Ranjaya Islands.|| Part 6.

2 0 0
                                    

" kamu sama sepertiku??!! " ucapku. Sangat terkejut, mata ku membulat.

Orang yang kucakap tadi mengangkat jari telunjuk dan letakkan di mulut. Untuk menunjukkan tanda jangan terlalu bising. Nanti orang dengar...?? Mungkin la. Tapi, takde siapepun. Kami berdua je kat situ.

" Kamu sama sepertiku? " tanyaku dengan nada yang begitu perlahan dan lembut.

" Apakah mu tidak pernah melihat manusia berenang sebelum ini? " katanya.

" Maksudku.. kamu boleh bernafas? " -aku.

" Lahh... kalau aku tak boleh nafas, buat apa aku masih hidup? Manusia bukannya selalu bernafas mehh? " -dia.

" bukan itu maksudku bodo.. maksud aku itu haa... ermm.. kamu boleh bernafas dalam air? " -aku.

" boleh. " -dia.

" Uuuuu... " -aku.

" mu buat ape kat Lautan Ranjaya ni? " tanyanya.

" Aku tengah mencari seseorang di dalam jet, tetapi tidak ada orang. " -aku.

" Ouhh... " -dia.

" Duhh.. jap. Mari kita ke daratan. Mataku sakit kerana terlalu lama dalam air. " -aku.

Aku segera pergi ke atas. Mungkin mataku dah merah kalau dah datang ke darat nanti.

Lelaki tadi pun mengikut aku dari belakang.

Sesudah sampai di tempat aku sebelumnya tadi, aku duduk di gigi air dan menenangkan diri sendiri.

Apabila aku memandang ke arah mukanya, aku nampak dia pandang aku dekat-dekat.

Dekat sangat jancokk. Dahla dia tengok terus ke mata aku.

" kenapa? " soalku. Sedikit menjauhkan mukaku darinya.

" mata mu merah.. " -dia.

" E-ehh.. tidak apa. Nanti boleh sembuh. " -aku.

" baiklah.. " -dia.

Dalam banyak-banyak bunyi deruan ombak, aku terdengar bunyi pelik. Aku memandang sekeliling, ada kuda.

" eh, ada kuda. " senyumku.

" itu kuda punyaku. " -dia.

" oh iya? Cantik kudanya, bersih. Siapa namanya? " -aku

" Nama nya Bulan. Itu dari moyang ku. Tidak tau belah mana." -dia.

" ouhhh.. Pasti kamu suka waktu malam, bukan? " -aku.

Dia mengangguk setuju. " Iyaa.. "

" Oh- siapa namamu? Aku lupa tanya. " -aku.

" Namaku Haedar Elvano Vien Ranjaya. Bagaimana dengan mu? " -Haedar.

" Evelyn Maisara Alexandrea. " jawabku sambil memandang pemandangan lautan yang indah itu.

" Nama yang indah. " katanya.

" Nama mu juga bagus. " -aku.

" Tidak seindah kamu juga. " -Haedar.

" Halahh... " -aku.

" Orang di sekitar manggil kamu apa? " soalnya. Dia berpaling melihat mukaku.

" Kalau orang panggil aku... Cece. " -aku.

" Cece? " -Haedar.

" Iya Cece. Bagaimana dengan kamu? " -aku.

" Vien. " -Haedar.

" Kamu dipanggil Vien? " -aku.

Dia mengangguk. " Tadi... aku nampak kamu cari sesuatu di dalam laut. Kamu cari apa? " tanyanya.

" Aku mencari keluargaku. Namun, tidak ada. " -aku.

" Keluarga mu yang tengah tidur di lautan itu? Dalam jet itu? " -Haedar.

Aku mengangguk. " Iya. Ehh.. tidur? Mereka masih hidup?! "

" Masih, mereka tadi merayau-rayau memanggil nama kamu. " -Haedar.

" macam mana? " -aku.

" CECEE.. CECEE.. CECEEE... macam itu. " -Haedar.

Aku ketawa.

" Aku tengok pun, rasa kasihan. Jadi, aku bawa lah pergi ke istana ayahanda ku. " -Haedar.

" kamu seorang putera?! " terkejutku. Aku menjauhkan tubuhku darinya. Mataku membulat melihatnya sambil ternganga.

Dia mengangguk perlahan. " Iyaa.. aku seorang putera. "

" Tapi... dimana kamu punya mahkota? " -aku.

" Tinggal di istana. " -Haedar.

" Istana kamu dekat pulau sini? Mana? " -aku.

Aku berpandang ke arah sebelah. Tidak ada orang. Aku mencari Haedar. Nampak dia tengah berjalan menuju ke arah Bulan, iaitu kuda-nya. Aku bangun lalu berlari ke arahnya.

" Hehh! Aku belum habis tanya lah Vien ! " -aku.

" Kau banyak tanya lah, Cece. " -Haedar.

Haedar menunggang kudanya dan beri tangan ke arah ku.

" Naiklah " katanya.

Aku? Naiklah. Kalau aku taknak, nak tidur kat mana malam nanti an?

* TIME SKIP ! *

Dalam perjalanan.. di dalam hutan lebat serta dalam. Sunyi menjadi bising, ternyata suara haiwan.. dann... aku menemukan tempat yang terpaling aku stunned. Ini terlalu NATURE !

 Ini terlalu NATURE !

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" woaahhhh " batinku.

Kami sudah datang ke istana Ranjaya. Why i know kalau ni namanya Pulau Ranjaya? Sebab Haedar cakap tadi semasa dalam perjalanan hendak pergi ke istana.

 Why i know kalau ni namanya Pulau Ranjaya? Sebab Haedar cakap tadi semasa dalam perjalanan hendak pergi ke istana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Contoh di atas )

Pagar dibuka secara automatic. Kami masuk ke dalam. Apabila masuk ke dalam nya. Maksud ku lobby, Aku nampak family aku tenang je minum kopi sama yang lain.

Aku menjerit nama mereka. Semuanya memandang. Mereka bangga dalam kehadiranku. Mereka bersyukur kerana aku masih selamat.

Mama dan Papa memelukku. Mereka begitu bangga apabila dapat melihatku semula.

" Mari... " Mama mengajakku untuk duduk bersama yang lain.

Kami duduk. Dan papa ku mengenalkan Raja di istana itu, iaitu Ayah kepada Haedar.

Raja Jevyonne. Kata papaku dia baik. Dia menyuruh kami menumpang tempat tinggal mereka. Aku berasa sangat berterima kasih dan bersyukur.

( To Be Continue... )

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SULTAN'S BUT WOUNDEDWhere stories live. Discover now