02.

7.8K 574 4
                                    

Jake terbangun merasakan sesuatu yang dipeluknya bergetar, mengeceknya dan ternyata tubuh Julian bergetar di dalam pelukannya. Jake panik langsung bangun dan mengecek tubuh anaknya, Julian demam tinggi.

"hiks.. mama." Julian mengigau dan menangis di dalam tidurnya.

"eh, astaga."

Jake langsung bangun dari kasur buat mencari obat penurun panas miliknya, Jake juga menghubungi ayahnya, karena obatnya hilang dari kotak obatnya.

"halo Jake? kenapa malem malem nelpon?."

"Julian demam, tapi obatku tak ada."

"anak itu langganan demam emang, cobalah cari tasnya paling depan, aku sempat menaruh obatnya disitu."

"sebentar."

Jake langsung mengambil tas Julian, dan mencari obatnya Julian, bernafas lega karena ketemu, Jake tak perlu beli obat tengah malem begini.

"ketemu?."

"iya."

"Jake, apa dia menyebut mamanya lagi?."

"tadi dia menangis sambil nyebut mamanya."

"dia demam karena itu, jadi bisa aku minta tolong? berikan obatnya sambil kamu pakai parfum yang ada ditas Julian, itu parfum milik mamanya."

"sebentar."

"iya Jake, Julian sangat suka bau mamanya, siapa tau dia akan tenang setelah memeluk mu dengan bau itu, yah semoga berhasil trik itu."

"baiklah, sudah ketemu kok parfumnya."

"makasih ya Jake."

"iya sama-sama."

Jake pun memutuskan panggilan itu, memakai parfum suruhan ayahnya Julian, Jake merasakan deja vu saat mencium bau parfumnya.

sepertinya Jake pernah mencium bau ini dari seorang wanita, tapi Jake tidak tau karena lupa.

setelah memakai parfum, Jake langsung membawa obat penurun panasnya kembali ke kamar, disana Julian masi mengigau dan menangis, bahkan pipinya sudah basah karena air mata.

"Julian."

Jake membawa tubuh itu ke dalam pelukannya, dan Julian langsung memeluknya erat mengendus tubuhnya, mungkin karena parfum mamanya?.

"mama, sakit hiks.."

"Julian minum obat dulu ya?."

Julian menggeleng di dalam pelukannya.

"katanya sakit, Julian butuh obat biar Julian sembuh."

"tapi mama jangan tinggalin Julian lagi, hiks."

eh? Julian menganggapnya mama? karena parfum itu? bagaimana nanti kalau Julian sadar kalau ternyata yang dipeluknya adalah Jake? dan ternyata mamanya emang ga ada disini.

Jake harus berbohong?.

"um.. iya sayang, tapi Julian minum obatnya ya? buka mulutnya.. aaa"

Jake sudah menumpahkan obat penurun panas ke sendok dan siap menyuapkan ke dalam mulut Julian.

trik itu berhasil, Julian membuka mulutnya dan Jake langsung menyuapkan obatnya ke dalam mulutnya.

"oke sekarang Julian lanjut tidur."

Julian tak mau melepaskan pelukannya, berakhir Jake ikut merebahkan tubuhnya sambil memeluk Julian.

____________

"bubu, semalam mama datang kah?."

Julian baru bangun tidur langsung mendatangi Jake yang lagi masak. Menanyakan mamanya Jake langsung teringat semalam kalau dirinya berpura-pura jadi mamanya berkat parfum.

"semalam Julian tidur sama mama."

"ah iya Julian, habis itu mama pergi katanya ada urusan."

ekspresi Julian langsung berganti sedih, Jake melihatnya ikut sedih + bingung harus apa.

"Julian, bubu masak nasi goreng seperti biasa, ayo makan."

Julian mengangguk mengikuti bubunya ke meja makan, Jake sudah menyiapkan nasi goreng buatannua untuk Julian tersayang.

"jangan sedih dong, bubu punya kabar gembira, ayah mu pulang sore ini!."

"benarkah??, yeyy!!."

Julian langsung kegirangan mendengar ayahnya akan pulang sore ini, Julian sangat merindukan ayahnya.

"bubu nanti nenen lagi ya??."

"ha?? heh nggaaa, nanti kamu demam lagi, jangan ya sayang, bubu beliin eskrim nanti."

"bubu..."

.


bubuuuuNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