Pertama • Sang Legenda

1K 111 2
                                    

Hai sebelum nya aku mau bilang, kalau engga suka sama genre kayak gini tolong skip yaaa

Enjoyyyy

.

.

.

"IBUUUU!"

Teriakan seorang bocah berumur 7 tahun membuat seorang pria yang tengah tergeletak bersimba darah tersadar sebentar. Kedua netra mata lemah itu menatap ketujuh anak anaknya dengan lemas.

Senyuman yang di paksa seolah olah mengatakan bahwa mereka akan baik baik saja. Tubuhnya sudah tidak kuat untuk ia gerakan, sebagian tubuhnya tertimpa oleh reruntuhan bangunan rumah yang tengah ia dan anak anaknya tinggali.

"IBUU TOLONG BERTAHAN LAH!!!" teriak seorang pemuda remaja yang mulai berlari mendekatinya.

Ketiga pemuda itu mengangkat sebagian reruntuhan yang menimpa tubuh ibu nya namun karna tenaga mereka belum terlalu kuat, reruntuhan itu justru berakhir semakin menimpa tubuh ibu nya.

"Kak Heeseung hentikan...reruntuhan ini semakin membuat tubuh ibu terjepit kak!" khawatir anak kedua.

Anak ketiga yang di kenal paling cerdas mencoba untuk mencari cara, ia tengok kearah belakang yang dimana kembaran nya tengah menenangkan ketiga adiknya sembari menangis.

Sebuah ide terlintas di dalam kepalanya namun ia ragu apakah ia boleh melakukan hal ini? Apakah ia boleh? Jika ia tidak melakukan ini maka sudah di pastikan nyawa ibu nya akan semakin terancam.

Jake berlari kebelakanga kearah saudara saudaranya, ia menggendong Ni-ki si bungsu dan mencoba menuntun Sunghoon bersama kedua adiknya berjalan menuju ibu nya.

Heeseung bingung, apa yang sedang Jake rencana kan?

"Ibuuu" tangis Sunoo pecah melihat keadaan ibu nya yang tak sadarkan diri.

"Ayo kita keluarkan semua kekuatan kita!" ujar Jake.

Heeseung dan Jay melotot mendengar penuturan adiknya, apakah Jake sudah gila? Jika mereka sungguhan mengeluarkan seluruh kekuatan mereka, mereka sama saja di cap berkhianat kepada ibu mereka.

"LALU APA KAU LUPA AKAN JANJI ITU JAKE?!" teriak Sunghoon tiba tiba.

"Kita tidak ada pilihan lagi, jika kalian ingin melihat ibu mati secara perlahan lahan maka diam lah saja!" emosi Jake.

Jay berfikir sejenak, apa yang Jake katakan ada benar nya. Tanpa berkata apapun Jay mencari posisi nya dan mulai mengatur satu persatu posisi adik nya.

"Kak?! Apa kau gila kak?!" protes Sunghoon.

"Kita tak ada pilihan lagi, jika kita ingin ibu selamat maka hanya ini satu satunya cara."

Tubuh Jay berhenti saat berhadapan dengan kakak tertua nya, Heeseung hanya mengangguk dan berdiri pada posisinya.

Jay lalu tersenyum seraya menurunkan posisi tubuhnya, "Ni-ki janji dengan kakak okey? Cukup tutup mata Ni-ki dan pegang erat genggaman kita."

MOTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang