1. One Thing

125 9 1
                                    

Meninggalkan jejak itu penting 😉dengan memberi vote dan komen🤩🤩

RISHA menarik tas gendong milik Riki, adiknya yang masih duduk di bangku SMP. "Salim dulu, Riki."

Riki tersenyum lebar padanya, melangkah menghampiri Mama dan Papa lalu mencium tangan mereka.
"Assalamu'alaikum..." Ucap Riki dengan ceria.

"Wa'alaikumussalam." Jawab Mama dan Papa bergantian.

"Ati-ati nang dalan, aja ngebut numpak pit'e ya." (Hati-hati dijalan, jangan ngebut pake sepedanya ya). Mama menasihati.

"Aja kelalen maca do'a." (Jangan lupa berdo'a." Ucap Papa mengingatkan.

Riki mengangguk, "Iya Ma, Pa." Dia beralih mendekati Risha dan mencium tangannya. "Mangkat, Mbak." (Berangkat, Mbak). Ucapnya.

Risha mengangguk, "Iya ati-ati. Aja alon-alon ngepit'e ya." (Iya hati-hati. Jangan pelan-pelan pake sepedanya ya." Ujar Risha sambil terkekeh.

"Alon-alon bae, Rik. Sing penting slamet." (Pelan-pelan saja, Rik. Yang penting selamat." Ucap Mama, dia sedikit cemberut pada Risha. "Koe iki, seneng guyon baen." (Kamu ini, suka bercanda saja).

Risha tersenyum, "Kula budal, Ma. Pak. Assalamu'alaikum." (Aku berangkat Ma, Pa. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam..." Ucap Mama dan Papa hampir bersamaan.

"Aja kelalen maca do'a, aja ngelamun." (Jangan lupa berdo'a, dan jangan melamun). Ucap Papa menasihati Risha.

"Ati-ati nang dalan ya, Ris." (Hati-hati di jalan ya, Ris). Ucap Mama.

"Nggih, Ma. Pak." (Iya, Ma. Pak."

Risha menyalakan motornya, sambil memperhatikan adiknya, Riki yang mulai mengayuh sepada bersama kedua temannya.

"Sampai jumpa." Ucap Risha sambil melambaikan tangan pada Mama dan Papa nya.

Motor bebek yang Risha naiki melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan yang sedikit becek bekas hujan semalam.

Lima belas menit perjalanan, sampailah Risha di tempat dia bekerja. Yaitu PT. SCAR di Purbalingga.

"Syifa!" Panggil Risha pada Syifa, teman nya di PT.

Syifa menoleh pada Risha, "Eh, koe Ris. Motor mu nang ngendi?" (Eh, kamu Ris. Motor mu dimana?) Tanya Syifa sambil menuntun sepeda motor milik nya.

"Nang parkiran Pak Andi. Aku parkir motor ku nang kana." (Di parkirannya Pak Andi. Aku parkir motor ku di sana). Jawab Risha.

"Ooh... Nek parkir nang kana bayar ya?" (Ooh... Kalau parkir di sana bayar ya?)

"Iya bayar, lah... Murah koh, mung rong ewu." (Iya bayar, lah... Murah kok, cuma dua ribu rupiah). Ucap Risha sambil memperhatikan Syifa yang memarkirkan motornya di samping motor lainnya yang terparkir di parkiran PT.

"Aku be arep parkir nang kana, Ris. Kepriwe, ya?" (Aku juga mau parkir di sana, Ris... Gimana ya?" Tanya Syifa sambil menaruh helm berwarna biru pada spion motor.

"Iya ora kepriwe-kepriwe. Nek koe parkir nang kana ya koe ngomong disit maring Pak Andi. Aman nang kana, lewih apike dewek ora perlu dorong motor pas mangkat kambi balik kerja maning." (Iya nggak gimana-gimana. Kalau kamu parkir di sana ya kamu ngomong dulu sama Pak Andi. Aman di sana, lebihnya kita nggak perlu dorong motor pas berangkat sama pulang kerja lagi). Jelas Risha panjang lebar.

Syifa mengangguk paham. "Okeyy, mulai ngesuk aku bakal parkir nang kana." (Okeyy, mulai besok aku bakal parkir di sana).

"Siipp."

SCAR (NEW) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang