Prolog

872 17 5
                                    

Pagi yang cerah, seorang gadis sedang bergelut dengan barang-barang di dapur, gadis itu sudah bangun dari jam 5 subuh. Ini adalah kebiasaan nya, menyiap kan sarapan, ibunya sudah lama meninggal sejak ia berusia 16 tahun

Dia adalah gadis yang pandai, sebulan yang lalu dia memenangkan juara olimpiade. Dia adalah Kinanra Shaquella

"Sudah belum? lama banget masak begituan juga!" Ucap papah Kinanra yang ber- Tag Heru Shakabima

"I-iya pah maaf" Ucap Kinanra sambil menundukkan kepalanya

"Kalo boleh, Kinanra boleh makan bareng sama pa---"

"Ga!" Potong sang papah

"E-e...kalo gitu Kinanra berangkat sekolah dulu ya pa"

"Heum"

Kinanra keluar rumah dengan bulir bulir air mata di pipinya, semenjak kematian sang ibu dia selalu kena marah dengan papahnya itu, dari hal sepele dia selalu di salahkan, di hina dan lebih parah lagi dia selalu tidak mendapatkan makan

***


Di perjalanan menuju sekolah Kinanra merasa badannya lemas, dia tidak sanggup lagi berjalan.

"Kenapa hidupku seperti ini? kenapa aku di lahirkan jika hidupku sebatang kara? kenapa tuhan?" Begitu banyak pertanyaan yang di lontarkan oleh Kinanra, Kinanra sempat berpikir kenapa dia dia dilahirkan jika tidak ada kasih sayang yang ia rasakan

Beberapa menit dia berjalan, suara motor yang ia kenal terdengar. Lalu motor itu berhenti tepat di sampingnya

Seseorang itu membuka helm full face nya, mengibas-ngibaskan sedikit rambutnya

"Hei!" Suara lembut itu, suara yang selalu Kinanra ingat sepanjang tidurnya, Dia adalah Maven Agnibrata

.

.

.

.

See you next>>>

Kinanra [End]Where stories live. Discover now