Sasuke sakit ?

699 84 2
                                    

Disclamir : Masashi Kishimoto sensei
Pairing : Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata
World : semi canon
Warning : typo, OOC, gaje dan efek lainnya.
Maka dari itu yang tidak berkenan, silahkan untuk klik tombol back nya.
Makasih.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di masa-masa damai di Konoha, setelah Kakashi Hatake dilantik sebagai Hokage ke-6, Hinata, Sasuke, Shikamaru dan Ino belum mendapatkan misi.
Hinata, yang merasa berutang budi pada Sasuke karena bantuan yang diberikannya selama misi terakhir, merasa bingung bagaimana cara membalas kebaikan Sasuke. Yang bisa dilakukannya hanyalah memasak. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk membuatkan makanan lagi untuk Sasuke sebagai tanda terima kasih.

Namun, beberapa hari berlalu tanpa kabar dari Sasuke. Niatnya Hinata memang ingin bertemu saat ditempat latihan, barangkali mereka bisa berpapasan begitu pikir Hinata. Namun Hinata merasa khawatir karena dia tidak melihat Sasuke di mana pun dan tidak mendengar kabar bahwa Sasuke mendapat misi. Khawatir akan keadaan Sasuke, Hinata memutuskan untuk mengunjungi rumahnya. Saat dia tiba di rumah Sasuke, dia melihat bahwa rumahnya sepi dan pintunya tidak terkunci. Tanpa ragu, dia masuk ke dalam.

Hinata sangat terkejut ketika dia menemukan Sasuke tergeletak dan tampaknya pingsan di dalam rumahnya.
"Sa-Sasuke Kun... !?" Dengan cepat, dia mendekati Sasuke dan memeriksa keadaannya. Kejutannya semakin besar saat dia merasa panasnya tubuh Sasuke. Ternyata, Sasuke sedang sakit.

Dengan hati yang berdebar, Hinata segera mengambil tindakan. Dia merawat Sasuke dengan penuh perhatian, mencoba menurunkan demamnya dan memberinya perawatan yang diperlukan.
"Sasuke.. " gumamnya pelan

Entah berapa lama Hinata merawat Sasuke, sehingga bulan sudah muncul dilangit malam. Perlahan Sasuke mulai membuka matanya dan mendapati Hinata, tampak sedang duduk didekatnya namun juga tengah tertidur. Sasuke mencoba untuk bangun, dan itu membuat Hinata terusik sehingga garis itu pun membuka matanya.

"Sasuke-kun.. kau tidak apa-apa?" Hinata kemudian membantu Sasuke untuk duduk di atas tempat tidurnya.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Sasuke

"Ke-kebetulan saja.. " jawab Hinata gugup

Sasuke menghela nafasnya sembari memegangi kepalanya yang agak pening. Wajahnya masih agak sedikit memerah.
Bisa-bisanya dia malah sakit flu seperti ini.
Sasuke kemudian berniat untuk bangun namun Hinata menahannya.

"Ja-jangan bangun dulu, kau masih sakit. Jika perlu sesuatu, akan kuambilkan.." Hinata yang memang peka kemudian bangkit, dan mengambil segelas air untuk Sasuke. Dia hanya merasa Sasuke akan haus.

Sasuke menatap Hinata heran, namun dia menerima gelas yang disodorkan oleh Hinata. Kemudian meminumnya.

"Sudah malam, pulanglah.." ujar Sasuke yang langsung di jawab dengan gelengan kepala Hinata.

"Kau sedang sakit, mana bisa aku meninggalkan orang sakit sendirian.." jelas Hinata.

"......" Tampaknya Sasuke tidak akan bisa mengusir Hinata. Sebagian dirinya tidak ingin Hinata disini, namun sebagian lagi dia ingin Hinata tetap berada disisinya. Egoiskah? Padahal Sasuke jelas mengetahui siapa orang yang disukai oleh Hinata. Namun batinnya terus bergejolak atas perasaan yang baru-baru ini muncul begitu saja.

