VOL. 1 (Love Illusion) Chapter 2: Break Up

71 17 4
                                    

Beomgyu menggeliat di atas tempat tidurnya. Hidungnya mengendus udara mencium bau harum makanan di pagi hari. "Siapa yang memasak pagi-pagi sekali? Aku jadi lapar," keluhnya.



Beomgyu menendang selimutnya sembarangan kemudian bangun dengan mata masih setia terpejam. Dia menggaruk rambutnya dengan kedua tangan di atas kasur. Rambutnya mengembang dan mencuat kesana-kemari. Please, ini masih pagi tidak akan ada yang memerhatikannya sekali pun itu lalat.



"Akhirnya beruang malas bangun juga."



Beomgyu mendongak. Melihat Taehyun berdiri bersedekap tangan dan tubuhnnya bersandar pada kusen pintu kamarnya. Memerhatikannya. "Bagaimana kau bisa membuka pintu kamarku?!" tiba-tiba saja Beomgyu memekik heboh. Dia mengubah posisi duduknya menjadi setengah merangkak di atas tempat tidur. Menunjuk Taehyun dengan kesal. "Kau tidak boleh masuk ke dalam kamar majikan sembarangan meskipun kau ditugaskan untuk menjadi bodyguard selama dua puluh empat jam!"



Taehyun merotasi kedua bola matanya malas. "Dengar, aku bukan pembantumu jadi jangan menyebut dirimu sebagai majikan." Lama-lama Taehyun kesal juga.



Beomgyu merengut. "Ngomong-ngomong apa ayah yang memberimu duplikat kunci pintu kamarku?" belum sempat Taehyun menjawab, Beomgyu sudah mendahului. "Oke, siapa lagi kalau bukan tua bangka itu." Kemudian dia turun dari ranjangnya.



Taehyun masih memerhatikan.



"Apa yang kau lihat?" Beomgyu memergoki dan melotot. "Kau terpesona padaku?"



"Iya," spontan Taehyun menjawab.



"Benarkah?" Beomgyu tersenyum bangga pada diri sendiri. "Padahal aku belum berdandan sama sekali kau sudah terpesona. Bagaimana jika-"



"Aku terpesona pada rambutmu. Aku pernah melihatnya di kebun binatang." Taehyun memotong ucapan Beomgyu dan menambahkan kalimatnya sendiri.



Beomgyu memasang wajah anehnya. Seperti dia sedang mengumpat, "what the fuck, bro"?



"Apa, ya, namanya? Oh, aku ingat. Itu merak. Rambutmu seperti merak di kebun binatang." Taehyun tersenyum tampan. Memandang Beomgyu dengan raut wajah memuja.



Namun bagi Beomgyu, wajah Taehyun lebih terlihat sedang menghinanya. Seringaian itu. Ingin sekali dia menonjok wajah Taehyun! Tapi sayang sekali dia tidak tega. Bagaimana jika Taehyun babak belur dan ayahnya akan kecewa pada lelaki itu karena tidak bisa melawannya. Taehyun akan kehilangan pekerjaannya dan dia tidak akan mudah untuk mencari pekerjaan lain, kemudian dia tidak memiliki pilihan selain menjadi seorang pengemis di tepi jalan. Itu sangat menyedihkan!



"Kau sedang membayangkan apa, bocah?"



Beomgyu kembali menatap kesal pada Taehyun. "Jangan memanggilku bocah!" dia bersungut-sungut. "Pergi sana! Aku ingin ke kamar mandi!"



"Aku sudah memasak jadi cepat selesaikan urusanmu kemudian pergi ke meja makan!" Taehyun menegakkan tubuhnya.



"Kau bisa memasak?" Beomgyu agak terkejut.



"Tentu saja. Setidaknya rasanya lebih baik daripada masakan seekor beruang malas." Bodyguard yang menurut Beomgyu bajingan itu menyeringai kepadanya.



"Kau mengataiku beruang?" please, tidak bisakah Beomgyu berdamai dengan nada bicaranya sekali saja? Bahkan dia baru mengumpulkan nyawanya kembali! Tetapi Taehyun sudah mengajaknya bersilat lidah!



"Tidak. Tapi jika kau merasa, aku tidak keberatan kau menuduhku." Taehyun tersenyum.



"Kau-!" Beomgyu tidak melanjutkan sumpah serapahnya saat mulut Taehyun mengeluarkan suara.

The BodyguardWhere stories live. Discover now