Ch : 1

791 73 8
                                    

* * * * *

Minggu pagi yang cerah. Nampak seorang pemuda tampan tengah jogging sambil menikmati suasana yang begitu menyegarkan. Sebut saja namanya Choi Beomgyu, salah satu anggota dari T4 di sekolahnya yang bernama Moa Senior High School.

T4 adalah sebuah geng elit yang sangat populer, diisi oleh empat pria tampan nan mapan dan tambahan mereka anak-anak yang pintar. Mereka memiliki banyak penggemar, hampir seluruh anak sekolah adalah penggemar mereka, bahkan kepopuleran mereka terdengar sampai keluar sekolah. Jadi tidak heran jika banyak perempuan dan laki-laki pihak bawah yang mengincar mereka.

Mereka sangat sering mendapat pernyataan cinta, namun berakhir ditolak. Jika ditanya alasan menolak mengapa? Mereka akan menjawab tidak tertarik dengan hal seperti itu. Mereka itu belum pernah pacaran sekalipun, entah siapa orang beruntung yang akan sanggup memenangkan hati keempat pangeran sekolah itu.

Oke, kembali ke Beomgyu yang kini tengah berlari kecil diatas trotoar, jalanan tidak begitu ramai, hanya beberapa kendaraan yang melintas dan beberapa anak-anak yang bersepeda ria, maklum ini masih jam 6 kurang, mungkin sebagian dari mereka masih mendekam di balik selimut, apalagi ini minggu.

Langkah Beomgyu tiba-tiba saja terhenti, ketika melihat seorang pemuda mungil tengah memunguti beberapa buah-buahan yang berserakan diatas trotoar, sepertinya belanjaan pemuda itu jatuh.

Tanpa pikir panjang lagi, Beomgyu segera menghampiri pemuda itu, dirinya langsung  berjongkok membantu pemuda yang nampak kesulitan itu.

"Ku bantu ya" ujar Beomgyu, membuat pemuda mungil itu menengok, karena sejak tadi si mungil memang menunduk.

"Ku bantu ya" ujar Beomgyu, membuat pemuda mungil itu menengok, karena sejak tadi si mungil memang menunduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A.. Iya terimaksih.." ujar si mungil seraya tersenyum kecil. Beomgyu terdiam, mulutnya sedikit terbuka, bahkan gerakannya memungut apel pun terhenti.

Beomgyu tidak mengerti kenapa tubuhnya terasa begitu kaku sekarang, dan jantungnya juga berdebar tidak karuan.

'Sial! Kenapa senyumnya sangat manis' batin Beomgyu

"Hei... Kau baik-baik saja?" tanya si mungil melambaikan tangannya di depan wajah Beomgyu, seketika pemuda tampan itu langsung tersadar.

"A-a iya.. Maaf, aku baik-baik saja" sahut Beomgyu cepat-cepat membantu si mungil memungut apel-apel itu, sungguh jika lama-lama begini takutnya jantung Beomgyu meledak.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa begini?" tanya Beomgyu sambil memasukan apel-apel itu kedalam keranjang belanja, sesekali Beomgyu juga curi-curi pandang kepada si mungil.

"Itu.. Tadi ada anak-anak yang bermain sepeda hampir menyerempet ku" ucap si mungil, Beomgyu yang mendengar itu terkejut.

"Mereka tidak menolongmu?" tanya Beomgyu lagi, si mungil menggeleng pelan.

Choose Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang