Part 13

114 4 1
                                    

tertanda: 23/8/2023

"Dek!"

"Iya Bun! masuk saja"

"Kamu hari nggak kemana-mana kan?"

"Nggak,emang kenapa Bun?"

"Turun sebentar ke bawah Bunda mau titipin sesuatu buat tetangga kita"

"Sebentar Bun aku mandi dulu kalo gitu"

"Jangan lama-lama ya Dek"

Prisha hanya menggerakan kepala setuju. Kemudian segera membersihkan dirinya. Kebiasaan yang tak pernah Ia lewati adalah mandi dua kali sehari. Setelah beres Prisha segeran menggunakan kaos oversize dipadukan celana jogger.

Prisha turun ke lantai bawah dan menghampiri Bundanya didapur sedang berkutat dengan kue yang beraneka ragam dimasukkan ke dalam box. Kalau hari libur begini Bundanya pasti sibuk berkutat didapur membuat berbagai macam makanan. Seperti hari ini membuat jenis-jenis kue seperti bolu, kue kering, dan brownis.

"Sudah selesai?"

"Udah, mau dianterin ke siapa aja Bun"

Bunda memang sering membagikan masakannya kepada para tetangga, dan yang sering menjadi tukang antar adalah dirirnya. Kalau Embun jangan harap mau disuruh, pasti ujung-ujungnya bakal nyuruh dirinya.

"Tolong anterin ke rumahnya Maminya David, Ibunya Mori, Mamanya Sheila, Momynya Tio, terakhir ini sebrang rumah kita siapa namanya El El--?"

"Noel?"

"Nah iya, Bunda belum ketemu Mama Dia soalnya"

"Nih!, kamu bisa bawanya nggak?"

Prisha membawa lima kantong paper bag berisi kue yang Bunda buat. Saat menghampiri sebrang rumah sebrang, Prisha mengawasi rumah itu.

Kok sepi ya?--

Prisha memilih pergi ke rumah tetangga sebelah rumahnya, lalu memencet bel di dekat gerbang rumah tersebut. Gerbang tersebut otomatis terbuka, Prisha berjalan masuk. Saat didepan pintu Ia mengetuk pintu itu hingga dua kali setelah itu terdengar suara langkah kaki.

ceklek

"Eh Prisha, ada apa? masuk dulu sini"

"Nggak usah Tan, Ini dari Bunda"

"Wah nggak usah repot-repot harusnya, ini buatan Bundamu pasti"

"Iya tan", ucapnya sopan

"Ayo nggak mau masuk dulu ada Sheila itu didalam"

"Nggak Tan, mau anter ini belum", mengangkat paper bag di tangannya.

"Oh iya yasudah, makasi banyak Prisha. Salamin ke Bunda kamu juga ya", Prisha hanya membalas dengan anggukan kepala.

Prisha pamit pergi sesegera mungkin jujur saja Dia paling malas disuruh-suruh begini, tapi mau bagaimana lagi kalau Bunda yang suruh nggak bisa di tolak. Bisa-bisa uang jajan tambahannya nggak di kasih lagi.

Setelah mengantarkan makanan ke rumah tetangga dekat rumahnya, tinggal sisa satu yang belum Ia antarkan, yaitu untuk tetangga depan rumahnya. Saat menghampiri gerbang rumah itu Prisha menekan bel, tetapi tak ada respon. Kemudian saat bel ketiga kalinya barulah suara pintu rumah itu terbuka.

Seorang laki-laki keluar dari rumah itu, kemudian mendekati gerbang untuk membukanya. Noel terlihat baru bangun tidur karena wajah laki-lakinya persis khas orang bangun tidur. Sepertinya laki-laki itu belum menyadari dirinya.

Saat membuka gerbang tatapan mereka bertemu. Noel terlihat terkejut saat menyadari seseorang didepannya. Laki-laki itu berlari kedalam rumah dengan sekejap. Prisha melongo melihat kejadian yang baru saja Ia lihat. Kemudian Dia menekan bel sekali lagi, waspada jika laki-laki itu lupa dengan kedatangan dirinya.

Butterfly EffectWhere stories live. Discover now