"Sasuke-kun, apa kau ingin makan? Tadi kau hanya tidur saja. A-aku pikir mungkin kau lapar ?" Tanya Hinata memastikan.
Dan Sasuke hanya mengangguk sebagai jawaban iya.

Merasa senang, Hinata kemudian mulai berjalan ke dapur.
"Tunggu, aku akan memasarkan sesuatu.." ujarnya dengan nada riang. Hinata tampak begitu antusias dan senang.

Sepeninggal Hinata, Sasuke terlihat menatap bulan lewat jendelanya. Sudah jam berapa ini?
Badannya terasa begitu berat, masa iya ninja sehebat dia akan terlihat begitu lemah hanya karena terkena flu. Rasanya ingin tertawa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak lama kemudian, Hinata kembali dengan sebuah mangkuk bubur hangat di tangannya. Dia duduk di samping Sasuke dan mengulurkan mangkuk itu. "Cobalah ini, Sasuke-kun. Ini akan membantumu merasa lebih baik."

Sasuke menerima mangkuk itu dengan tatapan yang penuh bingung. Namun dia meniup bubur yang masih panas dan mencicipinya. Rasanya tidak hanya menghangatkan perutnya, tetapi juga hatinya. Pandangannya bertemu dengan mata lembut Hinata.
"Terimakasih.." ujarnya pelan

"Ha-harusnya akulah yang berterimakasih.. sebab.. Sa-Sasuke Kun selalu melindungiku saat kita misi bersama. Etto.. aku selalu saja menjadi beban dan begitu merepotkanmu.." ujarnya sembari memainkan kedua jarinya.

"Aku tidak merasa seperti itu.." jawab Sasuke singkat.

Hinata kembali menatap Sasuke.

"Aku melakukannya karena aku mau, tidak ada yang namanya beban atau merepotkan.." lanjut Sasuke.

Dan tentu saja itu sangat membuat Hinata senang, sampai senyuman itu tidak menghilang dari wajahnya.
Ketika akhirnya malam sudah semakin larut, bahkan jam sudah menunjukan pukul 1 pagi, Hinata berdiri untuk pulang. "Sembuhlah dengan cepat, Sasuke-kun"

Namun Sasuke meraih tangan Hinata. Menatap gadis itu dengan onixnya yang kelam.
"Apa kau tidak bisa menemaniku?"
Oh tidak.. Sasuke menunjukan kelemahannya.

Hinata terdiam, sejak pembantaian klan Uchiha. Sasuke pasti selalu merasa kesepian dan sendirian. Hinata tidak bisa membayangkan betapa hal itu membuat Sasuke merasakan sakit.

Sasuke meletakan mangkuk bubur yang baru dimakannya setengah tepat dimeja nakas samping tempat tidurnya. Kemudian detik berikutnya dia menarik lengan Hinata, hingga gadis itupun tertarik dan masuk kedalam pelukannya.

Hinata terkejut, namun tampaknya dia tidak menolak pelukan Sasuke.

"Biarkan sebentar saja, seperti ini.."

Dalam pelukan Sasuke, Hinata mengangguk.
Ada sebuah kenyamanan yang menyusup masuk dihati Hinata. Dan sebuah keegoisan yang mulai dirasakan Sasuke.

"Sa-Sasuke.. kau harus minum obatnya nanti, badanmu masih hangat.."

"Hn.."

"Ja-jangan hn..hn.. saja.. " Hinata cemberut dalam pelukan Sasuke.

"..."

Namun tidak ada jawaban lagi dari Sasuke. Hinata kemudian menaikan wajahnya, terlihat disana Sasuke kembali tertidur dengan pulas.
Hinata menghela nafasnya, dia tidak akan bisa pulang malam ini. Semoga ayahnya tidak akan memarahinya besok.

.
.
.
.

Bersambung

Our Destiny (SEMI HIATUS)Where stories live. Discover now