Bab 16 - Perhatian

7 1 0
                                    

Sesekali Ashley melirik Lee Jhon keduanya saling bertukar pandang tapi sedetik kemudian Ahjio menyerangnya dengan sekuat tenaga namu berhasil ia tangkis tapi sayang di ronde ketiga Ashley harus menerima kekalahan karena serangan lawannya yang begitu kuat.

"Selamat untuk Ahjio petarung wanita yang tidak terkalahkan oleh siapapun." seru MC membuat seluruh penonton memberikan tepuk tangannya.

Berbeda dengan Ashley yang tengah terduduk lemas seraya menggenggam erat bagian perutnya yang terasa nyeri akibat pukulan yang terlalu keras Ahjio.

"Ashley ayo kita ke rumah sakit, wajah mu banyak sekali memarnya," ujar Juan, Yu Feyra menganggukan kepalanya setuju dengan ucapan Juan.

"Tidak perlu, aku hanya ingin pulang.. Yu Fey ayo kita pulang," pintanya dengan memelas.

"Tapi Ash.. "
"Aku ingin pulang." Ashley langsung bergegas berdiri berjalan pelan keluar dari area pertandingan, Yu Feyra langsung mengikutinya.

Sepanjang perjalanan di bus Ashley lebih memilih diam, dia kesal karena Bei Lee Jhon tidak melihatnya sama sekali bahkan ia sampai rela kalah, sampai dipukuli bertubi-tubi oleh Ahjio tapi pria itu tidak menunjukkan rasa belaskasihannya.

"Dasar bodoh untuk apa kau mengharapkan orang seperti Bei Lee Jhon kasihan padamu." batinnya bicara seraya melihat pepohonan disepanjang jalanan.

***

Keesokan harinya diruang makan keluarga Bei tengah menikmati sarapan pagi mereka ditemani dengan berita di TV yang tengah menyiarkan pertandingan semalam. Chen-Fan terkekeh melihatnya, dia kagum pada Ahjio yang bisa diandalkan.

"Lee para anak buahmu memang, t
tidak ada yang bisa diragukan apalagi Ahjio.. meskipun dia seorang wanita," ujar Chen-Fan.

"Wah.. sepertinya aku harus banyak belajar bela diri dari Ahjio," seru Yan Weiner.

Lee Jhon hanya diam tidak berbicara sepatah kata pun.

"Oh iya minggu depan kita akan mengadakan pesta penyambutan Minghao," ucap Chen-Fan.

"Saudara kalian akan pulang ke rumah ini, jadi Mama harap kalian berdua bisa berkumpul dirumah ini, terutama Lee Jhon kurangi kesibukanmu." seru Jia Mee berhasil membuat Lee Jhon tersenyum.

Bagaimana Lee Jhon tidak sibuk Bei Group sedang mengadakan tender besar-besaran bersama partner perusahaan besar lainnya yang bergabung.

"Lee kamu harus berhati-hati dalam tender kali ini ada banyak perusahaan yang akan berbuat curang demi mendapatkan tender besar ini," seru Chen-Fan.

"Papa tenang saja, aku pasti akan sangat berhati-hati." jawabnya penuh dengan keyakinan.

Bagi Lee Jhon perebutan tender seperti ini sudah menjadi hal biasa baginya, apalagi tender kali ini melibatkan urusan politik meskipun sedikit berbahaya.

***

Sampai di kantornya Lee Jhon mendapat tamu dadakan yaitu Kim Minhyuk sepupunya yang sekarang sedang bekerjasama dengan Lee Jhon, dia meminta dukungannya karena Minhyuk sedang ikut berpartisipasi dalam politik, dia mencalonkan dirinya sebagai kepala gubernur disalah satu daerah yang begitu sangat terkenal yaitu Tianjin.

Apa untungnya jika Lee Jhon membantu Minhyuk, jelas ia sangat untung dengan membiayai Minhyuk dalam berpolitik Lee Jhon akan sangat mudah melebarkan sayap perusahaannya ke daerah Tianjin dengan bantuan Minhyuk.

"Kapan dananya akan kau kirim?" tanyanya.
"Sore ini, dananya akan segera ku kirim," jawab Lee dengan wajah tanpa ekspresi, Minhyuk merasa senang.
"Oh iya.. Paman Liancheng ingin kau pulang nanti malam, ada acara makan malam di kediaman Kim, keluarga ku pun ada disana.. " Minhyuk menjeda ucapannya sesaat.

"Paman Lian sering menanyakan kabarmu, ku harap kau akan datang diacara nanti malam." sambungnya kembali.

Lee Jhon menghela nafasnya, "Sampaikan salam ku padanya, sepertinya aku tidak bisa datang ada banyak urusan yang harus ku kerjakan." Minhyuk mengangguk, dia tahu masalah Lee Jhon dengan keluarga kandungnya sendiri, jadi ia juga tidak bisa memaksakan Lee Jhon untuk bisa hadir nanti.

"Baiklah kalau begitu aku tidak bisa memaksamu, by the way thanks brother atas bantuan perusahaan mu pada partai ku, selamat bekerja kembali." ujar Minhyuk berjalan keluar dari ruangan, berbeda dengan Lee Jhon dia tetap duduk tak bergeming di tempat.

Kesal yang dia rasakan setiap kali mengingat kejadian kebakaran di Huawei, kejadian itu membuatnya membenci keluarga nya sendiri yaitu keluarga Kim. Setelah ayah kandungnya Kim Liancheng menikah dengan Mein Zhu, dia masih ingat betul saat ibu tirinya itu sengaja menitipkan pada pamannya saat ayahnya sedang berdinas.

Hal yang paling membuatnya kecewa saat kejadian kebakaran itu ayahnya tidak mencarinya sama sekali, tapi saat wajahnya muncul di televisi bersama Jenderal Chen-Fan, seketika keluarga Kim mencarinya dan karena kebaikan hati Chen-Fan dia tetap meminta Lee Jhon untuk tidak membenci keluarganya sendiri. Dan sekarang, keluarga Kim menyambung popularitas mereka dengan ikut tameng dari keluarga Bei.

"Berhati-hatilah nyawamu sedang diujung tanduk tuan Bei Lee Jhon."

Ponselnya baru saja mendapatkan pesan misterius tapi saat membaca pesan tersebut bukan merasa takut, Lee Jhon justru tersenyum.

Making Love With Presdir (ON HOLD)Where stories live. Discover now