[ Cerita Kesepuluh 'PART 2' ] Rekan kerja

1.7K 15 0
                                    

Hari demi hari gua lewati seperti biasanya dengan lingkungan kerja yang nyaman , atasan yang bisa memanusiakan manusia , serta rekan kerja yang selalu support di kala gua sedang berada di bawah. Tapi yang namanya berproses pasti ada lah suka dan duka nya , nggak semua berjalan sesuai rencana kerap gua temui , tapi untungnya masih ada beberapa orang yang sudi untuk gua jadikan sandaran dikala sedang di pecundangi dunia.

Hubungan dengan Elis ? Yah syukurlah sejauh ini masih bisa gua atasi , kadang gua jadi api , dia mau jadi airnya begitu pula sebaliknya.

Sempurna kah hubungan nya ? Enggak juga bre , berulang kali kami berdua terlibat masalah , namanya juga hubungan kan gak seindah film Drakor di luar sana. Yang terpenting adalah komunikasi si , bukankah begitu ?

Kalau soal melampiaskan feet fetish , jadi setiap pertemuan dengan Elis , terkadang gua selalu di bawakan satu pasang kaos kaki bekasnya yang masih lembab di bungkus menggunakan plastik , ya meskipun gak selalu si , palingan jika 5 pertemuan hanya dua momen aja dia membawakan nya. Gila ni anak pengertian banget anjir.

Sedangkan kalau dia mau biasanya juga gua di izinkan untuk ngemut semua jari kakinya yang lembut , meskipun gua berkhianat di belakang nya dengan mengingkari kata katanya supaya jangan menikmati kaki lain selain kaki halusnya.

Tapi mau gimana cuy kaki Tya enak juga soalnya wkwk 😁 pernah juga gua tanya Elis pada suatu pertemuan , kurang lebih kayak gini ni

Raka : Emang kamu gak papa Lis ?

Elisya : Gak papa Mas , asal kamu seneng , soalnya Elis juga seneng dan nyaman kamu perlukan seperti itu , itu membuat Elis seperti di ratukan. Mangkanya pada saat Mas posisi bertekuk lutut di bawah Elis , Elis gak ada niatan untuk merendahkan harga dirimu Mas , lebih ke arah bentuk penghormatan kamu kalau menurut Elis.

Dari sanalah gua gak mau melepaskan ni anak , dan sesegera mungkin untuk menghalalkannya. Bukan karena kakinya ya cuy , tapi karena sikapnya.

Kekurangan Elis ? Banyak gaes , sama kek gua.

........

Sedangkan kejadian setelah gua tertidur dalam keadaan mabuk di Kosan Tya , seingat gua alurnya seperti ini

Lima hari berlalu sejak kejadian itu , gua dan Tya ya biasa ae sama seperti karyawan yang lainnya , kadang kita juga lempar ejekan waktu di tempat karaoke tempo hari.

Sempat juga gua tanya tuh kemana perginya Luthfi , Dara , dan dua karyawan yang menyusul ternyata mereka berempat naik mobil sedangkan motor si Dara di tinggal di sana. Gak peduli juga habis itu mereka ngapain , sebab gua sendiri terlarut dalam kenikmatan kakinya Tya. Huahhhh... Nikmat cuy.

Eh dicerita gua sebelumnya gua juga menyinggung tentang rasa "malu" yak , tapi berujung nikmat juga sebenernya. Gini cuy ceritanya

Di restoran

Tya : Rak , lu nanti malam senggang kan ?

Raka : Senggang , kenapa ?

Tya : Ke kosan gua ya temenin gua

Raka : Lah kan ada Dara , ada mbak Dina juga kan

Dina , satu kos tetanggaan dengan Tya , seorang pemandu karaoke yang pernah bercerita kalau dia dah lama menetap jauh sebelum Tya di sana. Ok lanjut

Tya : Udahlah , ada hal yang mau gua omongin

Raka : Yaelah serius banget , kenapa berantem lagi sama si Gilang pacar lu ?

Tya : Kagak , ih banyak tanya lu , pokoknya lu nanti harus mampir.

Malamnya setibanya di kosan Tya gua dapati sepasang sandal yang gak asing ni , gua ketuk kamarnya dan pas di buka pintunya ternyata yang membukakan pintu adalah mbak Dina.

Feet Fetish StoryWhere stories live. Discover now