Ch 2.3 - Piknik dan Cosplay

41 24 45
                                    

Tiga hari sudah berlalu semenjak aku datang ke Perbatasan. Meski kami semua memiliki masa lalu yang bermasalah, hari-hari berjalan dengan cukup damai.

Yuuka dan Ririka selalu menempel kepadaku, mulai dari main, masak, makan, mandi, dan tidur, mereka tidak mau melepaskanku. Karena mereka terlalu menggemaskan, aku selalu saja mengizinkan mereka.

Untuk Reiji, aku pikir dia akan kesepian karena kata Kazu-oji-san aku merebut posisinya sebagai seorang kakak, akan tetapi Reiji justru malah mengagumiku dan mulai ingin belajar memasak padaku. Untuk sekarang, dia sudah menguasai cara memasak telur gulung.

Saat Reiji pertama kali berhasil dan dipuji oleh Yuuka dan Ririka, dia melompat kegirangan lalu menyalami tanganku dengan keras, berterima kasih sambil memanggilku 'shishou' lagi. Aku menyentil kepalanya tiap kali dia memanggilku begitu, dan menyuruhnya untuk memanggil namaku tanpa honorifik.

Katanya, musim di Perbatasan ini berganti sekitar 18 hari sekali. Untuk menyambut datangnya musim semi, hari ini, aku membuat sandwich dengan Kazu-oji-san sebagai tukang pemanggil bahan makanan. Karena jasa supermarket instan ini sangat berguna, aku tidak akan menanyakan rincinya. Aku menggunakan isian seperti mayones telur, stroberi potongan tipis dengan krim kocok, dan katsu ayam dengan selada.

"Awalnya aku pikir kamu menghambur-hamburkan poin kebahagiaan, akan tetapi ternyata pendapatan poin kebahagiaan jadi bertambah drastis semenjak kedatanganmu," kata Kazu-oji-san sambil melihat ke tempat kosong, menggerakkan tangannya seperti sedang menggunakan tablet layer sentuh yang tidak terlihat. Sebagai 'Penguasa Perbatasan', katanya dia bisa melihat layar untuk belanja, dan mengatur beberapa hal di Perbatasan.

Yah, aku akan membalasnya dulu. "Aku sendiri tidak menyangka Kazu-oji-san punya Supermarket Online yang instant delivery."

"Online? Instant Delivery? Apa itu?" tanyanya sambil memainkan pisau lipat.

Serius, dia benar-benar jadul. Dari semua makanan yang memakai katakana, dia hanya tahu kare. Dia hidup di zaman apa, sih?

"Online artinya bisa terhubung langsung tanpa harus pergi-pergi. Instant Delivery artinya diantar secara langsung, walau baru kali ini aku melihat barangnya langsung muncul setelah pembelian." Sangat amat fiksi ilmiah. Inovasi yang akan memajukan kehidupan manusia secara umum, akan tetapi akan menghancurkan profesi kurir. Sudah begitu tidak pakai ongkos kirim.

"Begitu ya... akan aku ingat." Dia tidak banyak bicara, seperti biasa.

Tapi, kita semua akan pergi piknik, pergi dengan pakaian kami yang biasanya itu rasanya agak...

Saat ini pun aku hanya mengenakan kaos biasa dan celana kain yang aku kenakan saat aku mengurung diri di kamarku di dunia asalku. Meski tidak longgar seperti Kazu-oji-san dan Reiji, ini tetap saja terlihat norak untuk piknik.

Kalau sudah begini, meski mungkin rugi...

"Hei, Kazu-oji-san. Aku punya ide bagus."

<X>

Saat kami sampai ke tempat piknik, Reiji dan si kembar sudah menunggu kami di bawah pohon sakura sambil duduk di atas karpet piknik. Mereka hendak menyapa kami, akan tetapi yang keluar serentak dari mulut mereka adalah ""EEEEEHHH!!??"

Mereka kaget saat melihat penampilan Kazu-oji-san, yang berbeda dari biasanya. Tidak ada aura pemalas dan sok keren, di sana benar-benar berdiri seorang pria dengan selera fashion yang keren. Tidak masalah mau dia memainkan pisau lipatnya, dia akan terlihat keren dan natural dengan setelan ini.

Kali ini aku menyuruh Kazu-oji-san berpakaian lebih rapi, jadi aku menggambarkan model jaket, kaos, dan celana untuk dibelinya dari Supermarket Online. Aku mengatakan ini karena poin kebahagiaan, yang lainnya pasti akan terkagum dengan setelan Kazu-oji-san yang sekarang. Rambut pendek dengan sisiran seperti model, jaket hitam di atas kaos putih, celana jeans berwarna abu-abu kebiruan. Simpel, akan tetapi mendapatkan baju dengan harga bersahabat dan mendapatkan poin dengan tingkat kesenangan, alias kebahagiaan mereka. Tiga burung jatuh dalam satu tembakan!

At the Boundary [Tamat] + ExtraWhere stories live. Discover now