Part 12- CRY ...

39.6K 2.5K 8
                                    


Malam ini ...

Emma telihat seperti wanita yang masih berusia dua puluh tahun dengan memakai dress selutut berwarna krem.

Kali ini wanita itu tidak menggunakan sepatu hak tinggi, dia lebih memilih sepatu dengan tapak flat berwarna hitam.

Rambutnya yang indah dibiarkan saja tergerai sampai kedada.
Dan pada bagian wajah, emma lebih memilih untuk tampil natural tanpa memakai make up sedikitpun diwajahnya. Bahkan bibirnya hanya dipolesi dengan lipgloss warna pink pucat.

Hanya untuk pergi bekencan dengan pria yang tidak ia kenal? Mungkin penampilan sederhana ini sepadan.

Dia hanya berharap kalau pria itu tidak terlalu tertarik melihat seorang wanita yang berpenampilan seperti gadis kampung.
Lagi pula ini hanya kencan biasa.. mungkin dia akan memilih untuk berbicara sebentar, lalu pergi.

"Mommy....!!!!!" elsa berteriak dengan riang dari arah ruang tv. Dia menari nari mengelilingi ruangan.

Kemarin, saat emma menyetujui tawaran kencan dengan paman tampan gadis kecilnya itu. Elsa langsung bersorak kegirangan..

Dia tidak lagi menangis sedih karena pertengkaran kecil antara ibu dan anak semalam. Ketika mendengar berita gembira itu, elsa langsung menghubungi paman tampannya dan menentukan tempat kencan untuk mereka.

"Woah! Mommy cantik sekalii....." mata elsa langsung berbinar cerah ketika melihat emma keluar dari kamarnya dengan mebawa tas tangan.

Emma hanya mengangkat bahu, kemudian berkeliling ruangan mencari kunci mobil.

"Kau juga cantik..." pujinya sebelum ia membawa elsa keluar dari rumah.

Selama di perjalanan menuju tempat kencan. Emma sama sekali tidak membuka mulutnya untuk bergumam sesuatu..
Sedangkan gadis kecilnya masih dalam keadaan yamg sama.
Begitu riang dan tidak sabaran

menempuh perjalanam selama kurang dari tiga puluh menit. Akhirnya mobil emma berhenti disebuah restoran yang terlihat tampak elegan dan mahal.
Pikirannya kembali bermain, kalau paman tampan elsa benar benar orang yang kaya raya sampai mereka berkencan ditempat sebagus ini.

Saat turun dari mobil, Emma dan elsa saling berpegangan tangan masuk kedalam restoran.

Disana, mereka sudah disambut dengan salah seorang pelayan yang menggunakan pakaian rompi hitam.

Pria yang akan berkencan dengan emma sempat memberitahukan kalau dia sudah memesan sebuah meja atas nama 'Paman tampan'. Jadi hanya dengan mengucapkan nama si sosok misterius itu saja kepada pelayan, ia dan elsa langsung dibawa ke salah satu meja kosong.

Pelayan kembali menimggalkan mereka ketika emma dan gadis kecilnya itu sudah mendaratkan bokong diatas kursi tempat mereka akan melakukan kencan makan malam.

Oke em!

Tarik nafas, buang..
Tarik nafas, buang..
Tarik nafas, buang..

Hal itu dilakukannya berulang kali. Entah kenapa, jantung emma berdetak dengan sangat cepat.
dan tubuhnya jadi bergetar karena gugup..

Tapi emma tau kalau penyebab kegugupannya ini karena, dia dan si paman tampan putrinya itu tidak pernah bertemu sama sekali ataupun saling kenal. Dan sekarang mereka akan bertemu untuk pertama kalinya..
Jadi , wajar kalau emma merasa gugup

Dia berharap , semoga paman tampan yang putrinya katakan itu benar benar tampan. Bukan pria gendut, botak, dan berperut buncit.

Oh tidak.

Memikirkan hal semacam itu saja membuat dirinya mual..
Masalahanya, dulu suaminya.. harry memiliki bentuk tubuh yang sangat bagus. Sama sekali tidak ada kesan mengecewakan dari fisik harry.

Dear, Future HusbandWhere stories live. Discover now