap kamu kaya anak Umma sendiri nak" Nabila tersenyum, benar kata Mamahnya keluarga ini baik dan menolong saat ia kesusahan.

"Yasudah Umma mau keluar dulu beli makanan sama abang" Ucap Umma Dina. "Kamu jagaiin Nabila ya dib!" Kata Umma Dina yang berjalan keluar kamar Adiba. Di balas anggukan oleh Adiba.

"Ka" Panggil Adiba. Nabila menoleh dan mengkerutkan keningnya. "Emm, penyebab kaka kecelakaan apa ka?" Tanya Adiba yang penasaran. Nabila memejamkan matanya sejenak, dan...

"Mama.." Lirihnya ia baru ingat jika Mamanya hilang dan Belum ketemu.

"Astagfirullah, kenapa bisa lupa" Ucap Nabila sembari mengusap pangkal hidungnya. "Kenapa ka?" Panik Adiba.

"Gue harus pulang dib"

"Ka kenapa? Kaka kan baru sadar dari pingsan!" Adiba berusaha menahan Nabila yang hendak keluar dari kamarnya.

"Gabisa dib gue disini terus, sedangkan Mama gue butuh pertolongan!" Jelas Nabila yang matanya berkaca kaca.

"Mama gue dari kemarin hilang dan sampai sekarang belum ditemuin, gue takut dia kenapa kenapa" Ucap Nabila tegas. Nabila langsung melangkahkan kakinya berjalan keluar rumah.

"KA, KA NABILA. TUNGUU!!" Teriak Adiba yang tak didengar oleh Nabila.

BRUK

Saat hendak keluar dari rumah Adiba Nabila tertubruk oleh seseorang. "Maaf"

"Loh Nabila, kamu mau kemana?" Ucap Alfa, iya benar sosok yang tadi ia tabrak adalah Alfa. "Saya mau pulang pak" Jelas nya.

"Astagfirullah Nabilaa, kamu kan baru sadar dari pingsan" Timpal Umma Dina yang baru pulang membeli makanan bersama Alfa.

"Tapi ini bener bener penting sekali Umma, maaf saya sudah banyak merepotkan keluarga Umma" Ucap Nabila jeda.

"Izinkan saya untuk pulang ya? Saya khawatir dengan Mama saya yang sedari kemarin hilang dan belum ketemu" Lanjutnya dengan Nada memohon.

"Apakah tidak bisa besok?" Kini Alfa yang berbicara dan dibalas gelengan oleh Nabila.

Belum Sempat MemilikiWhere stories live. Discover now